Laboratorium

Latar Belakang Penggunaan LOINC

platform SATUSEHAT merupakan platform interoperabilitas data kesehatan. Interoperabilitas memungkinkan informasi kesehatan dipertukarkan sewaktu-waktu, antara tenaga medis yang berbeda, entitas lain yang berwenang, dan pasien, dalam kondisi aman, rahasia serta perlindungan data lainnya. platform SATUSEHAT menggunakan standar HL7 FHIR dalam pertukaran datanya. Dalam melakukan pertukaran HL7 FHIR bekerja seperti grammar dalam sebuah pembelajaran bahasa, oleh karenanya diperlukan vocabulary yang mendukung. Pada kasus pertukaran data laboratorium, vocabulary yang dapat mendukung adalah LOINC (Logical Observation Identifiers Name and Codes)

Hingga saat ini di Indonesia terdapat institusi laboratorium terakreditasi sejumlah 1400 laboratorium. Pada 1400 laboratorium tersebut terdapat perbedaan nama pemeriksaan laboratorium serta perbedaan kode pemeriksaan kode laboratorium dalam LIS (Laboratory Information System), sehingga data yang ada sangatlah variatif dan tidak terstandar. Hal ini menyebabkan data hasil laboratorium tidak bisa dipertukarkan satu sama lain.

Sebagai contoh, laboratorium A dapat menyebut pemeriksaan laboratorium dengan istilah PCT sedangkan laboratorium lain menyebutnya dengan istilah Procalcitonin (PCT). Selain itu, setiap institusi laboratorium memiliki kode lokal yang berbeda-beda untuk masing-masing pemeriksaan dan hasil observasi laboratorium. Berikut terlampir tabel contoh perbedaan penggunaan kode pemeriksaan laboratorium antar instansi laboratorium.

Tabel 1. Perbandingan Istilah Pemeriksaan Laboratorium di Indonesia
Kode Laboratorium AKode Laboratorium BKode LOINC

Kalium (K) Urin 24 jam

1001

200309

2829-0

Laju Endap Darah

190893

340578

30341-2

PCT

717

203

33959-8

Oleh karenanya diperlukan suatu kamus terminologi yang dapat memfasilitasi standarisasi dan kodifikasi istilah pemeriksaan laboratorium untuk mendukung pertukaran data laboratorium di Indonesia melalui platform SATUSEHAT. Kamus terminologi laboratorium yang digunakan untuk pertukaran data tersebut mengacu pada Logical Observation Identifiers Names and Codes yang kemudian disebut LOINC.

Tipe Tes LOINC Laboratorium

LOINC menyediakan terminologi untuk 2 tipe tes yaitu tes laboratorium tunggal dan tes laboratorium panel. Tes laboratorium tunggal merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menguji variabel tunggal (baik untuk pengukuran klinis dan pemeriksaan laboratorium) sebagai contoh:

Tabel 2. Tes Laboratorium Tunggal
NoNama pemeriksaanVariabel yang diuji dalam pemeriksaan

1

Glucose [mg/dl] in urine

Kadar glukosa dalam urin

2

Erythrocytes [#/volume] in Blood

Jumlah eritrosit dalam darah

Sedangkan tes laboratorium panel merupakan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk menguji kumpulan dari variabel-variabel tunggal tersebut, sebagai contoh:

Tabel 3. Tes Laboratorium Panel

No

Nama pemeriksaan

Variabel yang diuji dalam pemeriksaan

1

Complete blood count [CBC] with auto differential panel

Pemeriksaan darah rutin yang mengukur kadar hemoglobin, hitung eritrosit, hitung leukosit, dll.

2

Elektrolit

Pemeriksaan elektrolit yang mengukur kadar natrium, kalium dan klorida pada tubuh

Komponen LOINC

LOINC terdiri atas 6 komponen utama yaitu component/analyte, property, timing, scale, system, method. Berikut merupakan penjelasan untuk masing masing komponen tersebut.

