Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM)
Riwayat Perubahan
Details
versi | Tanggal Pembaruan | Deskripsi Perubahan | Penanggung Jawab |
---|---|---|---|
v1.4 | 25 September 2024 |
| Raden Nurilma Hidayatullah |
v1.3 | 30 Agustus 2024 |
| Raden Nurilma Hidayatullah |
v1.2 | 22 Agustus 2024 |
| Raden Nurilma Hidayatullah |
v1.1 | 14 Agustus 2024 | Revisi Path variabel Pemeriksaan Pinhole Kanan: | Raden Nurilma Hidayatullah |
v1.0 | 08 Mei 2024 | Rilis dokumen awal. | Raden Nurilma Hidayatullah |
Modul ini sedang dalam tahap pengembangan (hanya tersedia di Environment Sandbox). |
Silakan klik setiap teks yang berwarna biru muda, untuk membaca panduan lebih detail/lanjut ke bagian yang direferensikan. |
POSTMAN SATUSEHAT
Kami menyediakan Postman SATUSEHAT yang berisi Environment dan Postman Collection SATUSEHAT. Anda dapat menggunakan Postman SATUSEHAT tersebut untuk mempermudah proses pemaham alur/skema dari pengiriman data SATUSEHAT pada modul ini ketika melakukan workshop secara mandiri.
Silakan terlebih dahulu men-download/mengunduh/froking environment dan Postman Collection SATUSEHAT sebelum mempelajari modul ini lebih dalam:
|
PREREQUISITES
Sebelum melakukan pengiriman data SATUSEHAT, terdapat 4 langkah yang perlu dilakukan yaitu:
Autentikasi ke SATUSEHAT,
Registrasi Struktur Organisasi,
Registrasi Struktur Lokasi,
Menyimpan Nomor IHS untuk Tenaga Kesehatan (
Practitioner
).
Autentikasi
Informasi autentikasi atau pertukaran/transaksi data akan dibahas lebih lanjut pada Autentikasi
Registrasi Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi dari Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM)
|
Registrasi Struktur Lokasi
Berikut ini adalah struktur lokasi dari Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM)
|
Variabel/parameter/element FHIR Location.type pada resource Location bersifat WAJIB/Mandatories dimana harus ada, atau pasti selalu ada. |
Nomor IHS untuk Tenaga Kesehatan
Proses pencarian SATUSEHAT ID dari tenaga kesehatan
|
INTEGRASI
Skrining PTM merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan kepada pasien Usia Dewasa (18-59 tahun) untuk skrining deteksi dini obesitas, deteksi dini hipertensi, deteksi dini gangguan penglihatan, deteksi dini gangguan pendengaran, deteksi dini Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), deteksi dini kanker, deteksi dini diabetes mellitus, deteksi dini stroke, deteksi dini asam urat, deteksi dini talasemia, dan deteksi dini penyakit jantung[1].
Playbook use case Skrining PTM dibuat sebagai panduan teknis untuk fasilitas pelayanan kesehatan atau pengembang rekam medis elektronik lainnya dalam melakukan proses integrasi dan interoperabilitas di dalam SATUSEHAT Platform (SSP), khususnya informasi terkait skrining penyakit tidak menular untuk usia dewasa. Playbook ini menjelaskan secara detail mengenai standar tahapan alur integrasi dan format pengiriman data, mulai dari:
Pendaftaran Pasien
Pendaftaran Kunjungan
Memulai Episode Perawatan Jantung, Stroke, dan Kanker
Pengiriman Data Riwayat dan Faktor Risiko PTM
Pengiriman Data Skrining PTM
5.1 Deteksi Dini Obesitas
5.2 Deteksi Dini Hipertensi
5.3 Deteksi Dini Gangguan Penglihatan
5.4 Deteksi Dini Gangguan Pendengaran
5.5 Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
5.6 Deteksi Dini Kanker
5.7 Deteksi Dini Diabetes Mellitus
5.8 Deteksi Dini Stroke
5.9 Deteksi Dini Asam Urat
5.10 Deteksi Dini Talasemia
5.11 Deteksi Dini Penyakit JantungPengiriman Data Skrining PTM melalui Composition
Pengiriman Data Diagnosis
Pengiriman Data Tindakan/Prosedur Medis
Pengiriman Data Tatalaksana
Pengiriman Data Rencana Tindak Lanjut dan Sarana Transportasi Untuk Rujuk
Pengiriman Data Kondisi Saat Meninggalkan Fasyankes
Pengiriman Data Cara Keluar dari Fasyankes
Pembaharuan Data Kunjungan
Resource FHIR yang digunakan pada use case ini yaitu :
Condition
Encounter
EpisodeOfCare
ImagingStudy
Medication
MedicationDispense
MedicationRequest
Observation
Patient
Procedure
QuestionnaireResponse
RelatedPerson
ServiceRequest
Specimen
Composition
DiagnosticReport
Tahapan alur integrasi dan resource yang digunakan untuk modul Skrining PTM dapat dilihat pada Gambar 3.
Pelaporan terkait data Skrining PTM melalui SATUSEHAT disesuaikan dengan berbagai rujukan sebagai berikut:
Deteksi Dini Obesitas bersumber dari PMK nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, Pedoman Umum Pengendalian Obesitas Tahun 2015, dan The IDF consensus worldwide definition of metabolic syndrome, International Diabetes Federation, Brussels Tahun 2006.
Deteksi Dini Hipertensi bersumber dari KMK 4634 tahun 2021 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hipertensi.
Deteksi Dini Gangguan Penglihatan (Mata kanan dan/atau Mata kiri) bersumber dari KMK No 2015 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis ILP, Permenkes No.82 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran, Buku Saku Deteksi Dini Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran, 2023, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Glaukoma - PERDAMI tahun 2018, dan Modul Pelatihan Refraksi bagi Dokter Umum di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2021.
Deteksi Dini Gangguan Pendengaran (Telinga Kiri dan/atau Telinga Kanan) bersumber dari KMK no.2015 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis ILP, Permenkes no.82 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran dan Buku Saku Deteksi Dini Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran tahun 2021.
Deteksi dini PPOK (Khusus usia >40 tahun dan merokok) bersumber dari Buku Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) bagi tenaga kesehatan di FKTP, Kemenkes tahun 2023.
Deteksi Dini Kanker bersumber dari PMK Nomor 34 tahun 2015 tentang Penanggulangan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara, PMK Nomor 29 tahun 2017 tentang Penanggulangan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara, KMK nomor 33 tahun 2019 tentang percontohan deteksi dini Kanker Leher Rahim dengan DNA HPV, Buku Petunjuk Teknis Deteksi Dini Kanker Paru, 2023, dan Buku Petunjuk Teknis Deteksi Dini Kanker Kolorektal, 2023.
Deteksi Dini Diabetes Melitus bersumber dari KMK 603 tahun 2020 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa dan Buku Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.
Deteksi Dini Stroke bersumber dari Buku Panduan Pedoman Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia tahun 2021.
Deteksi Dini Asam Urat bersumber dari Pedoman Untuk Puskesmas dalam Penyelenggaraan Kegiatan Kesehatan Lanjut Usia di Posyandu Lansia tahun 2020.
Deteksi Dini Thalasemia bersumber dari KMK No 2015 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis ILP.
Deteksi Dini Penyakit Jantung (khusus bagi pasien DM/HT) bersumber dari KMK No 2015 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis ILP.
Variabel terkait pelayanan untuk Modul Skrining PTM, seperti pendaftaran pasien dan kunjungan, diagnosis, tindakan/prosedur medis, tatalaksana, rencana tindak lanjut dan sarana transportasi untuk rujuk, instruksi tindak lanjut, kondisi saat meninggalkan rumah sakit, dan cara keluar rumah sakit dapat merujuk ke modul pelayanan yang terkait, aik Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Informasi Variabel
Adapun variabel yang diperlukan untuk Modul Skrining PTM secara khusus dapat dilihat pada tabel berikut:
No | Variabel | Resource FHIR | Path FHIR |
---|---|---|---|
1 | Data Pasien | ||
a | Nomor IHS Pasien |
|
|
b | Nama Lengkap |
|
|
c | Umur |
|
|
d | Warga Negara |
|
|
e | Alamat Lengkap |
|
|
f | Alamat Domisili |
|
|
g | Nomor HP |
|
|
h | Status Perkawinan |
|
|
i | Nama Pasangan Resmi |
|
|
| |||
j | NIK Pasangan |
|
|
k | Nama Pasangan/Pendamping |
|
|
| |||
2 | Data Kunjungan Jantung, Stroke, dan Kanker | ||
a | Kunjungan Perawatan Jantung |
|
|
| |||
b | Kunjungan Perawatan Stroke |
|
|
| |||
c | Kunjungan Perawatan Uronefrologi |
|
|
| |||
d | Kunjungan Perawatan Kanker |
|
|
| |||
3 | Riwayat dan Faktor Risiko PTM | ||
a | Riwayat PTM Pribadi |
|
|
| |||
b | Riwayat PTM Keluarga |
|
|
| |||
c | Apakah peserta pernah merokok? |
|
|
| |||
| |||
| |||
d | Berapa rata-rata jumlah batang rokok per hari |
|
|
| |||
| |||
| |||
e | Lama merokok dalam tahun |
|
|
| |||
| |||
| |||
f | Status merokok |
|
|
| |||
| |||
|
| ||
| |||
| |||
| |||
g | Apakah peserta terpapar asap rokok orang lain dalam waktu 1 bulan terakhir? |
|
|
| |||
| |||
| |||
h | Apakah peserta menambahkan gula pada makanan/minuman peserta > 4 sendok makan dalam sehari? |
|
|
| |||
| |||
| |||
i | Apakah peserta menggunakan garam pada makanan peserta > 1 sendok teh dalam sehari? |
|
|
| |||
| |||
| |||
j | Apakah peserta konsumsi makanan yang diolah dengan minyak > 5 sendok makan dalam sehari? |
|
|
| |||
| |||
| |||
k | Apakah peserta makan sayur dan atau buah kurang dari 5 porsi sehari? |
|
|
| |||
| |||
| |||
l | Apakah peserta melakukan aktivitas fisik kurang dari minimal 30 menit/hari atau minimal 150 menit/minggu? |
|
|
| |||
| |||
| |||
m | Apakah peserta konsumsi alkohol dalam waktu 1 bulan terakhir? |
|
|
| |||
| |||
| |||
4 | Deteksi Dini Obesitas | ||
a | Berat Badan |
|
|
| |||
| |||
b | Tinggi Badan |
|
|
| |||
| |||
c | IMT |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
| |||
d | Lingkar Pinggang |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
5 | Deteksi Dini Hipertensi | ||
a | Tekanan Darah Sistolik |
|
|
| |||
| |||
b | Tekanan Darah Diastolik |
|
|
| |||
| |||
c | Interpretasi Hipertensi |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
| |||
6 | Deteksi Dini Gangguan Penglihatan (Mata kanan dan/atau Mata kiri) | ||
a | Tajam Penglihatan menggunakan tes uncorrected Snellen Chart | ||
1) | Pemeriksaan Visus Mata Kanan |
|
|
| |||
| |||
2) | Pemeriksaan Visus Mata Kiri |
|
|
| |||
| |||
b | Katarak | ||
1) | Pemeriksaan Pinhole Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
| |||
2) | Pemeriksaan Pinhole Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
| |||
3) | Pemeriksaan Segment Anterior (Pupil) Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
4) | Pemeriksaan Segment Anterior (Pupil) Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
5) | Pemeriksaan refleks fundus (menggunakan Oftalmoskop Direk) Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
6) | Pemeriksaan refleks fundus (menggunakan Oftalmoskop Direk) Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