Component/Analyte

Component/Analyte merupakan bagian utama pada LOINC dan hal pertama yang akan digunakan sebagai kata kunci/keyword dalam melakukan pemetaan terminologi laboratorium khususnya dalam proses mencari kode LOINC. Component/Analyte mewakili hal yang sedang diukur atau diobservasi. Sebagai contoh: component/analyte bisa saja merupakan zat seperti glukosa atau sodium atau mungkin pengukuran turunan seperti hematokrit. Component/Analyte juga dapat sangatlah spesifik, oleh karenanya LOINC menggunakan notasi “titik” untuk memberikan keterangan spesifik sebagai contoh: Calcium.ionized, Epstein Barr virus early Ab.IgM, B.Melitensis. Component/Analyte terdiri atas 3 sub bagian yang tertera pada tabel berikut:

Tabel 4. Sub Bagian Component/Analyte
NoSub-bagianContoh

1

Nama utama (Principal Name)

  • Calcium

  • Calcium.ionized

  • Hepatitis A virus Ab.IgG

  • Mumps virus Ab.IgG+IgM

  • ABO & Rh group panel

  • Albumin/Protein.total

2

Challenge or provocation
- Time delay
- Substance of challenge
- Amount administered
- Route of administration

  • Aldosterone^1H post 25 mg captopril PO

  • Glucose^10 AM specimen

3

Standarisasi atau pengaturan lain

  • Calcium.ionized^^adjusted to pH 7.4

Contoh lebih lengkap terkait jenis-jenis component yang digunakan pada terminologi LOINC dapat dilihat pada lampiran 12.1.

Property

Property mewakili atribut component/analyte untuk membedakan karakteristik component/analyte yang dapat diukur. Tipe-tipe property untuk pemeriksaan kuantitatif antara lain:

  1. Mass

  2. Substance

  3. Catalytic Activity

  4. Number Counts

Dengan subtipe antara lain:

  1. Concentration (amount/value)

  2. Contents (amount/mass)

  3. Ratio

  4. Fraction

  5. Rate

Sedangkan tipe property untuk pemeriksaan kualitatif antara lain:

  1. Lokasi

  2. Temuan Klinis

Contoh lebih lengkap terkait jenis-jenis component yang digunakan pada terminologi LOINC dapat dilihat pada lampiran 12.2.

Timing

Timing merupakan interval waktu pengamatan atau pengukuran dilakukan. Sebagian besar istilah LOINC (96%) diwakilkan dengan timing "titik waktu" (disingkat Pt/Point in Time). Namun di beberapa kasus komponen timing, seperti tes urin 24 jam komponen timing berisikan keterangan waktu spesifik. Adapun beberapa komponen timing yang disediakan oleh LOINC sebagai 24H, 12H, dll. Waktu juga dapat ditentukan untuk periode relatif, seperti jumlah prematur kontraksi ventrikel selama studi. Contoh lebih lengkap terkait jenis-jenis component yang digunakan pada terminologi LOINC dapat dilihat pada lampiran 12.3.

System/Specimen

System merupakan komponen LOINC yang menunjukkan jenis spesimen atau “unit analisis” di mana observasi dilakukan. Untuk pemeriksaan laboratorium, komponen system/specimen yang sering digunakan antara lain serum, plasma, urin, CSF, darah rutin, dsb. Berikut merupakan contoh komponen system/specimen

Tabel 5. Komponen System/Specimen
NoSingkatanDeskripsi

1

Abscess

Abscess

2

BldV

Blood venous

3

CSF

Cerebrospinal Fluid

4

Plas

Plasma

5

Ser

Serum

6

Synv Fld

Synovial Fluid (Joint fluid)

Contoh lebih lengkap terkait jenis-jenis component yang digunakan pada terminologi LOINC dapat dilihat pada lampiran 12.4.

Scale

Scale merupakan komponen LOINC yang menunjukkan bagaimana sebuah observasi dinilai. Berikut penjelasan lebih lanjut untuk komponen scale:

Tabel 6. komponen Scale
TipeSingkatanDeskripsi

Quantitative

Qn

  • Pengujian dengan titer dapat dilaporkan dalam bentuk kuantitatif

  • Bentuk numerik kontinu ; integer, ratio, real number, ranger

  • Hasil tes bisa memiliki operator relasi seperti {⇐, <, >, >=}.

  • Contoh nilai valid: “7”, “-7”, “7.4”, “-7.4”, “7.8912”, “0.125”, “<10”, “<10.15”, “>12000”, 1-10, 1:256

Ordinal

Ord

  • Hasil ordinal: kategori dengan tingkatan

  • Scale ordinal setara dengan semi-kuantitatif

  • Contoh: 1+, 2+, 3+; positive, negative; reactive, indeterminate, non reactive.