7) | Pemeriksaan Shadow Test (Menggunakan Penlight/senter) Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
8) | Pemeriksaan Shadow Test (Menggunakan Penlight/senter) Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
d | Pemeriksaan Refraksi Mata Jauh | ||
1) | Pemeriksaan refraksi subjektif jauh mata kanan |
|
|
| |||
| |||
a) | Sph |
|
|
| |||
b) | Cyl |
|
|
| |||
c) | Axis |
|
|
| |||
d) | Pemeriksaan Visus Tajam Penglihatan Jarak Jauh Mata Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
2) | Pemeriksaan refraksi subjektif jauh mata kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
a) | Sph |
|
|
| |||
b) | Cyl |
|
|
| |||
c) | Axis |
|
|
| |||
d) | Pemeriksaan Visus Tajam Penglihatan Jarak Jauh Mata Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
3) | Pemeriksaan lanjutan jika dinyatakan buta mata kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
4) | Pemeriksaan lanjutan jika dinyatakan buta mata kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
e | Kelainan Refraksi Mata Dekat | ||
1) | Pemeriksaan penglihatan dekat mata kanan |
|
|
| |||
| |||
a) | Koreksi Lensa addisi untuk penglihatan dekat (Sph +) |
|
|
| |||
2) | Pemeriksaan penglihatan dekat mata kiri |
|
|
| |||
| |||
a) | Koreksi Lensa addisi untuk penglihatan dekat (Sph +) |
|
|
| |||
f | Pemeriksaan Glaukoma | ||
1) | Dicurigai Glaukoma (Anamnesi dan/atau Pemeriksaan Tenometri) pada Mata Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
2) | Dicurigai Glaukoma (Anamnesi dan/atau Pemeriksaan Tenometri) pada Mata Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
g | Pemeriksaan Retinopati | ||
1) | Dicurigai Retinopati (Anamnesi dan/atau Pemeriksaan Oftalmoskop) pada Mata Kanan |
|
|
| |||
| |||
2) | Dicurigai Retinopati (Anamnesi dan/atau Pemeriksaan Oftalmoskop) pada Mata Kiri |
|
|
| |||
| |||
7 | Deteksi Dini Gangguan Pendengaran (Telinga kanan dan/atau Telinga kiri) | ||
a | Curiga Tuli Kongenital (tuli sejak lahir) | ||
1) | Telinga Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
2) | Telinga Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
b | Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) / Congek | ||
1) | Telinga Kanan |
|
|
| |||
| |||
2) | Telinga Kiri |
|
|
| |||
| |||
c | Serumen Impaksi | ||
1) | Telinga Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
2) | Telinga Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
d | Curiga Presbikusis (Tuli karena usia lanjut) | ||
1) | Telinga Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
2) | Telinga Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
e | Tajam Pendengaran menggunakan tes berbisik | ||
1) | Telinga Kanan |
|
|
| |||
| |||
| |||
2) | Telinga Kiri |
|
|
| |||
| |||
| |||
8 | Deteksi dini PPOK (Khusus usia >40 tahun dan merokok) | ||
a | Deteksi dini PPOK (Khusus usia >40 tahun dan merokok) | ||
1) | Apakah peserta pernah merokok? |
|
|
| |||
| |||
| |||
2) | Berapa rata-rata jumlah batang rokok per hari |
|
|
| |||
| |||
| |||
3) | Lama merokok dalam tahun |
|
|
| |||
| |||
| |||
4) | Status merokok |
|
|
| |||
| |||
|
| ||
| |||
| |||
| |||
5) | Apakah peserta pernah merasa napas pendek ketika peserta berjalan lebih cepat pada jalan yang datar atau pada jalan yang sedikit menanjak? |
|
|
| |||
| |||
| |||
6) | Apakah peserta biasanya mempunyai dahak yang berasal dari paru atau kesulitan mengeluarkan dahak saat peserta sedang tidak menderita selesma/flu? |
|
|
| |||
| |||
| |||
7) | Apakah peserta biasanya batuk saat peserta sedang tidak menderita selesma/flu? |
|
|
| |||
| |||
| |||
8) | Apakah Dokter atau tenaga medis lainnya pernah meminta peserta untuk melakukan pemeriksaan spirometri atau peak flow meter (meniup ke dalam suatu alat) untuk mengetahui fungsi paru peserta? |
|
|
| |||
| |||
| |||
9) | Hasil Kuesioner PUMA |
|
|
| |||
| |||
| |||
b | Anamnesa | ||
1) | Keluhan |
|
|
| |||
2) | Wawancara: Merokok |
|
|
| |||
`Observation.valueBoolean ` | |||
3) | Wawancara: Pajanan cemaran udara |
|
|
| |||
`Observation.valueBoolean ` | |||
4) | Wawancara: Pajanan rumah tangga/tempat kerja (Asap dapur, pabrik dll) |
|
|
| |||
`Observation.valueBoolean ` | |||
c | Pemeriksaan Fisik | ||
1) | Inspeksi: Penampilan pink puffer ( warna kulit kemerahan) |
|
|
| |||
| |||
2) | Inspeksi: Pernapasan pursed lips breathing |
|
|
| |||
| |||
3) | Inspeksi: Penggunaan otot bantu napas |
|
|
| |||
| |||
4) | Inspeksi: Pelebaran sela iga |
|
|
| |||
| |||
5) | Inspeksi: Barrel chest |
|
|
| |||
| |||
6) | Perkusi: Hipersonor |
|
|
| |||
| |||
7) | Pemeriksaan Auskultasi: Suara nafas vesikular |
|
|
| |||
| |||
8) | Pemeriksaan Auskultasi: Rongki atau mengi |
|
|
| |||
| |||
9) | Pemeriksaan Auskultasi: Ekspirasi memanjang |
|
|
| |||
| |||
d | Pemeriksaan penunjang (jika skor PUMA >= 6 ) | ||
1) | Dilakukan Spirometri |
|
|
| |||
2) | Hasil tes spirometri |
|
|
| |||
| |||
a) | % KV (KV/KV Prediksi) |
|
|
| |||
b) | %KVP (KVP/KVP Prediksi) |
|
|
| |||
c) | %VEP1 (VEP1/VEP1 Prediksi) |
|
|
| |||
9 | Deteksi Dini Kanker | ||
a | Kanker Serviks (khusus wanita) | ||
1) | Dilakukan Pemeriksaan Inspekulo |
|
|
| |||
2) | Hasil Pemeriksaan Inspekulo |
|
|
| |||
| |||
3) | Dilakukan Pemeriksaan IVA |
|
|
| |||
4) | Hasil Pemeriksaan IVA |
|
|
| |||
| |||
b | Jika IVA Positif, maka perlu ada pemeriksaan tindak lanjut | ||
1) | Krioterapi |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
2) | Thermal ablation |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
3) | Trichloroacetic acid |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
4) | Rujuk ke faskes tingkat lanjut |
|
|
c | Menolak dilakukan tindakan | ||
1) | Menolak tindakan krioterapi |
|
|
| |||
| |||
2) | Menolak tindakan thermal ablation |
|
|
| |||
| |||
3) | Menolak tindakan Trichloroacetic acid |
|
|
| |||
| |||
d | Jika hasil Pemeriksaan Inspekulo adalah Curiga Kanker, maka perlu tindak lanjut | ||
1) | Rujuk pasien |
|
|
e | Pemeriksaan HPV-DNA | ||
1) | Pemeriksaan HPV-DNA |
|
|
| |||
| |||
f | Kanker Payudara (khusus wanita) | ||
1) | Pemeriksaan SADANIS |
|
|
| |||
| |||
2) | Pemeriksaan USG |
|
|
| |||
| |||
g | Kanker Paru | ||
1) | Apakah pernah didiagnosis/menderita kanker |
|
|
| |||
| |||
| |||
2) | Apakah ada keluarga (ayah/ibu/saudara kandung) didiagnosis/menderita kanker sebelumnya |
|
|
| |||
| |||
| |||
3) | Riwayat merokok/paparan asap rokok |
|
|
| |||
| |||
| |||
4) | Riwayat tempat kerja mengandung zat karsinogenik (Pertambangan/pabrik/bengkel/garmen/bangunan/laboratorium/sopir/galangan kapal, dll) |
|
|
| |||
| |||
| |||
5) | Lingkungan tempat tinggal berpotensi tinggi (lingkungan dekat pabrik/pertambangan/buangan sampah, dll) |
|
|
| |||
| |||
| |||
6) | Lingkungan dalam rumah yang tidak sehat (ventilasi buruk/atap dari asbes/lantai tanah, dapur tungku, dll) |
|
|
| |||
| |||
| |||
7) | Pernah didiagnosis penyakit paru kronik |
|
|
| |||
| |||
| |||
8) | Hasil Kuesioner |
|
|
| |||
| |||
| |||
h | Kanker Kolorektal (Diutamakan usia >50 tahun) | ||
1) | Riwayat keluarga kanker kolorektal generasi pertama (Ayah atau Ibu kandung, kakak atau adik kandung) |
|
|
| |||
| |||
| |||
2) | Apakah peserta merokok? |
|
|
| |||
| |||
| |||
3) | Hasil Skoring |
|
|
| |||
| |||
| |||
i | Pasien dengan hasil skrining Risiko Tinggi, maka wajib diperiksa lebih lanjut, yakni: | ||
1) | Pemeriksaan rektal tusi/ colok dubur |
|
|
| |||
| |||
2) | Pemeriksaan darah samar (via laboratorium) |
|
|
| |||
| |||
10 | Deteksi Dini Diabetes Melitus | ||
a | Pemeriksaan Gula Darah (Laboratorium) | ||
1) | Gula Darah Sewaktu (GDS) |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
2) | Gula Darah Puasa (GDP) |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
3) | Gula darah 2 jam pasca puasa |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
4) | HbA1C |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
11 | Deteksi Dini Stroke | ||
a | Pemeriksaan Profil Lipid (Laboratorium) | ||
1) | Kolesterol Total |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
2) | HDL |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
3) | LDL |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
4) | Trigliserida |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
b | Prediksi Risiko PTM | ||
1) | Prediksi Risiko PTM dengan Pemeriksaan Laboratorium |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
2) | Prediksi Risiko PTM tanpa Pemeriksaan Laboratorium |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
12 | Deteksi Dini Asam Urat | ||
a | Pemeriksaan Asam Urat (Laboratorium) |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
13 | Deteksi Dini Thalasemia | ||
a | Pemeriksaan Hematology Analyzer (Laboratorium) | ||
1) | Hemoglobin (Hb) |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
2) | MCV |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
3) | MCH |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
4) | Eritrosit/RBC Count |
|
|
| |||
| |||
5) | Red cell distribution width (RDW) |
|
|
| |||
| |||
14 | Deteksi Dini Penyakit Jantung | ||
a | Pemeriksaan EKG |
|
|
| |||
| |||
| |||
15 | Laporan Skrining PTM | ||
a | Skrining PTM |
|
|
| |||
| |||
| |||
| |||
|
1. Pendaftaran Pasien
Apabila melakukan pengiriman data kesehatan melalui SATUSEHAT yang memiliki elemen data terkait pasien, maka diperlukan informasi {patient-ihs-number}
dari pasien yang bersangkutan. {patient-ihs-number}
seorang pasien didapatkan dari Master Patient Index (MPI) Kementerian Kesehatan. MPI menyimpan data-data demografi pasien berskala nasional, mulai dari nama, tanggal lahir, alamat, identitas resmi yang diterbitkan pemerintah, dan lain lain. Setelah mendapatkan {patient-ihs-number}
, ID dapat disimpan secara di masing-masing sistem internal Fasyankes maupun partner non-Fasyankes. {patient-ihs-number}
akan mempermudah pelaporan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan pasien, karena partner tidak diwajibkan menyertakan data diri setiap ada pengiriman data. {patient-ihs-number}
juga dapat digunakan untuk melihat data diri pasien secara menyeluruh.
Proses pencarian {patient-ihs-number}
dari pasien dapat dilakukan melalui FHIR API dengan metode GET
. Untuk metode pencarian data pasien di SATUSEHAT secara detail dapat dilihat dalam resource Patient
dan terkait panduan/playbook MPI dapat dilihat dalam dokumen Master Patient Index.
2. Pendaftaran Kunjungan Pasien
Kunjungan pasien dapat didefinisikan sebagai interaksi pasien terhadap suatu layanan fasyankes. Sebagai contoh, dalam satu rangkaian rawat jalan, seluruh rangkaian dapat didefinisikan sebagai satu Encounter
. Data-data kunjungan pasien yang direkam meliputi kapan pertemuan tersebut mulai dan selesai, siapa tenaga kesehatan yang melayani, siapa subjek dari pelayanannya, dan informasi pendukung lainnya.
Pemetaan nilai, pemetaan variabel dan terminologi spesifik, serta skema pengiriman data dapat merujuk ke modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
Adapun data Informasi tentang seseorang yang terlibat dalam perawatan pasien, namun bukan merupakan target layanan kesehatan, dan juga tidak memiliki tanggung jawab formal dalam proses perawatan pasien dapat dikirimkan dengan menggunakan resources RelatedPerson
.
Pemetaan Nilai
Berikut pemetaan nilai untuk RelatedPerson
yang direpresentasikan dalam peta referensi (path) ke properti (element id) terkait, untuk konteks data orang yang berhubungan dengan pasien:
|
Silakan klik setiap teks variabel/parameter/element FHIR pada daftar pemetaan nilai di bawah ini (berwarna merah), untuk membaca panduan lebih detail/lanjut ke bagian yang direferensikan. |
Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik
Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data Informasi tentang seseorang yang terlibat dalam perawatan pasien melalui resource RelatedPerson
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Pemetaan Variabel Resource RelatedPerson | |
---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian |
1. Data Informasi Pasangan | |
a. Status Hubungan | |
| |
| FAMMEMB |
| family member |
b. Nama | |
| (Tipe Data String) |
c. No Handphone | |
| (+(kode negara) (no. telepon)) |
3. Memulai Episode Perawatan Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kanker
Saat pasien berkunjung dan dinyatakan terduga penyakit Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kanker, maka data resource EpisodeOfCare
harus dikirimkan. Pembuatan resource EpisodeOfCare
cukup dikirimkan satu kali saja melalui POST
EpisodeOfCare
dengan menggunakan status "waitlist" dan akan mendapat balikan dari SATUSEHAT berupa nomor surveilans penyakit (suspect-id) dengan ketentuan sebagai berikut:
Episode perawatan jantung dimulai saat pertama kali pasien didiagnosis Hipertensi menggunakan kode ICD-10 dan hasil Charta Prediksi Risiko PTM menunjukkan hasil sedang/tinggi.
Episode perawatan stroke dimulai saat hasil Charta Prediksi Risiko PTM menunjukkan hasil tinggi.
Episode perawatan Uronefrologi dimulai saat pertama kali didiagnosis Hipertensi dan/atau Diabetes Mellitus menggunakan kode ICD-10.
Episode perawatan kanker dimulai saat pertama kali pasien didiagnosis suspek atau terduga kanker.
Pada kunjungan Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kanker yang berikutnya tidak perlu membuat EpisodeOfCare
yang baru, UUID
EpisodeOfCare
yang pertama kali dibuat dapat dicari dengan metode GET
menggunakan parameter pencarian dengan patient IHS Number Patient
:
Type
EpisodeOfCare
“CAD”, dan status “waitlist” menandakan pasien terduga jantung.Type
EpisodeOfCare
“CVD ”, dan status “waitlist” menandakan pasien terduga stroke.Type
EpisodeOfCare
“CKD ”, dan status “waitlist” menandakan pasien terduga Chronic Kidney Disease.Type
EpisodeOfCare
“cancer” dan status “waitlist” menandakan pasien terduga kanker.
Untuk mendapatkan UUID EpisodeOfCare
yang kemudian digunakan sebagai informasi pengisian Encounter.episodeOfCare
pada kunjungan tersebut dan kunjungan-kunjungan berikutnya. Selain ketiga parameter pencarian tersebut, parameter organization IHS Number Organization
juga dapat digunakan apabila hanya ingin melihat EpisodeOfCare
di faskes yang dikunjungi. Namun, apabila ingin melihat seluruh EpisodeOfCare
yang sedang dijalani oleh pasien maka tidak perlu menambahkan parameter organization.
Contoh pencarian UUID
EpisodeOfCare
dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT.
Status “waitlist” perlu diubah menjadi “active” ketika pasien terkonfirmasi penyakit terkait. Penjelasan teknis lebih lanjut merujuk pada modul Use Case terkait.
Pemetaan Nilai
Berikut pemetaan nilai untuk EpisodeOfCare
yang direpresentasikan dalam peta referensi (path) ke properti (element id) terkait:
|
Silakan klik setiap teks variabel/parameter/element FHIR pada daftar pemetaan nilai di bawah ini (berwarna merah), untuk membaca panduan lebih detail/lanjut ke bagian yang direferensikan. |
Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik
Terminologi spesifik yang digunakan dalam data episode perawatan Jantung, stroke, dan kanker melalui resource EpisodeOfCare
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Pemetaan Variabel Resource EpisodeOfCare | |
---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian |
1. Kunjungan Perawatan Jantung | |
| http://terminology.kemkes.go.id/CodeSystem/episodeofcare-type |
| CAD |
| Coronary Arterial Disease Management Care |
| |
| waitlist |
| Waitlist |
2. Kunjungan Perawatan Stroke | |
| http://terminology.kemkes.go.id/CodeSystem/episodeofcare-type |
| CVD |
| Cerebrovascular Disease |
| |
| waitlist |
| Waitlist |
3. Kunjungan Perawatan Uronefrologi | |
| http://terminology.kemkes.go.id/CodeSystem/episodeofcare-type |
| CKD |
| Chronic Kidney Disease |
| |
| waitlist |
| Waitlist |
4. Kunjungan Perawatan Kanker | |
| http://terminology.kemkes.go.id/CodeSystem/episodeofcare-type |
| cancer |
| Cancer Management Care |
| |
| waitlist |
| Waitlist |
4. Pengiriman Data Riwayat dan Faktor Risiko PTM
Pengiriman Data Riwayat dan Faktor Risiko PTM menggunakan resource Condition
, Observation
, dan QuestionnaireResponse
. Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait Pengiriman Data Riwayat dan Faktor Risiko PTM melalui resource Condition
, Observation
, dan QuestionnaireResponse
dapat merujuk ke pemetaan nilai resource Condition
pada Pengiriman Data Anamnesis, Observation
pada Pengiriman Data Hasil Pemeriksaan Fisik dan merujuk ke pemetaan nilai resource QuestionnaireResponse
pada Pengiriman Data Pengkajian Resep di modul pelayanan yang terkait, baik Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman Data Riwayat dan Faktor Risiko PTM melalui resource Condition
, Observation
, dan QuestionnaireResponse
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Condition | |||
---|---|---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian | ||
Riwayat PTM | |||
1. Riwayat PTM Pribadi | |||
| |||
| problem-list-item | ||
| Problem List Item | ||
| |||
| SNOMED-CT Code Ruang lingkup kode SNOMED CT yang dapat dipakai: Riwayat Pribadi → Expression Constraint Language (ECL) Query: < 417662000 | History of clinical finding in subject (situation) | OR < 443508001 | No history of clinical finding in subject (situation) | (Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT) | ||
| SNOMED-CT Description | ||
Keterangan: | |||
|
|
| |
2. Riwayat PTM Keluarga | |||
| |||
| problem-list-item | ||
| Problem List Item | ||
| |||
| SNOMED-CT Code Riwayat Keluarga → Expression Constraint Language (ECL) Query: < 416471007 | Family history of clinical finding (situation) | OR < 160266009 | No family history of clinical finding (situation) | (Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT) | ||
| SNOMED-CT Description | ||
Faktor Risiko PTM | |||
| |||
| 1 | ||
| Faktor Risiko PTM | ||
1. Apakah peserta pernah merokok? | |||
| |||
| 1.1 | ||
| Apakah peserta pernah merokok? | ||
| (Tipe data boolean) | ||
2. Berapa rata-rata jumlah batang rokok per hari | |||
| |||
| 1.2 | ||
| Berapa rata-rata jumlah batang rokok per hari | ||
| (Tipe data integer) | ||
3. Lama merokok dalam tahun | |||
| |||
| 1.3 | ||
| Lama merokok dalam tahun | ||
| (Tipe data integer) | ||
4. Status merokok | |||
| |||
| 72166-2 | ||
| Tobacco smoking status | ||
| |||
| social-history | ||
| Social History | ||
| |||
| 8392000 | 77176002 | |
| Non-smoker | Smoker | |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Tidak merokok | Merokok | |
| |||
| 1.4 | ||
| Status merokok | ||
| Reference ke resource | ||
5. Apakah peserta terpapar asap rokok orang lain dalam waktu 1 bulan terakhir? | |||
| |||
| 1.5 | ||
| Apakah peserta terpapar asap rokok orang lain dalam waktu 1 bulan terakhir? | ||
| |||
| QRI000014 | QRI000015 | QRI000016 |
| Tidak | Ya, tidak setiap hari | Ya, setiap hari |
6. Apakah peserta menambahkan gula pada makanan/minuman peserta > 4 sendok makan dalam sehari? | |||
| |||
| 1.6 | ||
| Apakah peserta menambahkan gula pada makanan/minuman peserta > 4 sendok makan dalam sehari? | ||
| |||
| QRI000014 | QRI000015 | QRI000016 |
| Tidak | Ya, tidak setiap hari | Ya, setiap hari |
7. Apakah peserta menggunakan garam pada makanan peserta > 1 sendok teh dalam sehari? | |||
| |||
| 1.7 | ||
| Apakah peserta menggunakan garam pada makanan peserta > 1 sendok teh dalam sehari? | ||
| |||
| QRI000014 | QRI000015 | QRI000016 |
| Tidak | Ya, tidak setiap hari | Ya, setiap hari |
8. Apakah peserta konsumsi makanan yang diolah dengan minyak > 5 sendok makan dalam sehari? | |||
| |||
| 1.8 | ||
| Apakah peserta konsumsi makanan yang diolah dengan minyak > 5 sendok makan dalam sehari? | ||
| |||
| QRI000014 | QRI000015 | QRI000016 |
| Tidak | Ya, tidak setiap hari | Ya, setiap hari |
9. Apakah peserta makan sayur dan atau buah kurang dari 5 porsi sehari? | |||
| |||
| 1.9 | ||
| Apakah peserta makan sayur dan atau buah kurang dari 5 porsi sehari? | ||
| |||
| QRI000014 | QRI000015 | QRI000016 |
| Tidak | Ya, tidak setiap hari | Ya, setiap hari |
10. Apakah peserta melakukan aktivitas fisik kurang dari minimal 30 menit/ hari atau minimal 150 menit/minggu? | |||
| |||
| 1.10 | ||
| Apakah peserta melakukan aktivitas fisik kurang dari minimal 30 menit/ hari atau minimal 150 menit/minggu? | ||
| |||
| QRI000014 | QRI000015 | QRI000016 |
| Tidak | Ya, tidak setiap hari | Ya, setiap hari |
11. Apakah peserta konsumsi alkohol dalam waktu 1 bulan terakhir? | |||
| |||
| 1.11 | ||
| Apakah peserta konsumsi alkohol dalam waktu 1 bulan terakhir? | ||
| |||
| QRI000014 | QRI000015 | QRI000016 |
| Tidak | Ya, tidak setiap hari | Ya, setiap hari |
5. Pengiriman Data Skrining PTM
Skrining PTM terdiri dari Deteksi Dini Obesitas, Hipertensi, Gangguan Penglihatan, Gangguan Pendengaran, PPOK, Kanker, Diabetes Mellitus, Stroke, Asam Urat, Talasemia, dan Jantung.
Pengiriman Data Deteksi Dini Obesitas
Pengiriman Data Deteksi Dini Obesitas menggunakan resource Observation
.
Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman Data Deteksi Dini Obesitas melalui resource Observation
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Observation | |
---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian |
Pemeriksaan Antropometri | |
1. Berat Badan | |
| |
| vital-signs |
| Vital signs |
| |
| 29463-7 |
| Body weight |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| kg |
| kg |
2. Tinggi Badan | |
| |
| vital-signs |
| Vital signs |
| |
| 8302-2 |
| Body height |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| cm |
| cm |
| |
3. IMT | |
| |
| exam |
| Exam |
| |
| 39156-5 |
| Body mass index (BMI) [Ratio] |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| kg/m2 |
| kg/m2 |
| Reference ke resource |
| (Lihat Lampiran 1) |
| (Lihat Lampiran 1) |
4. Lingkar Pinggang | |
| |
| exam |
| Exam |
| |
| 276361009 |
| Waist circumference |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| cm |
| cm |
| (Lihat Lampiran 2) |
| (Lihat Lampiran 2) |
Pengiriman Data Deteksi Dini Hipertensi
Pengiriman Data Deteksi Dini Hipertensi menggunakan resource Observation
.
Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman Data Deteksi Dini Hipertensi melalui resource Observation
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Observation | |
---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian |
Pemeriksaan Tekanan Darah | |
1. Tekanan Darah Sistolik | |
| |
| vital-signs |
| Vital Signs |
| |
| 8480-6 |
| Systolic blood pressure |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mm[Hg] |
| mm[Hg] |
2. Tekanan Darah Diastolik | |
| |
| vital-signs |
| Vital Signs |
| |
| 8462-4 |
| Diastolic blood pressure |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mm[Hg] |
| mm[Hg] |
3. Interpretasi Hipertensi | |
| https://terminology.hl7.org/5.4.0/CodeSystem-observation-category.html |
| vital-signs |
| Vital Signs |
| |
| 268607006 |
| Hypertension risk level |
| (Tipe data Ratio) |
| mm[Hg] |
| |
| mm[Hg] |
| (Tipe data Ratio) |
| mm[Hg] |
| |
| mm[Hg] |
| Reference ke resource |
| (Lihat Lampiran 3) |
| (Lihat Lampiran 3) |
Pengiriman Data Deteksi Dini Gangguan Penglihatan (Mata kanan dan/atau Mata kiri)
Pengiriman Data Deteksi Dini Stroke menggunakan resource Observation
.
Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman Data Deteksi Dini Stroke melalui resource Observation
yaitu:
Pemetaan ke Resource Observation | ||
---|---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian | |
Tajam Penglihatan menggunakan Tes Uncorrected Snellen Chart | ||
1. Pemeriksaan Visus Mata Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 79882-7 | |
| Visual acuity uncorrected Right eye by Snellen eye chart | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
2. Pemeriksaan Visus Mata Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 79883-5 | |
| Visual acuity uncorrected Left eye by Snellen eye chart | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
Katarak | ||
1. Pemeriksaan Pinhole Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 441841000 | |
| Pinhole visual acuity test | |
| ||
| 18944008 | |
| Right eye structure | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Lihat Lampiran 20) | |
| (Lihat Lampiran 20) | |
2. Pemeriksaan Pinhole Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 441841000 | |
| Pinhole visual acuity test | |
| ||
| 8966001 | |
| Left eye structure | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Lihat Lampiran 20) | |
| (Lihat Lampiran 20) | |
3. Pemeriksaan Segment Anterior (Pupil) Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 40137007 | |
| Pupil light reflex | |
| ||
| 722049003 | |
| Structure of anterior eyeball segment of right eye | |
| ||
| OV000393 | SNOMED-CT Code Ruang lingkup kode SNOMED CT yang dapat dipakai: Kelainan mata lain → Expression Constraint Language (ECL) Query: < 371405004 |Disorder of eye proper (disorder)| (Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT) |
| Suspek Katarak | SNOMED-CT Description |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Curiga Katarak | Kelainan mata lain |
4. Pemeriksaan Segment Anterior (Pupil) Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 40137007 | |
| Pupil light reflex | |
| ||
| 717762003 | |
| Structure of anterior eyeball segment of left eye | |
| ||
| OV000393 | SNOMED-CT Code Ruang lingkup kode SNOMED CT yang dapat dipakai: Kelainan mata lain → Expression Constraint Language (ECL) Query: < 371405004 |Disorder of eye proper (disorder)| (Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT) |
| Suspek Katarak | SNOMED-CT Description |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Curiga Katarak | Kelainan mata lain |
Jika Pemeriksaan Pupil hasilnya Positif, maka dilanjutkan pemeriksaan dengan Oftalmoskop/Shadow test | ||
5. Pemeriksaan Refleks fundus (menggunakan Oftalmoskop Direk) Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 43408002 | |
| Fundus reflex | |
| ||
| 723298005 | |
| Structure of fundus of right eye | |
| ||
| 1090009 | 34071009 |
| Immature | Mature |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Tingkat kekeruhan iris mata belum penuh | Tingkat kekeruhan iris mata penuh |
6. Pemeriksaan Refleks fundus (menggunakan Oftalmoskop Direk) Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 43408002 | |
| Fundus reflex | |
| ||
| 723299002 | |
| Structure of fundus of left eye | |
| ||
| 1090009 | 34071009 |
| Immature | Mature |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Tingkat kekeruhan iris mata belum penuh | Tingkat kekeruhan iris mata penuh |
7. Pemeriksaan Shadow Test (menggunakan Penlight/senter) Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000154 | |
| Shadow Test | |
| ||
| 52378001 | |
| Structure of pupil of right eye | |
| ||
| 10828004 | 260385009 |
| Positive | Negative |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Tingkat kekeruhan iris mata belum penuh | Tingkat kekeruhan iris mata penuh |
8. Pemeriksaan Shadow Test (menggunakan Penlight/senter) Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000154 | |
| Shadow Test | |
| ||
| 16089004 | |
| Structure of pupil of left eye | |
| ||
| 10828004 | 260385009 |
| Positive | Negative |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Tingkat kekeruhan iris mata belum penuh | Tingkat kekeruhan iris mata belum penuh |
Jika pasien yang telah terdiagnosa Katarak ada yang dilakukan Operasi Katarak, maka perlu ada pemeriksaan ulang di Puskesmas (Rujuk balik) | ||
Kelainan Refraksi Mata Jauh | ||
1. Pemeriksaan Refraksi Subjektif Jauh Mata Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 386714003 | |
| Distance visual acuity - right eye | |
| (Tipe data String) | |
a. Sph | ||
| ||
| OC000136 | |
| Trial lens sferis | |
| (Tipe data Decimal) | |
| [diop] | |
| ||
| [diop] | |
b. Cyl | ||
| ||
| OC000137 | |
| Trial lens silinder | |
| (Tipe data Decimal) | |
| [diop] | |
| ||
| [diop] | |
c. Axis | ||
| ||
| OC000002 | |
| Trial lens axis | |
| (Tipe data Decimal) | |
| deg | |
| ||
| deg | |
d. Pemeriksaan Visus Tajam Penglihatan Jarak Jauh Mata Kanan | ||
| ||
| 79880-1 | |
| Visual acuity best corrected Right eye by Snellen eye chart | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Lihat Lampiran 16) | |
| (Lihat Lampiran 16) | |
2. Pemeriksaan Refraksi Subjektif Jauh Mata Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 386716001 | |
| Distance visual acuity - left eye | |
| (Tipe data String) | |
a. Sph | ||
| ||
| OC000136 | |
| Trial lens sferis | |
| (Tipe data Decimal) | |
| [diop] | |
| ||
| [diop] | |
b. Cyl | ||
| ||
| OC000137 | |
| Trial lens silinder | |
| (Tipe data Decimal) | |
| [diop] | |
| ||
| [diop] | |
c. Axis | ||
| ||
| OC000002 | |
| Trial lens axis | |
| (Tipe data Decimal) | |
| deg | |
| ||
| deg | |
d. Pemeriksaan Visus Tajam Penglihatan Jarak Jauh Mata Kiri | ||
| ||
| 79881-9 | |
| Visual acuity best corrected Left eye by Snellen eye chart | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Tipe data Ratio) | |
| m | |
| ||
| m | |
| (Lihat Lampiran 17) | |
| (Lihat Lampiran 17) | |
| ||
Jika hasil pemeriksaan adalah buta, maka dilakukan pemeriksaan lanjutan, yaitu: Finger count, Hand movement, dan Light Perception | ||
3. Pemeriksaan Lanjutan Jika Dinyatakan Buta Mata Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000003 | |
| Pemeriksaan lanjutan jika dinyatakan buta | |
| ||
| 18944008 | |
| Right eye structure | |
| (Lihat Lampiran 22) | |
4. Pemeriksaan Lanjutan Jika Dinyatakan Buta Mata Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000003 | |
| Pemeriksaan lanjutan jika dinyatakan buta | |
| ||
| 8966001 | |
| Left eye structure | |
| (Lihat Lampiran 22) | |
Kelainan Refraksi Mata Dekat | ||
1. Pemeriksaan Refraksi Dekat Mata Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 386712004 | |
| Near visual acuity - right eye | |
| (Tipe data String) | |
a. Koreksi Lensa addisi untuk penglihatan dekat (Sph +) | ||
| ||
| 251796008 | |
| Spherical addition | |
| (Tipe data Decimal) | |
| [diop] | |
| ||
| [diop] | |
2. Pemeriksaan Refraksi Dekat Mata Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 386711006 | |
| Near visual acuity - left eye | |
| (Tipe data String) | |
a. Koreksi Lensa addisi untuk penglihatan dekat (Sph +) | ||
| ||
| 251796008 | |
| Spherical addition | |
| (Tipe data Decimal) | |
| [diop] | |
| ||
| [diop] | |
Dicurigai Glaukoma (Anamnesi dan/atau Pemeriksaan Tenometri) pada Mata Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 79892-6 | |
| Right eye Intraocular pressure | |
| (Tipe data Decimal) | |
| ||
| mm[Hg] | |
| mm[Hg] | |
| (Lihat Lampiran 21) | |
| (Lihat Lampiran 21) | |
Dicurigai Glaukoma (Anamnesi dan/atau Pemeriksaan Tenometri) pada Mata Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 79893-4 | |
| Left eye Intraocular pressure | |
| (Tipe data Decimal) | |
| ||
| mm[Hg] | |
| mm[Hg] | |
| (Lihat Lampiran 21) | |
| (Lihat Lampiran 21) | |
Dicurigai Retinopati (Anamnesi dan/atau Pemeriksaan Oftalmoskop) pada Mata Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000152 | |
| Suspek retinopati | |
| ||
| 18944008 | |
| Right eye structure | |
| True | False |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Suspek retinopati | Normal |
Dicurigai Retinopati (Anamnesi dan/atau Pemeriksaan Oftalmoskop) pada Mata Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000152 | |
| Suspek retinopati | |
| ||
| 8966001 | |
| Left eye structure | |
| True | False |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Suspek retinopati | Normal |
Pengiriman Data Deteksi Dini Gangguan Pendengaran (Telinga kanan dan/atau Telinga kiri)
Pengiriman Data Deteksi Dini Stroke menggunakan resource Observation
.
Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman Data Deteksi Dini Stroke melalui resource Observation
yaitu:
Pemetaan ke Resource Observation | ||
---|---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian | |
Curiga Tuli Kongenital (tuli sejak lahir) menggunakan alat Otoacoustic Emisssion (OAE) dan Automated Auditory Brainstem Response (AABR) | ||
1. Telinga Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000150 | |
| Suspek tuli kongenital | |
| ||
| 25577004 | |
| Right ear structure | |
| (Tipe data boolean) | |
2. Telinga Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000150 | |
| Suspek tuli kongenital | |
| ||
| 89644007 | |
| Left ear structure | |
| (Tipe data boolean) | |
OMSK (Otitis Media Supuratif Kronik) /Congek | ||
1. Telinga Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 1091181000119108 | |
| Chronic suppurative otitis media of right middle ear | |
| ||
| 25577004 | |
| (Tipe data boolean) | |
2. Telinga Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 1088571000119107 | |
| Chronic suppurative otitis media of left middle ear | |
| ||
| 89644007 | |
| (Tipe data boolean) | |
Serumen Impaksi (menggunakan otoskop/head lamp) | ||
1. Telinga Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 18070006 | |
| Impacted cerumen | |
| ||
| 25577004 | |
| Right ear structure | |
| (Tipe data boolean) | |
2. Telinga Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 18070006 | |
| Impacted cerumen | |
| ||
| 89644007 | |
| Left ear structure | |
| (Tipe data boolean) | |
Curiga Presbikusis (Tuli karena usia lanjut) | ||
1. Telinga Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000151 | |
| Suspek Presbikusis | |
| ||
| 25577004 | |
| Right ear structure | |
| (Tipe data boolean) | |
2. Telinga Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| OC000151 | |
| Suspek Presbikusis | |
| ||
| 89644007 | |
| Left ear structure | |
| (Tipe data boolean) | |
Tajam Pendengaran Menggunakan Tes berbisik | ||
1. Telinga Kanan | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 247301006 | |
| Finding of ability to hear whisper | |
| ||
| 25577004 | |
| Right ear structure | |
| ||
| 275727004 | 300221005 |
| Hearing test normal | Hearing for whisper impaired |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Normal | Gangguan pendengaran |
2. Telinga Kiri | ||
| ||
| exam | |
| Exam | |
| ||
| 247301006 | |
| Finding of ability to hear whisper | |
| ||
| 89644007 | |
| Left ear structure | |
| ||
| 275727004 | 300221005 |
| Hearing test normal | Hearing for whisper impaired |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Normal | Gangguan pendengaran |
Pengiriman Data Deteksi Dini PPOK (Khusus usia ≥ 40 tahun dan merokok)
Pengiriman Data Deteksi Dini Stroke menggunakan resource Observation
, QuestionnaireResponse
, dan Condition
.
Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman Data Deteksi Dini Stroke melalui resource Observation
, QuestionnaireResponse
, dan Condition
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Observation , QuestionnaireResponse , Condition | |||||
---|---|---|---|---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian | ||||
Kuesioner PUMA | |||||
| |||||
| 1 | ||||
| Kuesioner PUMA | ||||
1. Apakah peserta pernah merokok? | |||||
| |||||
| 1.1 | ||||
| Apakah peserta pernah merokok? | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
2. Berapa rata-rata jumlah batang rokok per hari | |||||
| |||||
| 1.2 | ||||
| Berapa rata-rata jumlah batang rokok per hari | ||||
| (Tipe data integer) | ||||
3. Lama merokok dalam tahun | |||||
| |||||
| 1.3 | ||||
| Lama merokok dalam tahun | ||||
| |||||
| a | ||||
| a | ||||
| (Tipe data integer) | ||||
4. Status merokok | |||||
| |||||
| 1.4 | ||||
| Status merokok | ||||
| Reference ke resource | ||||
| |||||
| 72166-2 | ||||
| Tobacco smoking status | ||||
| |||||
| social-history | ||||
| Social History | ||||
| |||||
| 8392000 | 77176002 | |||
| Non-smoker | Smoker | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Tidak merokok | Merokok | |||
5. Apakah peserta pernah merasa napas pendek ketika peserta berjalan lebih cepat pada jalan yang datar atau pada jalan yang sedikit menanjak? | |||||
| |||||
| 1.5 | ||||
| Apakah peserta pernah merasa napas pendek ketika peserta berjalan lebih cepat pada jalan yang datar atau pada jalan yang sedikit menanjak? | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
6. Apakah peserta biasanya mempunyai dahak yang berasal dari paru atau kesulitan mengeluarkan dahak saat peserta sedang tidak menderita selesma/flu? | |||||
| |||||
| 1.6 | ||||
| Apakah peserta biasanya mempunyai dahak yang berasal dari paru atau kesulitan mengeluarkan dahak saat peserta sedang tidak menderita selesma/flu? | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
7. Apakah peserta biasanya batuk saat peserta sedang tidak menderita selesma/flu? | |||||
| |||||
| 1.7 | ||||
| Apakah peserta biasanya batuk saat peserta sedang tidak menderita selesma/flu? | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
8. Apakah Dokter atau tenaga medis lainnya pernah meminta peserta untuk melakukan pemeriksaan spirometri atau peak flow meter (meniup ke dalam suatu alat) untuk mengetahui fungsi paru peserta? | |||||
| |||||
| 1.8 | ||||
| Apakah Dokter atau tenaga medis lainnya pernah meminta peserta untuk melakukan pemeriksaan spirometri atau peak flow meter (meniup ke dalam suatu alat) untuk mengetahui fungsi paru peserta? | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
9. Hasil Kuesioner PUMA | |||||
| |||||
| 1.9 | ||||
| Hasil Kuesioner PUMA | ||||
| |||||
| 723505004 | 723509005 | |||
| Low risk | High risk | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Risiko rendah PPOK | Risiko tinggi PPOK | |||
Keterangan:
| |||||
Anamnesa | |||||
1. Keluhan | |||||
| |||||
| problem-list-item | ||||
| Problem List Item | ||||
| |||||
| 267036007 | 11833005 | 28743005 | 68154008 | 23924001 |
| Dyspnea | Dry cough | Productive cough | Chronic cough | Tight chest |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Sesak nafas yang bertambah berat jika beraktivitas | Batuk kering | Batuk berdahak yang produktif | Batuk berdahak kronik | Rasa berat di dada |
Wawancara | |||||
1. Merokok | |||||
| |||||
| social-history | ||||
| Social History | ||||
| |||||
| 77176002 | ||||
| Smoker | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
2. Pajanan Cemaran Udara | |||||
| |||||
| social-history | ||||
| Social History | ||||
| |||||
| 102424008 | ||||
| Exposure to polluted air | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
3. Pajanan Rumah Tangga/Tempat Kerja (Asap dapur, pabrik,dll) | |||||
| |||||
| social-history | ||||
| Social History | ||||
| |||||
| OC000138 | ||||
| Pajanan di rumah tangga/tempat kerja | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
Pemeriksaan Fisik - Inspeksi | |||||
1. Penampilan pink puffer (warna kulit kemerahan) | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 301308008 | ||||
| Pink puffer | ||||
| True | False | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Ada pink puffer | Tidak ada pink puffer | |||
2. Pernapasan pursed lips breathing | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 248564001 | ||||
| Pursed-lip breathing | ||||
| True | False | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Ada pernapasan pursed lips breathing | Tidak ada pernapasan pursed lips breathing | |||
3. Penggunaan otot bantu napas | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 271620003 | ||||
| Accessory respiratory muscles used | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
4. Pelebaran sela iga | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 249705009 | ||||
| Gap in ribs | ||||
| True | False | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Ada pelebaran sela iga | Tidak ada pelebaran sela iga | |||
5. Barrel chest | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 24228002 | ||||
| Barrel chest | ||||
| True | False | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Ada barrel chest | Tidak ada barrel chest | |||
Pemeriksaan Fisik - Perkusi | |||||
1. Hipersonor | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 64964006 | ||||
| Hyperresonance | ||||
| True | False | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Ada hipersonor | Tidak ada hipersonor | |||
Pemeriksaan Fisik - Pemeriksaan Auskultasi | |||||
1. Suara nafas vesikular | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 77047003 | ||||
| Vesicular breathing | ||||
| |||||
| 22803001 | OV000349 | OV000350 | ||
| Normal breathing | Suara nafas vesikular meningkat | Suara nafas vesikular melemah | ||
2. Ronki atau mengi | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 24612001 | ||||
| Wheeze - rhonchi | ||||
| True | False | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Ada ronki atau mengi | Tidak ada ronki atau mengi | |||
3. Ekspirasi memanjang | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 248586000 | ||||
| Prolonged expiration | ||||
| True | False | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Ada ekspirasi memanjang | Tidak ada ekspirasi memanjang | |||
Pemeriksaan penunjang (jika skor PUMA > 6 ) | |||||
1. Dilakukan Spirometri | |||||
| |||||
| 103693007 | ||||
| Diagnostic procedure | ||||
| |||||
| 127783003 | ||||
| Spirometry | ||||
| |||||
| completed | not-done | |||
| Completed | Not Done | |||
2. Hasil Tes Spirometri | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 127783003 | ||||
| Spirometry | ||||
| (Lihat Lampiran 23) | ||||
a. % KV (KV/KV Prediksi) | |||||
| |||||
| 445389005 | ||||
| Percentage of predicted vital capacity | ||||
| (Tipe data Decimal) | ||||
| % | ||||
| |||||
| % | ||||
b. %KVP (KVP/KVP Prediksi) | |||||
| |||||
| 445210000 | ||||
| Percentage of predicted forced vital capacity | ||||
| (Tipe data Decimal) | ||||
| % | ||||
| |||||
| % | ||||
c. %VEP1 (VEP1/VEP1 Prediksi) | |||||
| |||||
| 313223002 | ||||
| Percent predicted forced expired volume in one second | ||||
| (Tipe data Decimal) | ||||
| % | ||||
| |||||
| % |
Pengiriman Data Deteksi Dini Kanker
Pengiriman Data Deteksi Dini Kanker menggunakan resource ServiceRequest
, Specimen
, ImagingStudy
, Observation
, DiagnosticReport
, dan QuestionnaireResponse
. Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait pengiriman Data Deteksi Dini Kanker melalui resource tersebut dapat merujuk ke Pengiriman Data Pemeriksaan Penunjang Laboratorium dan Radiologi di modul pelayanan yang terkait, baik Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Pengiriman Data terkait Pemeriksaan Penunjang mulai dari permintaan pemeriksaan penunjang melalui ServiceRequest
, pengiriman spesimen untuk Laboratorium melalui Specimen
, data citra DICOM untuk Radiologi melalui ImagingStudy
, data hasil pemeriksaan penunjang melalui Observation
, dan data laporan pemeriksaan penunjang melalui DiagnosticReport
dapat merujuk ke Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Dalam Modul Use-Case Skrining PTM pada bagian Deteksi Dini Kanker diperlukan fokus pemeriksaan penunjang laboratorium mencakup: Pemeriksaan HPV-DNA dan Pemeriksaan Darah Samar. Pengiriman data pemeriksaan penunjang laboratorium dapat menyesuaikan skema pemeriksaan penunjang laboratorium tunggal maupun pemeriksaan penunjang laboratorium panel/paket. Selain itu, untuk pemeriksaan penunjang radiologi lainnya adalah pemeriksaan USG.
Skema pengiriman pemeriksaan penunjang baik laboratorium dan radiologi dapat diakses pada Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT pada Bab terkait “Skema Pengiriman Data Terkait Pemeriksaan Penunjang Laboratorium” dan “Alur Pengiriman Data Pemeriksaan Radiologi ke SATUSEHAT”.
Penentuan Kode LOINC atau kode Pemeriksaan Penunjang Nasional digunakan untuk merepresentasikan jenis pemeriksaan yang diminta. Referensi pemetaan pemeriksaan laboratorium dan radiologi dapat dilihat melalui kode LOINC. Gunakan parameter pemeriksaan dengan kategori “Permintaan” atau “Permintaan & Hasil” pada file Terminologi Laboratorium, Terminologi Radiologi, dan Lainnya ketika mengirimkan data.