Quantitative or Ordinal

OrdQn

  • Bisa dilaporkan dalam bentuk Ord atau Qn

  • Contoh: hasil resistensi obat dapat dilaporkan dengan kategori ordinal resisten, intermediet, dan susceptible atau dengan melaporkan ukuran diameter zona inhibisi (mm)

Nominal

Nom

  • Hasil nominal: tidak ada tingkatan

  • Contoh: nama bakteri, tampakan spesimen seperti kuning, jernih, bloody

Narrative

Nar

  • Teks naratif

  • Contoh: deskripsi mikroskopik

“Multi”

Multi

  • Beberapa hasil pemeriksaan dilaporkan sebagai satu observasi

Document

Doc

  • Dokumen dalam berbagai format (XML, naratif, dll)

Set

Set

  • Digunakan untuk lampiran klinis

Method

Method satu-satunya komponen LOINC yang bersifat opsional. LOINC menyediakan kode yang berbeda untuk beberapa metode pemeriksaan yang menghasilkan pengukuran dengan sensitivitas berbeda atau dengan interpretasi klinis yang berbeda. Metode banyak ditemukan pada pemeriksaan serologi, mikrobiologi dan koagulasi. Berikut merupakan contoh komponen method:

Tabel 7. Komponen Method
MetodeSingkatanKeterangan

Latex Agglutination

LA

Agglutination

Aggl

Cytology Stain

Cyto stain

Metode pewarnaan yang digunakan untuk pap smear, aspirasi jarum halus dan noda sel lainnya.

Immunoassay

IA

Mewakili hampir seluruh teknik immunoassays seperti termasuk Immune Blot dan Immunofluorescence, yang dibuat berdasarkan penggunaan historis.

Veneral Disease Research Laboratory

VDRL

Uji flokulasi mikroskopis

Minimum Inhibitory Concentration

MIC

Kerentanan Antibiotik

Contoh lebih lengkap terkait jenis-jenis component yang digunakan pada terminologi LOINC dapat dilihat pada lampiran 12.5.

Berikut merupakan contoh pemetaan kode LOINC ke dalam 6 komponennya

Tabel 8. Pemetaan Kode LOINC dalam 6 Komponen
75410-1 Hepatitis B virus surface Ag [Presence] in Serum, Plasma or Blood by Rapid immunoassay

1

Component/Analyte

Hepatitis B virus surface Ag

2

Property

PrThr (Presence or Threshold)

3

Time

Pt (Point in time)

4

System/Specimen

Ser/Plas/Bld

5

Scale

Ord (Ordinal)

6

Method

IA.rapid (Immunoassay.rapid)

Tabel 9. .Pemetaan Kode LOINC dalam 6 Komponen
718-7 Hemoglobin [Mass/volume] in Blood

1

Component/Analyte

Hemoglobin

2

Property

MCnc (Mass Concentration)

3

Time

Pt (Point in time)

4

System/Specimen

Bld (Blood)

5

Scale

Qn (Quantitative)

6

Method

-

Pengenalan Kode Pemeriksaan Penunjang Nasional

Pada proses melakukan pemetaan terminologi laboratorium terdapat 2 kondisi yang mungkin terjadi:

  1. Pemetaan berhasil, terdapat kode LOINC untuk terminologi laboratorium yang dipetakan

  2. Pemetaan tidak berhasil, kode LOINC untuk terminologi laboratorium yang ingin dipetakan belum tersedia di LOINC.

Oleh karenanya kementerian kesehatan menyediakan kode khusus sementara untuk mewadahi parameter yang kodenya belum tersedia di LOINC, yang disebut dengan Kode Pemeriksaan Penunjang Nasional. Adapun struktur kode untuk Kode Pemeriksaan Penunjang Nasional adalah sebagai berikut:

  1. Kode dengan prefix “X” diikuti dengan 6 digit

  2. Dimulai dari X099080

  3. Kode ini akan diganti dengan kode LOINC ketika sudah tersedia.

Kode Prefix
Gambar 1. X099080 Titer Anti-ABO

Langkah Pemetaan LOINC

Dalam rangka mendukung proses pertukaran data pada SATUSEHAT, pemetaan pemeriksaan Laboratorium berbasis LOINC menjadi penting. Berikut beberapa langkah dalam melakukan pemetaan LOINC:

  1. Siapkan daftar pemeriksaan laboratorium dengan rincian data yang disarankan seperti pada tabel di bawah ini. Tabel ini dapat di download pada halaman terminology browser https://dto.kemkes.go.id/terminology/loinc dengan menekan tombol “Download Template” .