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman Data Deteksi Dini Kanker melalui resource ServiceRequest
, Procedure
, Observation
, dan QuestionnaireResponse
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource ServiceRequest , Procedure , Observation , dan QuestionnaireResponse | |||||
---|---|---|---|---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian | ||||
Kanker Serviks (khusus wanita) | |||||
1. Dilakukan Pemeriksaan Inspekulo | |||||
| |||||
| 103693007 | ||||
| Diagnostic procedure | ||||
| |||||
| 451024007 | ||||
| Inspection of vagina using vaginal speculum | ||||
| |||||
| not-done | completed | |||
| Not Done | Completed | |||
2. Hasil Pemeriksaan Inspekulo | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 451024007 | ||||
| Inspection of vagina using vaginal speculum | ||||
| |||||
| 315266007 | 395100000 | |||
| Suspected cervical cancer | No evidence of cancer found | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Curiga Kanker | Tidak curiga kanker | |||
Jika Ya. Apakah Dilakukan Pemeriksaan IVA? | |||||
3. Dilakukan Pemeriksaan IVA | |||||
| |||||
| 103693007 | ||||
| Diagnostic procedure | ||||
| |||||
| 251422004 | ||||
| Acetic acid test reaction | ||||
| |||||
| not-done | completed | |||
| Not Done | Completed | |||
4. Hasil Pemeriksaan IVA | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| X099241 | ||||
| Tes IVA | ||||
| (Lihat Lampiran 18) | ||||
5. Jika IVA Positif, maka perlu ada pemeriksaan tindak lanjut | |||||
Krioterapi, Thermal ablation, Trichloroacetic acid | |||||
|
|
| Pilihan jawaban yang divisualisasikan | ||
26782000 | Cryotherapy | Krioterapi | |||
407609002 | Endometrial thermal ablation | Thermal ablation | |||
78151001 | Trichloroacetic acid | Trichloroacetic acid | |||
| |||||
| 277132007 | ||||
| Therapeutic procedure | ||||
| active | ||||
| Active | ||||
| |||||
| original-order | ||||
| Original Order | ||||
| |||||
| routine | ||||
| Routine | ||||
Rujuk ke faskes tingkat lanjut | |||||
| |||||
| 3457005 | ||||
| Patient referral | ||||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Rujuk ke faskes tingkat lanjut | ||||
Menolak dilakukan tindakan | |||||
a. Menolak dilakukan tindakan krioterapi | |||||
| |||||
| 277132007 | ||||
| Therapeutic procedure | ||||
| |||||
| 26782000 | ||||
| Cryotherapy | ||||
| |||||
| 413311005 | ||||
| Patient non-compliant - declined intervention / support | ||||
| not-done | ||||
b. Menolak dilakukan tindakan Thermal ablation | |||||
| |||||
| 277132007 | ||||
| Therapeutic procedure | ||||
| |||||
| 407609002 | ||||
| Endometrial thermal ablation | ||||
| |||||
| 413311005 | ||||
| Patient non-compliant - declined intervention / support | ||||
| not-done | ||||
c. Menolak dilakukan tindakan Trichloroacetic acid | |||||
| |||||
| 277132007 | ||||
| Therapeutic procedure | ||||
| |||||
| 78151001 | ||||
| Trichloroacetic acid | ||||
| |||||
| 413311005 | ||||
| Patient non-compliant - declined intervention / support | ||||
| not-done | ||||
6. Jika hasil Pemeriksaan Inspekulo adalah Curiga Kanker, maka perlu tindak lanjut | |||||
Rujuk | |||||
| |||||
| 3457005 | ||||
| Patient referral | ||||
| |||||
7. Pemeriksaan HPV-DNA | |||||
Hasil Pemeriksaan HPV-DNA | |||||
| |||||
| laboratory | ||||
| Laboratory | ||||
| |||||
| 44550-2 | ||||
| Human papillomavirus DNA [Presence] in Cervix by Probe | ||||
| (Lihat Lampiran 19) | ||||
Kanker Payudara (khusus wanita) | |||||
1. Pemeriksaan SADANIS | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 13607009 | ||||
| Manual examination of breast | ||||
| |||||
| 290084006 | 89164003 | 134405005 | ||
| Breast normal | Breast lump | Suspected breast cancer | ||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Normal | Ditemukan benjolan | Curiga kanker | ||
2. Pemeriksaan USG | |||||
Hasil Pemeriksaan USG | |||||
| |||||
| imaging | ||||
| Imaging | ||||
| |||||
| 24601-7 | ||||
| US Breast | ||||
`Observation.valueCodeableConcept.coding.system | |||||
| 290084006 | 367644007 | SNOMED-CT Code Ruang lingkup kode SNOMED CT yang dapat dipakai: \ Non Simple Cyst → Expression Constraint Language (ECL) Query: << 367643001 |Cyst (morphologic abnormality)| (Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT) | ||
| Breast normal | Simple cyst | SNOMED-CT Description | ||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Normal | Simple cyst | Non Simple Cyst | ||
Kanker Paru | |||||
1. Apakah pernah didiagnosis/menderita kanker | |||||
| |||||
| 1 | ||||
| Kuesioner Kanker Paru | ||||
| 1.1 | ||||
| Apakah pernah didiagnosis/menderita kanker | ||||
| |||||
| QRI000032 | QRI000033 | QRI000034 | ||
| Memiliki diagnosis kanker >5 tahun yang lalu | Memiliki diagnosis kanker <5 tahun yang lalu | Tidak pernah didiagnosis menderita kanker | ||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Ya, pernah ≽5 tahun yang lalu | Ya, pernah >5 tahun yang lalu | Tidak | ||
2. Apakah ada keluarga (ayah/ibu/saudara kandung) didiagnosis/menderita kanker sebelumnya | |||||
| |||||
| 1.2 | ||||
| Apakah ada keluarga (ayah/ibu/saudara kandung) didiagnosis/menderita kanker sebelumnya | ||||
| |||||
| 429011007 | QRI000035 | QRI000036 | ||
| Family history of malignant neoplasm of lung | Memiliki keluarga yang terdiagnosis kanker lain | Tidak ada keluarga yang terdiagnosis kanker | ||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Memiliki keluarga yang terdiagnosis kanker paru | Memiliki keluarga yang terdiagnosis kanker lain | Tidak ada keluarga yang terdiagnosis kanker | ||
3. Riwayat merokok/paparan asap rokok | |||||
| |||||
| 1.3 | ||||
| Riwayat merokok/paparan asap rokok | ||||
| |||||
| QRI000022 | QRI000023 | 16090771000119104 | 266919005 | |
| Perokok aktif (dalam 1 tahun ini masih merokok) | Perokok/bekas perokok berhenti <10 tahun lalu | Occupational exposure to environmental tobacco smoke | Never smoked tobacco | |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Perokok aktif (dalam 1 tahun ini masih merokok) | Perokok/bekas perokok berhenti <10 tahun lalu | Perokok pasif dari lingkungan rumah/tempat kerja | Tidak pernah merokok | |
4. Riwayat tempat kerja mengandung zat karsinogenik (Pertambangan/pabrik/bengkel/garmen/bangunan/laboratorium/sopir/galangan kapal, dll) | |||||
| |||||
| 1.4 | ||||
| Riwayat tempat kerja mengandung zat karsinogenik (Pertambangan/pabrik/bengkel/garmen/bangunan/laboratorium/sopir/galangan kapal, dll) | ||||
| |||||
| QRI000017 | QRI000018 | QRI000019 | ||
| Memiliki tempat kerja mengandung zat karsinogenik | Tidak yakin memiliki tempat kerja mengandung zat karsinogenik | Tidak memiliki tempat kerja mengandung zat karsinogenik | ||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Memiliki tempat kerja mengandung zat karsinogenik | Tidak yakin memiliki tempat kerja mengandung zat karsinogenik | Tidak memiliki tempat kerja mengandung zat karsinogenik | ||
5. Lingkungan tempat tinggal berpotensi tinggi (lingkungan dekat pabrik/pertambangan/buangan sampah, dll) | |||||
| |||||
| 1.5 | ||||
| Lingkungan tempat tinggal berpotensi tinggi (lingkungan dekat pabrik/pertambangan/buangan sampah, dll) | ||||
| |||||
| QRI000024 | QRI000025 | QRI000026 | ||
| Memiliki tempat tinggal berpotensi tinggi | Tidak yakin memiliki tempat tinggal berpotensi tinggi | Tidak memiliki tempat tinggal berpotensi tinggi | ||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Memiliki tempat tinggal berpotensi tinggi | Tidak yakin memiliki tempat tinggal berpotensi tinggi | Tidak memiliki tempat tinggal berpotensi tinggi | ||
6. Lingkungan dalam rumah yang tidak sehat (ventilasi buruk/atap dari asbes/lantai tanah, dapur tungku, dll) | |||||
| |||||
| 1.6 | ||||
| Lingkungan dalam rumah yang tidak sehat (ventilasi buruk/atap dari asbes/lantai tanah, dapur tungku, dll) | ||||
| |||||
| QRI000027 | QRI000038 | QRI000029 | ||
| Memiliki lingkungan dalam rumah yang tidak sehat | Tidak yakin memiliki lingkungan dalam rumah yang tidak sehat | Memiliki lingkungan dalam rumah yang sehat | ||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Memiliki lingkungan dalam rumah yang tidak sehat | Tidak yakin memiliki lingkungan dalam rumah yang tidak sehat | Memiliki lingkungan dalam rumah yang sehat | ||
7. Pernah didiagnosis penyakit paru kronik | |||||
| |||||
| 1.7 | ||||
| Pernah didiagnosis penyakit paru kronik | ||||
| |||||
| SNOMED-CT Code Ruang lingkup kode SNOMED CT yang dapat dipakai: Pernah didiagnosis tuberkulosis (TBC) → Expression Constraint Language (ECL) Query: < 161414005 |History of tuberculosis (situation)| (Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT) | SNOMED-CT Code Ruang lingkup kode SNOMED CT yang dapat dipakai: Pernah didiagnosis penyakit kronis lain (PPOK, ILD, dll) → Expression Constraint Language (ECL) Query: < 414415007 |History of chronic lung disease (situation)| (Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT) | 160258000 | ||
| SNOMED-CT Description | SNOMED-CT Description | No history of respiratory system disease | ||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Pernah didiagnosis tuberkulosis (TBC) | Pernah didiagnosis penyakit kronis lain (PPOK, ILD, dll) | Tidak pernah didiagnosis penyakit paru kronik | ||
8. Hasil Kuesioner | |||||
| |||||
| 1.8 | ||||
| Hasil Kuesioner | ||||
| |||||
| 723505004 | 25594002 | 723509005 | ||
| Low risk | Moderate risk of | High risk | ||
Pilihan Jawaban Divisualisasikan | Risiko ringan kanker paru | Risiko sedang kanker paru | Risiko berat kanker paru | ||
Keterangan:
| |||||
Kanker Kolorektal | |||||
1. Riwayat keluarga kanker kolorektal generasi pertama (Ayah atau Ibu kandung), kakak atau adik kandung) | |||||
| |||||
| 1 | ||||
| Kuesioner Kanker Kolorektal | ||||
| 1.1 | ||||
| Riwayat keluarga kanker kolorektal generasi pertama (Ayah atau Ibu kandung), kakak atau adik kandung) | ||||
| |||||
| QRI000020 | QRI000021 | |||
| Memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal generasi pertama | Tidak memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal generasi pertama | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal generasi pertama | Tidak memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal generasi pertama | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Curiga Kanker | Tidak curiga kanker | |||
2. Apakah peserta pernah merokok? | |||||
| |||||
| 1.2 | ||||
| Riwayat keluarga kanker kolorektal generasi pertama (Ayah atau Ibu kandung), kakak atau adik kandung) | ||||
| (Tipe data boolean) | ||||
3. Hasil Kuesioner | |||||
| |||||
| 1.3 | ||||
| Hasil Kuesioner | ||||
| |||||
| 723505004 | 25594002 | 723509005 | ||
| Low risk | Moderate risk of | High risk | ||
Pilihan Jawaban Divisualisasikan | Risiko ringan kanker kolorektal | Risiko sedang kanker kolorektal | Risiko tinggi kanker kolorektal | ||
Keterangan: * Jika Skor Kuesioner Kanker Kolorektal 0 - 1 = Risiko ringan kanker kolorektal * Jika Skor Kuesioner Kanker Kolorektal 2 - 3 = Risiko sedang kanker kolorektal * Jika Skor Kuesioner Kanker Kolorektal 4 - 7 = Risiko tinggi kanker kolorektal | |||||
Pasien dengan hasil skrining Risiko Tinggi, maka wajib diperiksa lebih lanjut, yakni: | |||||
1. Pemeriksaan rektal tusi/colok dubur | |||||
| |||||
| exam | ||||
| Exam | ||||
| |||||
| 410007005 | ||||
| Rectal examination | ||||
| |||||
| 248523006 | 300870000 | |||
| Rectal mass | No mass present | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Ditemukan benjolan | Tidak ditemukan benjolan | |||
2. Pemeriksaan Darah Samar | |||||
Hasil Pemeriksaan Darah Samar | |||||
| |||||
| laboratory | ||||
| Laboratory | ||||
| |||||
| 14563-1 | ||||
| Hemoglobin.gastrointestinal [Presence] in Stool --1st specimen | ||||
| |||||
| 167667006 | 59614000 | |||
| Occult blood not detected in feces | Occult blood detected in feces | |||
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Negatif | Positif |
Pengiriman Data Deteksi Dini Diabetes Melitus
Pengiriman Data Deteksi Dini Diabetes Melitus menggunakan resource ServiceRequest
, Specimen
, Observation
, dan DiagnosticReport
. Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait pengiriman Data Deteksi Dini Kanker melalui resource tersebut dapat merujuk ke Pengiriman Data Pemeriksaan Penunjang Laboratorium di modul pelayanan yang terkait, baik Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Pengiriman Data terkait Pemeriksaan Penunjang mulai dari permintaan pemeriksaan penunjang melalui ServiceRequest
, pengiriman spesimen untuk Laboratorium melalui Specimen
, data hasil pemeriksaan penunjang melalui Observation
, dan data laporan pemeriksaan penunjang melalui DiagnosticReport
dapat merujuk ke Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Dalam Modul Use-Case Skrining PTM pada bagian Deteksi Dini Diabetes Mellitus diperlukan fokus pemeriksaan penunjang laboratorium mencakup: Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS), Pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP), Pemeriksaan Gula darah 2 jam pasca puasa, dan Pemeriksaan HbA1C. Pengiriman data pemeriksaan penunjang laboratorium dapat menyesuaikan skema pemeriksaan penunjang laboratorium tunggal maupun pemeriksaan penunjang laboratorium panel/paket.
Skema pengiriman pemeriksaan penunjang laboratorium dapat diakses pada Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT pada Bab terkait “Skema Pengiriman Data Terkait Pemeriksaan Penunjang Laboratorium”.
Penentuan Kode LOINC atau kode Pemeriksaan Penunjang Nasional digunakan untuk merepresentasikan jenis pemeriksaan yang diminta. Referensi pemetaan pemeriksaan laboratorium dapat dilihat melalui kode LOINC. Gunakan parameter pemeriksaan dengan kategori “Permintaan” atau “Permintaan & Hasil” pada Terminologi Laboratorium, Terminologi Radiologi, dan Lainnya ketika mengirimkan data.
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman hasil Data Deteksi Dini Diabetes Melitus melalui resource Observation
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Observation | |
---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian |
Pemeriksaan Gula Darah (Laboratorium) | |
1. Gula Darah Sewaktu (GDS) | |
Hasil Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 2345-7 |
| Glucose [Mass/volume] in Serum or Plasma |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mg/dL |
| mg/dL |
| (Lihat Lampiran 4) |
| (Lihat Lampiran 4) |
2. Gula Darah Puasa (GDP) | |
Hasil Pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 1558-6 |
| Fasting glucose [Mass/volume] in Serum or Plasma |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mg/dL |
| mg/dL |
| (Lihat Lampiran 5) |
| (Lihat Lampiran 5) |
3. Gula Darah 2 jam pasca puasa | |
Hasil Pemeriksaan Gula Darah 2 jam pasca puasa | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 1521-4 |
| Glucose [Mass/volume] in Serum or Plasma --2 hours post meal |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mg/dL |
| mg/dL |
| (Lihat Lampiran 6) |
| (Lihat Lampiran 6) |
4. HbA1C | |
Hasil Pemeriksaan HbA1C | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 4548-4 |
| Hemoglobin A1c/Hemoglobin.total in Blood |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| % |
| % |
| (Lihat Lampiran 7) |
| (Lihat Lampiran 7) |
Pengiriman Data Deteksi Dini Stroke
Pengiriman Data Deteksi Dini Stroke menggunakan resource ServiceRequest
, Specimen
, Observation
, dan DiagnosticReport
. Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait pengiriman Data Deteksi Dini Kanker melalui resource tersebut dapat merujuk ke Pengiriman Data Pemeriksaan Penunjang Laboratorium di modul pelayanan yang terkait, baik Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Pengiriman Data terkait Pemeriksaan Penunjang mulai dari permintaan pemeriksaan penunjang melalui ServiceRequest
, pengiriman spesimen untuk Laboratorium melalui Specimen
, data hasil pemeriksaan penunjang melalui Observation
, dan data laporan pemeriksaan penunjang melalui DiagnosticReport
dapat merujuk ke Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Dalam Modul Use-Case Skrining PTM pada bagian Deteksi Dini Stroke diperlukan fokus pemeriksaan penunjang laboratorium mencakup: Pemeriksaan Kolesterol Total, Pemeriksaan HDL, Pemeriksaan LDL dan Pemeriksaan Trigliserida. Pengiriman data pemeriksaan penunjang laboratorium dapat menyesuaikan skema pemeriksaan penunjang laboratorium tunggal maupun pemeriksaan penunjang laboratorium panel/paket.
Skema pengiriman pemeriksaan penunjang laboratorium dapat diakses pada Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT pada Bab terkait “Skema Pengiriman Data Terkait Pemeriksaan Penunjang Laboratorium”.
Penentuan Kode LOINC atau kode Pemeriksaan Penunjang Nasional digunakan untuk merepresentasikan jenis pemeriksaan yang diminta. Referensi pemetaan pemeriksaan laboratorium dapat dilihat melalui kode LOINC. Gunakan parameter pemeriksaan dengan kategori “Permintaan” atau “Permintaan & Hasil” pada Terminologi Laboratorium, Terminologi Radiologi, dan Lainnya ketika mengirimkan data.
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman hasil Data Deteksi Dini Stroke melalui resource Observation
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Observation | |
---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian |
Pemeriksaan Profil Lipid (Laboratorium) | |
1. Kolesterol Total | |
Hasil Pemeriksaan Kolesterol Total | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 2093-3 |
| Cholesterol [Mass/volume] in Serum or Plasma |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mg/dL |
| mg/dL |
| (Lihat Lampiran 8) |
| (Lihat Lampiran 8) |
2. HDL | |
Hasil Pemeriksaan HDL | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 2085-9 |
| Cholesterol in HDL [Mass/volume] in Serum or Plasma |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mg/dL |
| mg/dL |
| (Lihat Lampiran 9) |
| (Lihat Lampiran 9) |
3. LDL | |
Hasil Pemeriksaan LDL | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 2089-1 |
| Cholesterol in LDL [Mass/volume] in Serum or Plasma |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mg/dL |
| mg/dL |
| (Lihat Lampiran 10) |
| (Lihat Lampiran 10) |
4. Trigliserida | |
Hasil Pemeriksaan Trigliserida | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 2571-8 |
| Triglyceride [Mass/volume] in Serum or Plasma |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mg/dL |
| mg/dL |
| (Lihat Lampiran 11) |
| (Lihat Lampiran 11) |
Prediksi Risiko PTM | |
Variabel Prediksi Risiko PTM bisa digunakan untuk deteksi dini stroke dan jantung | |
1. Prediksi Risiko PTM dengan Pemeriksaan Laboratorium | |
| |
| exam |
| Exam |
| |
| OC000004 |
| Prediksi Risiko PTM dengan Pemeriksaan Laboratorium |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| % |
| % |
| (Lihat Lampiran 24) |
| (Lihat Lampiran 24) |
2. Prediksi Risiko PTM tanpa Pemeriksaan Laboratorium | |
| |
| exam |
| Exam |
| |
| OC000173 |
| Prediksi Risiko PTM tanpa Pemeriksaan Laboratorium |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| % |
| % |
| (Lihat Lampiran 24) |
| (Lihat Lampiran 24) |
Pengiriman Data Deteksi Dini Asam Urat
Pengiriman Data Deteksi Dini Asam Urat menggunakan resource ServiceRequest
, Specimen
, Observation
, dan DiagnosticReport
. Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait pengiriman Data Deteksi Dini Kanker melalui resource tersebut dapat merujuk ke Pengiriman Data Pemeriksaan Penunjang Laboratorium di modul pelayanan yang terkait, baik Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Pengiriman Data terkait Pemeriksaan Penunjang mulai dari permintaan pemeriksaan penunjang melalui ServiceRequest
, pengiriman spesimen untuk Laboratorium melalui Specimen
, data hasil pemeriksaan penunjang melalui Observation
, dan data laporan pemeriksaan penunjang melalui DiagnosticReport
dapat merujuk ke Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Dalam Modul Use-Case Skrining PTM pada bagian Deteksi Dini Asam Urat diperlukan fokus pemeriksaan penunjang laboratorium adalah Pemeriksaan Asam Urat. Pengiriman data pemeriksaan penunjang laboratorium dapat menyesuaikan skema pemeriksaan penunjang laboratorium tunggal maupun pemeriksaan penunjang laboratorium panel/paket.
Skema pengiriman pemeriksaan penunjang laboratorium dapat diakses pada Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT pada Bab terkait “Skema Pengiriman Data Terkait Pemeriksaan Penunjang Laboratorium”.
Penentuan Kode LOINC atau kode Pemeriksaan Penunjang Nasional digunakan untuk merepresentasikan jenis pemeriksaan yang diminta. Referensi pemetaan pemeriksaan laboratorium dapat dilihat melalui kode LOINC. Gunakan parameter pemeriksaan dengan kategori “Permintaan” atau “Permintaan & Hasil” pada Terminologi Laboratorium, Terminologi Radiologi, dan Lainnya ketika mengirimkan data.
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman hasil Data Deteksi Dini Asam Urat melalui resource Observation
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Observation | |
---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian |
Pemeriksaan Asam Urat (Laboratorium) | |
1. Pemeriksaan Asam Urat | |
Hasil Pemeriksaan Asam Urat | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 3084-1 |
| Urate [Mass/volume] in Serum or Plasma |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| mg/dL |
| mg/dL |
| (Lihat Lampiran 12) |
| (Lihat Lampiran 12) |
Pengiriman Data Deteksi Dini Talasemia
Pengiriman Data Deteksi Dini Talasemia menggunakan resource ServiceRequest
, Specimen
, Observation
, dan DiagnosticReport
. Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait pengiriman Data Deteksi Dini Kanker melalui resource tersebut dapat merujuk ke Pengiriman Data Pemeriksaan Penunjang Laboratorium di modul pelayanan yang terkait, baik Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Pengiriman Data terkait Pemeriksaan Penunjang mulai dari permintaan pemeriksaan penunjang melalui ServiceRequest
, pengiriman spesimen untuk Laboratorium melalui Specimen
, data hasil pemeriksaan penunjang melalui Observation
, dan data laporan pemeriksaan penunjang melalui DiagnosticReport
dapat merujuk ke Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Dalam Modul Use-Case Skrining PTM pada bagian Deteksi Dini Talasemia diperlukan fokus pemeriksaan penunjang laboratorium mencakup: Pemeriksaan Hemoglobin (Hb), Pemeriksaan MCV, Pemeriksaan MCH, Pemeriksaan Eritrosit / RBC Count, dan Pemeriksaan Red cell distribution width (RDW). Pengiriman data pemeriksaan penunjang laboratorium dapat menyesuaikan skema pemeriksaan penunjang laboratorium tunggal maupun pemeriksaan penunjang laboratorium panel/paket.
Skema pengiriman pemeriksaan penunjang laboratorium dapat diakses pada Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT pada Bab terkait “Skema Pengiriman Data Terkait Pemeriksaan Penunjang Laboratorium”.