    Tabel 10. Rincian Data Pemeriksaan Laboratorium
    KategoriKode LokalNama PemeriksaanPermintaan/HasilSpesimenTipe Hasil PemeriksaanSatuanMetode

    (a)

    (b)

    (c)

    (d)

    (e)

    (f)

    (g)

    (h)

    Hematologi

    A001

    Procalcitonin (PCT)

    Permintaan & Hasil

    Serum

    Quantitative

    ng/mL

    CMIA

    Berikut merupakan keterangan pengisian tabel di atas:

    1. Kategori (a): Tuliskan kelompok/kategori pemeriksaan laboratorium pada sistem lokal

    2. Kode Lokal (b): Tuliskan kode pemeriksaan laboratorium pada sistem lokal

    3. Nama Pemeriksaan (c): Tuliskan nama pemeriksaan laboratorium pada sistem lokal

    4. Permintaan/Hasil (d): Isikan salah satu dari 3 pilihan berikut

      • Permintaan: parameter permintaan atau pemesanan pemeriksaan laboratorium

      • Hasil: parameter hasil pemeriksaan laboratorium — Permintaan & Hasil: parameter permintaan dan hasil laboratorium

    5. Spesimen (e): Tuliskan spesimen yang digunakan pada parameter pemeriksaan laboratorium

    6. Tipe Hasil Pemeriksaan (f) : Isikan salah satu dari 5 pilihan berikut

      • Nominal

      • Ordinal

      • Quantitative

      • Narrative

      • OrdQn

    7. Satuan (g): Tuliskan satuan hasil pemeriksaan apabila hasil dalam bentuk kuantitatif

    8. Metode (h): Tuliskan metode analisis yang digunakan dalam pemeriksaan laboratorium.
      Contoh: Electrophoresis, VDRL, HPLC, Manual Count, Automated Count, dsb

  2. Buka dan download terminologi browser laboratorium pada tautan berikut ini: https://dto.kemkes.go.id/terminology/loinc

  3. Struktur terminologi browser laboratorium LOINC dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:

    • No
      Tipe: Nomor
      Kolom pertama (A), merupakan nomor urut dari terminologi laboratorium.

    • Kategori/Kelompok Pemeriksaan
      Tipe: Text
      Kolom kedua (B), kategori/kelompok pemeriksaan merupakan pengkategorian pemeriksaan laboratorium menjadi beberapa kelompok berdasarkan komponen yang diuji antara lain Kimia klinik, Hematologi, Imunoserologi, Mikrobiologi, dll.

    • Nama Pemeriksaan Laboratorium
      Tipe: Text
      Kolom ketiga © merupakan nama pemeriksaan laboratorium yang sudah distandarkan.

    • Permintaan/Hasil
      Tipe: Text
      Kolom keempat (D), Pada kolom ini terdapat 3 kemungkinan isian yaitu:

      1. Permintaan mewakili pemesanan pemeriksaan laboratorium (order), sehingga untuk Hasilnya dibutuhkan kode tambahan.

      2. Hasil mewakili hasil uji atau observasi sebuah spesimen (observation) dan untuk Permintaannya dibutuhkan kode tambahan.

      3. Permintaan dan Hasil mewakili pemesanan pemeriksaan dan hasil uji/observasi sebuah spesimen, sehingga kode yang didapatkan sudah cukup (1 saja).

    • Spesimen
      Tipe: Text
      Kolom kelima (E), Spesimen merupakan sesuatu yang diambil dari pasien untuk kemudian diuji, diukur atau diobservasi dalam sebuah pemeriksaan laboratorium, sebagai contoh: serum, urin, dll.

    • Tipe Hasil Pemeriksaan
      Tipe: Text
      Kolom keenam (F), Tipe hasil pemeriksaan mewakili skala pengukuran hasil pemeriksaan laboratorium. Adapun Tipe hasil pemeriksaan yang digunakan pada terminologi browser laboratorium adalah: Nominal, Ordinal, Narrative, OrdQn, Quantitative.

    • Satuan Hasil Pemeriksaan
      Tipe: Text
      Kolom ketujuh (G), Satuan hasil pemeriksaan mewakili unit/satuan pengukuran hasil pemeriksaan laboratorium. Sebagai contoh: mg/dl

    • Metode Analisis
      Tipe: Text
      Kolom kedelapan (H), Metode analisis mewakili metode atau teknik yang digunakan dalam mengukur, menguji atau mengobservasi sebuah spesimen pada pemeriksaan laboratorium. Sebagai contoh: Immunoassay.

    • Code
      Tipe: Text
      Kolom kesembilan (I), Kode LOINC merupakan nomor unik terstandar yang mengidentifikasi pemeriksaan laboratorium. Terdiri atas 3-7 digit dengan format xxxxxx-x.

    • Display
      Tipe: Text
      Kolom kesepuluh (J), LOINC Long Common Name merupakan penamaan pemeriksaan laboratorium yang distandarkan oleh LOINC yang disarankan dan dipergunakan untuk pertukaran data melalui FHIR.

    • Component
      Tipe: Text
      Kolom kesebelas (K), Component merupakan bagian LOINC yang mewakili suatu hal yang sedang diukur, diuji atau diobservasi. Sebagai contoh: glukosa, kalium, dll.

    • Property
      Tipe: Text
      Kolom kedua belas (L), Property merupakan atribut atau karakteristik yang dapat diukur yang melekat pada suatu component sehingga membedakan suatu component dengan component lain. Sebagai contoh: mass, substance, dll.

    • Timing
      Tipe: Text
      Kolom ketiga belas (M), Timing merupakan komponen LOINC yang menjelaskan terkait interval waktu pengamatan atau pengukuran dilakukan. Sebagai contoh: 12H, 24H, Pt (Point in Time), dll.

    • System
      Tipe: Text
      Kolom keempat belas (N), System merupakan komponen LOINC yang menunjukkan jenis spesimen atau “unit analisis” di mana observasi dilakukan. Sebagai contoh: urine, serum, whole blood, dll.

    • Scale
      Tipe: Text
      Kolom kelima belas (O), Scale merupakan komponen LOINC yang menunjukkan bagaimana sebuah observasi dinilai. Scale yang biasa terdapat pada LOINC antara lain, Narrative (Narr), Nominal (Nom), Ordinal (Ord), OrdQn, Quantitative, Document (Doc), Multi, Set.

    • Method
      Tipe: Text
      Kolom keenam belas (P), Method merupakan komponen LOINC yang menunjukkan teknik yang digunakan pada sebuah pemeriksaan laboratorium. Pada LOINC metode bersifat opsional sehingga akan ditemukan beberapa kode LOINC yang tanpa informasi metode.

    • Unit of Measure
      Tipe: Text
      Kolom ketujuhbelas (Q), Unit of Measure merupakan Satuan hasil pemeriksaan mewakili unit/satuan pengukuran hasil pemeriksaan laboratorium yang telah distandarkan oleh LOINC.

    • Code System
      Tipe: Text
      Kolom kedelapan belas ®, Code System merupakan kumpulan konsep dengan setiap konsepnya diwakili dengan kode unik dan deskripsinya.

    • Version First Released
      Tipe: Text
      Kolom kesembilan belas (S), Version First Release merupakan keterangan versi sebuah terminologi/kode di release pertama kali.

    • Version Last Changed
      Tipe: Text
      Kolom kedua puluh (T), Version Last Changed merupakan keterangan versi sebuah terminologi/kode terakhir diperbaharui.

  4. Terdapat dua prinsip utama dalam melakukan pemetaan terminologi laboratorium, adapun prinsip tersebut diantaranya:

    1. Petakan ke kode LOINC yang paling spesifik berdasarkan informasi yang tersedia. Sebagai contoh (Anti H. Pylori IgG Serum, Hasil Qualitative, Metode ELISA)

      Prinsip Pertama dalam Pemetaan LOINC
      Gambar 2. Contoh prinsip pertama dalam pemetaan LOINC

      Ketika melakukan pemetaan LOINC sebaiknya dilakukan pengecekan terkait ke enam komponen LOINC yang ada. Pada contoh di atas, terlihat bahwa pemeriksaan Anti H.Pylori IgG Serum dengan hasil kualitatif terdapat 3 kode LOINC, namun kasus ini menspesifikkan pemeriksaan tersebut dengan memberikan keterangan metode yaitu ELISA. Oleh karena nya kode LOINC yang tepat untuk digunakan adalah 17859-0. Sehingga dapat diambil kesimpulan, jika parameter yang akan dipetakan memberikan keterangan spesifik, cari kode LOINC sesuai tingkat ke spesifikkan parameter tersebut.

    2. Jangan overspesifik dengan mengasumsikan informasi yang tidak diketahui, sebagai contoh (Anti H. Pylori IgG Serum, Result Qualitative, Metode ? (tidak diketahui))

      Prinsip Kedua dalam Pemetaan LOINC
      Gambar 3. Contoh prinsip kedua dalam pemetaan LOINC

      Ketika melakukan pemetaan LOINC sebaiknya dilakukan pengecekan terkait ke enam komponen LOINC yang ada. Pada contoh di atas, terlihat bahwa pemeriksaan Anti H.Pylori IgG Serum dengan hasil kualitatif terdapat 3 kode LOINC dan pada kasus ini terdapat informasi yang tidak tersedia/ tidak diketahui yaitu terkait metode pemeriksaan. Oleh karena nya kode LOINC yang tepat untuk digunakan adalah 16126-5. Sehingga dapat diambil kesimpulan, jika terdapat informasi yang tidak diketahui/tersedia pada parameter yang akan dipetakan, jangan memberikan keterangan tambahan atau menebak nebak metode yang digunakan. Sebaiknya dilakukan konfirmasi terkait metode yang digunakan kepada petugas institusi yang berwenang untuk pelaksanaan layanan laboratorium (dokter Sp.PK atau analis laboratorium) atau memetakan sesuai informasi yang ada.

  5. Langkah Pemetaan

    1. Petakan pemeriksaan laboratorium menggunakan browser tersebut dengan mencari kata kunci dari nama pemeriksaan laboratorium ini pada kolom C.

    2. Pertimbangan pemilihan kode LOINC yang digunakan:

      1. Setelah menemukan nama pemeriksaan laboratorium, periksa pada kolom D Permintaan/Hasil untuk memilih apakah parameter yang akan dipetakan merupakan Permintaan, Hasil atau Permintaan & Hasil.

      2. Kemudian setelah Nama Pemeriksaan dan Permintaan/Hasil sudah sesuai, proses dapat dilanjutkan dengan memilih spesimen yang sesuai dengan parameter yang sedang dipetakan pada kolom E.

      3. Proses dilanjutkan dengan mengecek Tipe Hasil Pemeriksaan pada kolom F.

      4. Cek Satuan Hasil Pemeriksaan pada kolom G dan pilih yang sesuai dengan satuan yang tertera pada alat pemeriksaan laboratorium yang digunakan.

      5. Pastikan untuk memilih metode analisis yang digunakan pada kolom H sudah sesuai dengan teknik pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan. Jika informasi terkait teknik pemeriksaan tidak tersedia silakan pilih baris yang tidak menspesifikkan metode analisis (kolom kosong).

      6. Dan terakhir, silakan pilih kode LOINC atau Kode Pemeriksaan Penunjang Nasional pada kolom I yang sudah sesuai dengan ke 6 kriteria yang sudah dicari.

        Berikut merupakan contoh tabel yang akan dilihat pada terminologi browser:

        Tabel Terminologi Laboratorium
        Gambar 4. Contoh Tabel Terminologi Browser untuk Laboratorium
    3. Jika sudah dilakukan langkah (1) hingga (6) namun kode LOINC masih belum ditemukan dan pemetaan belum berhasil, maka silakan melakukan permintaan kode LOINC sesuai dengan prosedur yang dijelaskan pada Bab 7 Buku Panduan ini.

Answer List

Standar LOINC menyediakan kodefikasi standar untuk beberapa hasil pemeriksaan dengan tipe pemeriksaan Nominal dan Ordinal. Terdapat 3 tipe hubungan antara kode LOINC dengan daftar jawaban yang telah disediakan oleh LOINC:

  1. Normative
    Daftar jawaban yang wajib digunakan dalam pelaporan hasil pemeriksaan

  2. Preferred
    Daftar jawaban yang sangat disarankan untuk digunakan dalam pelaporan hasil pemeriksaan

  3. Example
    Contoh daftar jawaban yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemeriksaan

    Daftar jawaban yang disediakan oleh LOINC dapat diunduh pada https://dto.kemkes.go.id/terminology/loinc . Berikut adalah penjelasan masing-masing kolom pada sheet LOINC Answer List.

    • LoincNumber
      Tipe: Text
      Kolom pertama (A), Kode LOINC merupakan nomor unik terstandar yang mengidentifikasi pemeriksaan laboratorium. Terdiri atas 3-7 digit dengan format xxxxxx-x.

    • LongCommonName
      Tipe: Text
      Kolom kedua (B), LOINC Long Common Name merupakan penamaan pemeriksaan laboratorium yang distandarkan oleh LOINC yang disarankan dan dipergunakan untuk pertukaran data melalui FHIR.

    • AnswerListId
      Tipe: Text
      Kolom ketiga ©, pengenal unik (kode) untuk setiap kelompok daftar jawaban LOINC yang dimulai dengan awalan "LL".

    • AnswerListName
      Tipe: Text
      Kolom keempat (D), nama dari daftar jawaban LOINC

    • AnswerListLinkType
      Tipe: Text
      Kolom kelima (E), tipe hubungan antara kode LOINC dengan daftar jawaban yang telah disediakan oleh LOINC yaitu Preferred atau Example.

    • AnswerStringId
      Tipe: Text
      Kolom keenam (F), pengenal unik (kode) untuk jawaban LOINC yang dimulai dengan awalan "LA". Kode ini yang digunakan dalam pertukaran data melalui FHIR pada elemen coding.code.

    • SequenceNumber
      Tipe: Text
      Kolom ketujuh (G), urutan di mana jawaban muncul di daftar jawaban

    • DisplayText
      Tipe: Text
      Kolom kedelapan (H), jawaban dalam bentuk string/teks. Teks ini yang digunakan dalam pertukaran data melalui FHIR pada elemen coding.display.

    • Code System
      Tipe: Text
      Kolom kesembilan (I), URL dari LOINC yang digunakan dalam pertukaran data melalui FHIR pada elemen coding.system.

Prosedur untuk Kode LOINC yang tidak ditemukan

Apabila terdapat kode yang belum tersedia pada master data LOINC yang digunakan pada SATUSEHAT silakan melakukan permintaan kepada Kementerian Kesehatan melalui formulir permintaan yang dapat di download di https://dto.kemkes.go.id/terminology/loinc dengan menekan tombol “Request”. Kirimkan formulir tersebut kepada tim kementerian kesehatan melalui email ihs@dto.kemkes.go.id dengan subjek “Permintaan Terminologi Laboratorium”. Pada formulir permintaan terdapat dua bagian utama yaitu data kontak requester dan terminologi berikut merupakan cara pengisian formulir permintaan kode LOINC:

Tabel Terminologi Laboratorium
Gambar 5. Tampilan Bagian Data Kontak pada Formulir Permintaan Kode LOINC
Tabel Terminologi Laboratorium
Gambar 6. Tampilan Bagian Data Terminologi pada Formulir Permintaan Kode LOINC
  1. Data kontak

    • No. HP
      Silahkan isi dengan membubuhkan nomor HP aktif requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi laboratorium).

    • E-mail
      Silahkan isi dengan membubuhkan email aktif requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi laboratorium).

    • Nama Lengkap
      Silahkan isi dengan membubuhkan nama lengkap requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi laboratorium).

    • Nama Instansi
      Silahkan isi dengan nama instansi di mana requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi laboratorium) bekerja.

    • Tipe Instansi
      Silahkan pilih tipe instansi di mana requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi laboratorium) bekerja. Adapun tipe instansi tersebut antara lain:

      1. Rumah Sakit

      2. Apotik / Farmasi

      3. Laboratorium

      4. Puskesmas

      5. Posyandu

      6. Klinik

      7. Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan

      8. Industri kesehatan/digital kesehatan (Health-tech)

      9. Industri farmasi/alat kesehatan

      10. Akademik

      11. Media

      12. Asosiasi

      13. Others

    • Apakah Anda tergabung dalam asosiasi / ikatan profesi tertentu (misal: Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, dll.)?
      Silahkan isi dengan ya atau tidak.

  2. Terminologi

    • No
      Silakan isi dengan nomor urut parameter laboratorium yang diminta.

    • Kategori Pemeriksaan
      Silahkan isi dengan kategori/kelompok pemeriksaan laboratorium yang ingin diminta, sebagai contoh: Kimia Klinik, Hematologi, Imunoserologi, dll.

    • Nama Pemeriksaan
      Silahkan isi dengan nama pemeriksaan laboratorium yang ingin diminta.

    • Deskripsi Pemeriksaan
      Silahkan isi dengan penjelasan singkat mengenai pemeriksaan laboratorium yang ingin diminta.

    • Reference info/URL
      Silahkan isi dengan referensi atau URL (link) informasi mendetail mengenai pemeriksaan laboratorium yang ingin diminta.

    • Permintaan/Hasil
      Silakan isi dengan tiga pilihan di bawah ini:

      1. Permintaan: mewakili pemesanan pemeriksaan laboratorium (order).

      2. Hasil: mewakili hasil uji atau observasi sebuah spesimen (observation).

      3. Permintaan & Hasil: mewakili pemesanan pemeriksaan dan hasil uji/observasi sebuah spesimen.

    • Spesimen
      Silakan isi dengan spesimen yang diuji pada pemeriksaan laboratorium yang ingin diminta.

    • Tipe Hasil Pemeriksaan
      Silakan pilih tipe hasil pemeriksaan pada pemeriksaan laboratorium yang ingin diminta. Adapun pilihannya antara lain: Narrative, Nominal, Ordinal, OrdQn dan Quantitative

    • Satuan Hasil Pemeriksaan
      Silakan isi dengan satuan hasil pemeriksaan pada pemeriksaan laboratorium yang ingin diminta. Sebagai contoh: mg/dl, sel/mcL, dll.

    • Metode Analisis
      Silakan isi dengan teknik apa yang digunakan dalam mengukur, menguji atau mengobservasi sebuah spesimen pada pemeriksaan laboratorium. Sebagai contoh: manual, otomatis,dll.

Frequently Asked Questions (FAQ)

LOINC Secara Umum

  1. Apakah ada translasi LOINC?
    Kementerian kesehatan tidak melakukan translasi LOINC, namun kami membantu melakukan pemetaan antara parameter laboratorium di Indonesia kedalam standar internasional LOINC.

  2. Apakah LOINC berbayar?
    Untuk saat ini terminologi LOINC gratis tidak dipungut biaya apapun

  3. Kapan terminologi LOINC akan diperbaharui?
    Pembaruan terminologi LOINC akan dilakukan setiap 6 bulan sekali

Tata Cara Pemetaan LOINC

  1. Bagaimana jika kode LOINC tidak ditemukan?
    Jika kode LOINC tidak ditemukan silakan tanyakan kendala anda ke tim DTO melalui email ihs@dto.kemkes.go.id atau silakan buat copy dan isi formulir permintaan terminologi laboratorium dari template: link berikut kemudian kirimkan melalui email ke ihs@dto.kemkes.go.id dengan subjek “Permintaan Terminologi Laboratorium

  2. Kapan kita menggunakan kode LOINC yang tidak terdapat metode pemeriksaannya?
    Anda dapat menggunakan kode LOINC tanpa metode pemeriksaan jika anda tidak memiliki cukup informasi terkait metode yang digunakan dalam pemeriksaan laboratorium tersebut atau LOINC hanya menyediakan kode yang tidak menspesifikkan metode pemeriksaannya.

  3. Bagaimana jika saya memiliki pemeriksaan yang hanya berlaku sebagai permintaan, hanya hasil, atau dapat digunakan sebagai pemeriksaan dan hasil?
    Jika parameter laboratorium yang dipetakan memiliki kode LOINC dengan tipe “hasil” , maka silakan cari hasil pemetaan dengan kode LOINC maupun kode penunjang nasional dengan klasifikasi “permintaan” Hal ini berlaku sebaliknya.

Keterkaitan LOINC dengan Standar Terminologi Lain

  1. Bagaimana perbedaan LOINC dengan ICD 10?
    ICD-10 digunakan sebagai standar terminologi untuk penyakit sedangkan LOINC merupakan standar terminologi untuk observasi dan pengujian pada laboratorium.

  2. Bagaimana perbedaan LOINC dengan SNOMED CT?
    SNOMED CT adalah standar internasional terkait terminologi klinis yang luas dan komprehensif yang mencakup data klinis untuk penyakit, temuan klinis, dan prosedur. Dalam proses pertukaran data laboratorium, LOINC menyediakan terminologi untuk pertanyaan observasi/uji sedangkan SNOMED CT menyediakan jawaban atau hasil dari pemeriksaan laboratorium

  3. Bagaimana perbedaan LOINC dengan ICD-9 CM?
    ICD-9 CM digunakan sebagai standar terminologi untuk prosedur klinis dan khususnya untuk proses billing/pembiayaan sedangkan LOINC merupakan standar terminologi untuk permintaan dan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium.

Tata Cara Melakukan Permohonan Pemetaan Kode LOINC

  1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga parameter yang diminta tersedia di terminologi browser LOINC?
    Parameter yang diminta akan diproses selama kurang lebih 1 bulan hingga tersedia di terminologi browser LOINC

Unduh Dokumen LOINC Laboratorium v1.0

Unduh Dokumen LOINC Laboratorium v1.1