Penentuan Kode LOINC atau kode Pemeriksaan Penunjang Nasional digunakan untuk merepresentasikan jenis pemeriksaan yang diminta. Referensi pemetaan pemeriksaan laboratorium dapat dilihat melalui kode LOINC. Gunakan parameter pemeriksaan dengan kategori “Permintaan” atau “Permintaan & Hasil” pada Terminologi Laboratorium, Terminologi Radiologi, dan Lainnya ketika mengirimkan data.
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman hasil Data Deteksi Dini Talasemia melalui resource Observation
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Observation | |
---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian |
Pemeriksaan Hematology Analyzer (Laboratorium) | |
1. Hemoglobin (Hb) | |
Hasil Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 718-7 |
| Hemoglobin [Mass/volume] in Blood |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| g/dL |
| g/dL |
| (Lihat Lampiran 13) |
| (Lihat Lampiran 13) |
2. MCV | |
Hasil Pemeriksaan MCV | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 30428-7 |
| MCV [Entitic volume] |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| fL |
| fL |
| (Lihat Lampiran 14) |
| (Lihat Lampiran 14) |
3. MCH | |
Hasil Pemeriksaan MCH | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 28539-5 |
| MCH [Entitic volume] |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| pg |
| pg |
| (Lihat Lampiran 15) |
| (Lihat Lampiran 15) |
4. Eritrosit / RBC Count | |
Hasil Pemeriksaan Eritrosit / RBC Count | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 789-8 |
| Erythrocytes [#/volume] in Blood by Automated count |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| 10*6/mL |
| 10*6/mL |
5. Red cell distribution width (RDW) | |
Hasil Pemeriksaan Eritrosit / RBC Count | |
| |
| laboratory |
| Laboratory |
| |
| 788-0 |
| Erythrocyte distribution width [Ratio] by Automated count |
| (Tipe data Decimal) |
| |
| % |
| % |
Pengiriman Data Deteksi Dini Penyakit Jantung (Khusus bagi pasien DM/HT)
Pengiriman Data Deteksi Dini Penyakit Jantung (Khusus bagi pasien DM/HT) menggunakan resource ServiceRequest
, Observation
dan DiagnosticReport
. Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait pengiriman data Deteksi Dini Penyakit Jantung (Khusus bagi pasien DM/HT) melalui resource tersebut dapat merujuk ke pemetaan nilai pada Pengiriman Data Pemeriksaan Penunjang di modul pelayanan yang terkait, baik Modul baik Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Pengiriman Data terkait Pemeriksaan Penunjang mulai dari permintaan pemeriksaan penunjang melalui ServiceRequest
, pengiriman citra DICOM untuk Radiologi melalui ImagingStudy
, data hasil pemeriksaan penunjang melalui Observation
, dan data laporan pemeriksaan penunjang melalui DiagnosticReport
dapat merujuk ke Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.
Dalam Modul Use-Case Skrining PTM pada bagian Deteksi Dini Penyakit Jantung (Khusus bagi pasien DM/HT) diperlukan fokus pemeriksaan penunjang radiologi, yaitu pemeriksaan EKG.
Skema pengiriman pemeriksaan penunjang radiologi dapat diakses pada Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT pada Bab terkait “Alur Pengiriman Data Pemeriksaan Radiologi ke SATUSEHAT”.
Penentuan Kode LOINC atau kode Pemeriksaan Penunjang Nasional digunakan untuk merepresentasikan jenis pemeriksaan yang diminta. Referensi pemetaan pemeriksaan radiologi dapat dilihat melalui kode LOINC. Gunakan parameter pemeriksaan dengan kategori “Permintaan” atau “Permintaan & Hasil” pada Terminologi Laboratorium, Terminologi Radiologi, dan Lainnya ketika mengirimkan data.
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman Data Deteksi Dini Penyakit Jantung melalui resource Observation
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Observation | ||
---|---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian | |
1. Elektrokardiogram (EKG) | ||
Hasil Pemeriksaan EKG | ||
| ||
| procedure | |
| Procedure | |
| ||
| 34534-8 | |
| 12 lead EKG panel | |
| ||
| 164854000 | 102594003 |
| Electrocardiogram normal | Electrocardiogram abnormal |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Normal | Abnormal |
| (Tipe data string) |
6. Pengiriman Data Skrining PTM melalui Composition
Resource Composition
akan digunakan sebagai penghubung antara satu resource dengan resource lainnya. Composition
akan menghubungkan data-data seperti skrining deteksi dini hipertensi, obesitas, dan seluruh penyakit tidak menular yang termasuk di dalam modul ini beserta informasi pendukung lainnya.
Data terkait Skrining PTM dapat dikirimkan menggunakan resource Composition
. Composition
hanya menyimpan metadata resource yang berbentuk sebuah ID
, misalnya kolom id pada resource Observation
(Observation.id
), resource Condition
(Condition.id
), dan resource pendukung lainnya. Pemetaan nilai resource Composition
, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path dapat merujuk ke modul Resume Medis - Rawat Jalan di SATUSEHAT.
Pengiriman data Composition
sesuai dengan jenis deteksi dini yang dilakukan oleh pasien, misalnya Pasien X melakukan pemeriksaan Deteksi Dini Stroke dan Diabetes Mellitus, maka Composition.section.code
yang dikirim adalah Deteksi Dini Stroke dan Deteksi Dini Diabetes Mellitus.
Daftar variabel dan terminologi yang digunakan dalam pengiriman Data Deteksi Dini Stroke melalui resource gi
yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Composition | |||
---|---|---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian | ||
Skrining PTM | |||
| |||
| COS000006 | ||
| Form Skrining PTM | ||
| Form Skrining PTM | ||
| final | ||
| (Tipe data DateTime) | ||
| |||
| legal | ||
| Legal | ||
| |||
| http://terminology.kemkes.go.id/CodeSystem/composition-section | ||
Section Name |
|
|
|
Deteksi Dini Hipertensi | COS000006 | Deteksi Dini Hipertensi | Reference ke resource |
Deteksi Dini Obesitas | COS000007 | Deteksi Dini Obesitas | Reference ke resource |
Deteksi Dini Penyakit Jantung (khusus bagi pasien DM/HT) | COS000008 | Deteksi Dini Penyakit Jantung (khusus bagi pasien DM/HT) | Reference ke resource |
Deteksi Dini Diabetes Melitus | COS000009 | Deteksi Dini Diabetes Melitus | Reference ke resource |
Deteksi Dini Stroke | COS000010 | Deteksi Dini Stroke | Reference ke resource |
Deteksi Dini Asam Urat | COS000011 | Deteksi Dini Asam Urat | Reference ke resource |
Deteksi Dini Kanker | COS000012 | Deteksi Dini Kanker | Reference ke resource |
Deteksi Dini Thalassemia | COS000013 | Deteksi Dini Thalassemia | Reference ke resource |
Deteksi Dini PPOK (khusus usia > 40 tahun dan merokok) | COS000014 | Deteksi Dini PPOK (khusus usia > 40 tahun dan merokok) | Reference ke resource |
Deteksi Dini Gangguan Penglihatan (Mata kanan dan/atau Mata kiri) | COS000015 | Deteksi Dini Gangguan Penglihatan (Mata kanan dan/atau Mata kiri) | Reference ke resource |
Deteksi Dini Gangguan Pendengaran (Telinga Kiri dan/atau Telinga Kanan) | COS000016 | Deteksi Dini Gangguan Pendengaran (Telinga Kiri dan/atau Telinga Kanan) | Reference ke resource |
7. Pengiriman Data Diagnosis
Data diagnosis dari pasien yang bersangkutan akan dipetakan dengan menggunakan standar FHIR DomainResource dengan tipe Condition
.
Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik
Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data Diagnosis Skrining PTM pada pasien dengan hasil skrining normal/tanpa gangguan kesehatan melalui resource Condition
, yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Condition | |
---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian |
1. Diagnosis | |
| |
| encounter-diagnosis |
| Encounter Diagnosis |
| |
| (Lihat Lampiran 25) |
| (Lihat Lampiran 25) |
2. Keterangan | |
| (Tipe data String) |
Apabila hasil skrining menunjukkan terdapat gangguan kesehatan maka pengiriman diagnosis dapat menggunakan ICD-10 yang sesuai dengan hasil skriningnya.
Catatan: Khusus untuk diagnosis Hipertensi (I10), terdapat elemen/path yang perlu ditambahkan terkait derajat hipertensi, yaitu:
Pemetaan Variabel Resource Condition | ||||
---|---|---|---|---|
Elemen/Path FHIR | Terminologi/Format Pengisian | |||
1. Derajat Hipertensi | ||||
| ||||
| 268607006 | |||
| Hypertension risk level | |||
| ||||
| 827069000 | 827068008 | OI000042 | 56218007 |
| Stage 1 hypertension | Stage 2 hypertension | Hipertensi derajat 3 | Systolic hypertension |
Pilihan jawaban yang divisualisasikan | Hipertensi derajat 1 | Hipertensi derajat 2 | Hipertensi derajat 3 | Hipertensi sistolik terisolasi |
8. Pengiriman Data Tindakan/Prosedur Medis
Data terkait Tindakan/Prosedur Medis dikirimkan menggunakan resource Procedure
.
Pemetaan nilai, pemetaan variabel dan terminologi spesifik, serta skema pengiriman data dapat merujuk ke modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
9. Pengiriman Data Tatalaksana
Data terkait Tatalaksana meliputi Edukasi dan Obat.
Pemetaan nilai, pemetaan variabel dan terminologi spesifik, serta skema pengiriman data dapat merujuk ke modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
10. Pengiriman Data Rencana Tindak Lanjut dan Sarana Transportasi untuk Rujuk
Data rencana tindak lanjut dan transportasi untuk rujuk menunjukkan rencana perawatan selanjutnya yang akan diterima oleh pasien setelah pulang dengan menggunakan resource ServiceRequest
.
Pemetaan nilai, pemetaan variabel dan terminologi spesifik, serta skema pengiriman data dapat merujuk ke modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
11. Pengiriman Data Instruksi untuk Tindak Lanjut
Pengiriman data instruksi untuk tindak lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan resource ServiceRequest
.
Pemetaan nilai, pemetaan variabel dan terminologi spesifik, serta skema pengiriman data dapat merujuk ke modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
12. Pengiriman Data Kondisi Saat Meninggalkan Fasyankes
Data kondisi saat meninggalkan fasyankes menunjukkan keadaan pasien saat meninggalkan fasyankes dan dilakukan dengan resource Encounter
dan Condition
.
Pemetaan nilai, pemetaan variabel dan terminologi spesifik, serta skema pengiriman data dapat merujuk ke modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
13. Pengiriman Data Cara Keluar dari Fasyankes
Data rencana cara keluar dari fasyankes dikirimkan menggunakan resource Encounter
.
Pemetaan nilai, pemetaan variabel dan terminologi spesifik, serta skema pengiriman data dapat merujuk ke modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT |
14. Pembaharuan Data Kunjungan
Setelah pasien selesai melakukan kunjungan ke fasyankes, maka perlu dilakukan pembaharuan data kunjungan dengan menambahkan informasi seperti diagnosis primer, diagnosa sekunder, periode kunjungan selesai, Kondisi Saat Meninggalkan Rumah Sakit, dan Rencana Tindak Lanjut, Cara Keluar dari Rumah Sakit, atau informasi lainnya yang belum tersedia di awal kunjungan dengan metode PUT
. Pastikan dalam payload yang akan dilakukan pembaharuan, dimasukkan elemen Encounter.id
yang berisi UUID
balikan dari SATUSEHAT setelah pengiriman data kunjungan di awal.
Penjelasan tipe mandatoris, deskripsi dan format pengisian dari setiap elemen data/path dapat dilihat dalam resource Encounter
. Untuk contoh pengiriman data atau payload dari pembaharuan data kunjungan dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT.