Radiologi

Latar Belakang Penggunaan LOINC

platform SATUSEHAT merupakan platform interoperabilitas data kesehatan. Interoperabilitas memungkinkan informasi kesehatan dipertukarkan sewaktu-waktu, antara tenaga medis yang berbeda, entitas lain yang berwenang, dan pasien, dalam kondisi aman, rahasia serta perlindungan data lainnya. platform SATUSEHAT menggunakan standar HL7 FHIR dalam pertukaran datanya. Dalam melakukan pertukaran HL7 FHIR bekerja seperti grammar dalam sebuah pembelajaran bahasa, oleh karenanya diperlukan vocabulary yang mendukung. Pada kasus pertukaran data radiologi, vocabulary yang dapat mendukung adalah LOINC (Logical Observation Identifiers Name and Codes).

Hingga saat ini di Indonesia terdapat instalasi radiologi terakreditasi sejumlah 1400 instalasi. Pada 1400 instalasi radiologi tersebut terdapat perbedaan nama pemeriksaan radiologi serta perbedaan kode pemeriksaan kode radiologi, sehingga data yang ada sangatlah variatif dan tidak terstandar. Hal ini menyebabkan data hasil radiologi tidak bisa dipertukarkan satu sama lain sebagai contoh:

Tabel 1. Informasi Variabel
Kode Unit Radiologi AKode Unit Radiologi BKode LOINC

Thorax AP/Lat

A10001

TAPLAT

36687-2

CT Scan Bahu Bilateral dengan kontras

A10003

CTBB

86969-3

Cystography

A1789

CYST

86401-7

Oleh karenanya diperlukan suatu kamus terminologi yang dapat memfasilitasi standarisasi dan kodifikasi istilah pemeriksaan radiologi untuk mendukung pertukaran data radiologi di Indonesia melalui platform SATUSEHAT. Kamus terminologi radiologi yang digunakan untuk pertukaran data tersebut mengacu pada Logical Observation Identifiers Names and Codes yang kemudian disebut LOINC.

Tipe Tes LOINC Radiologi

LOINC menyediakan terminologi untuk 2 tipe tes yaitu tes radiologi tunggal dan tes radiologi panel. Tes radiologi tunggal merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menguji variabel tunggal (baik untuk pengukuran klinis dan pemeriksaan radiologi) sebagai contoh:

Tabel 2. Tes Radiologi Tunggal
NoNama pemeriksaanVariabel yang diuji dalam pemeriksaan

1

XR Chest PA

Pengambilan foto Xray dada dengan posisi posteroanterior

2

CT Shoulder

Pemeriksaan CT scan pada tulang bahu

Sedangkan tes radiologi panel merupakan pemeriksaan radiologi yang dilakukan untuk menguji kumpulan dari variabel-variabel tunggal tersebut, sebagai contoh:

Tabel 3. Tes Radiologi Panel
NoNama pemeriksaanVariabel yang diuji dalam pemeriksaan

1

Bone age assessment - Tanner-Whitehouse (TW2) associated observations panel

  • XR Radius Bone development stage

  • XR Ulna Bone development stage

  • XR First metacarpal Bone development stage

  • XR Third metacarpal Bone development stage

  • XR Fifth metacarpal Bone development stage

  • XR Proximal phalanx of thumb Bone development stage

  • XR Proximal phalanx of third finger Bone development stage

  • XR Proximal phalanx of fifth finger Bone development stage

  • XR Middle phalanx of fifth finger Bone development stage

  • XR Middle phalanx of third finger Bone development stage

  • XR Distal phalanx of third finger Bone development stage

  • XR Distal phalanx of fifth finger Bone development stage

  • XR Distal phalanx of thumb Bone development stage

  • XR Capitate Bone development stage

  • XR Hamate Bone development stage

  • XR Triquetrum Bone development stage

  • XR Lunate Bone development stage

  • XR Scaphoid Bone development stage

  • XR Trapezium Bone development stage

  • XR Trapezoid Bone development stage

  • XR Wrist and Hand Total skeletal maturity score

  • XR Bone age

Komponen LOINC

LOINC terdiri atas 6 komponen utama yaitu component/analyte, property, timing, scale, system, method. Berikut merupakan penjelasan untuk masing masing komponen tersebut.

Component/Analyte

Component/Analyte merupakan bagian utama pada LOINC dan hal pertama yang akan digunakan sebagai kata kunci/keyword dalam melakukan pemetaan terminologi radiologi khususnya dalam proses mencari kode LOINC. Component/Analyte mewakili hal yang sedang diukur atau diobservasi. Component/Analyte juga dapat sangatlah spesifik, oleh karenanya LOINC menggunakan notasi “titik” untuk memberikan keterangan spesifik sebagai contoh: Biophysical profile.amniotic fluid volume. Component/Analyte terdiri atas 3 sub bagian yang tertera pada tabel berikut:

Tabel 4. Component/Analyte
NoSub-bagianAtributContoh

1

Component 1st part (Analyte)

  • View

  • Guidance

  • Reason for Exam

  • Views

  • Views open mouth + closed mouth

  • Guidance for dilatation

  • Views for foreign body

2

Component 2nd part (Challenge)

  • Timing

  • Maneuver

  • Pharmaceutical

  • Views for scoliosis^W standing

  • Multisection^W contrast IV

3

Component 3rd part (Standardization or others)

-

-

Property

Property mewakili atribut component/analyte untuk membedakan karakteristik component/analyte yang dapat diukur. Tipe-tipe property untuk pemeriksaan kuantitatif antara lain:

  1. Tscore

  2. Time

  3. Volume

Sedangkan tipe property untuk pemeriksaan kualitatif antara lain:

  1. Impression

  2. Finding

Berikut merupakan property yang sering digunakan pada terminologi radiologi

Tabel 5. Property
PropertySingkatanContoh

Finding

Find

XR Thorax AP

Area

Area

Endocardial area by US

Function

Fcn

Fetal Heart rate reactivity US

Volume

Vol

Blood volume by Scintigraphy

Velocity

Vel

Circulatory system Mean blood flow velocity by US.doppler

Time

Time

XR Bone age

T score

T score

DXA Hip [T-score] Bone density

Length

Len

Follicle Diameter US

Impression

Imp

Fetal Narrative [Interpretation] Study observation.general.follow-up US

Timing

Timing merupakan interval waktu pengamatan atau pengukuran dilakukan. Sebagian besar istilah LOINC (96%), khususnya istilah radiologi, diwakilkan dengan timing sewaktu (disingkat Pt/Point in Time). Namun di beberapa kasus komponen timing, seperti pemeriksaan fluoroskopi dengan durasi lebih dari 1 jam komponen timing berisikan keterangan waktu spesifik. Adapun beberapa komponen timing yang disediakan oleh LOINC sebagai 24H, 12H, 1H dll. Waktu juga dapat ditentukan untuk periode relatif, seperti jumlah prematur kontraksi ventrikel selama studi. Contoh lebih lengkap terkait jenis-jenis timing yang digunakan pada terminologi LOINC dapat dilihat pada lampiran 12.1.

System/Specimen

System merupakan komponen LOINC yang menunjukkan jenis spesimen atau “unit analisis” di mana observasi dilakukan. Untuk pemeriksaan radiologi, komponen system/specimen yang sering digunakan merujuk pada bagian anatomi/ organ pada suatu sistem organ, seperti femur, ginjal, folikula, esophagus, tuba falopi, dll. Namun beberapa kasus radiologi dapat digunakan super system sebagai contoh: fetus. Berikut merupakan contoh komponen system/specimen

Tabel 6. Komponen system/specimen
Contoh System

Region Imaged

Imaging Focus

Head

Maxilla

Neck

Spine.cervical

Chest

Ribs

Breast

Breast duct

Abdomen

Kidney

Pelvis

Colon

Extremity

Extremity veins

Upper Extremity

Shoulder

Lower Extremity

Hip

Whole body

Skeletal system

Unspecified

-

Scale

Scale merupakan komponen LOINC yang menunjukkan bagaimana sebuah observasi dinilai. Berikut penjelasan lebih lanjut untuk komponen scale:

Tabel 7. Komponen Scale
TipeSingkatanDeskripsi

Quantitative

Qn

  • Pengujian dengan titer dapat dilaporkan dalam bentuk kuantitatif

  • Bentuk numerik kontinu ; integer, ratio, real number, ranger

  • Hasil tes bisa memiliki operator relasi seperti {⇐, <, >, >=}.

  • Contoh nilai valid: “7”, “-7”, “7.4”, “-7.4”, “7.8912”, “0.125”, “<10”, “<10.15”, “>12000”, 1-10, 1:256

Ordinal

Ord

  • Hasil ordinal: kategori dengan tingkatan

  • Scale ordinal setara dengan semi-kuantitatif

  • Contoh: 1+, 2+, 3+; positive, negative; reactive, indeterminate, non reactive.

Quantitative or Ordinal

OrdQn

  • Bisa dilaporkan dalam bentuk Ord atau Qn

  • Contoh: hasil resistensi obat dapat dilaporkan dengan kategori ordinal resisten, intermediet, dan susceptible atau dengan melaporkan ukuran diameter zona inhibisi (mm)

Nominal

Nom

  • Hasil nominal: tidak ada tingkatan

  • Contoh: nama bakteri, tampakan spesimen seperti kuning, jernih, bloody

Narrative

Nar

  • Teks naratif

  • Contoh: deskripsi mikroskopik

“Multi”

Multi

  • Beberapa hasil pemeriksaan dilaporkan sebagai satu observasi

Document

Doc

  • Dokumen dalam berbagai format (XML, naratif, dll)

Set

Set

  • Digunakan untuk lampiran klinis

Adapun scale yang sering digunakan pada terminologi radiologi LOINC antara lain:

  • Document (Doc)

  • Quantitative (Qn)

  • Ordinal (Ord)

Method

Method akan berisi modalitas yang digunakan untuk mendapatkan pencitraan radiologi. Modalitas bisa saja memiliki subtipe yang menjelaskan tipe teknik yang ikut dilakukan dalam suatu studi. Berikut merupakan contoh komponen method:

Tabel 8. Komponen Method
MethodsSingkatanMethods subtypes

Xray

XR

  • XR.tomography

  • XR.portable

  • XR.slot radiography

Computerized Tomography

CT

  • CT.angio

  • CT.scanogram

  • CT.densitometry

  • CT.perfusion

  • CT.portable

  • CT.cone beam

Magnetic Resonance Imaging

MR

  • MR.angio

  • MR.functional

  • MR.spectroscopy

  • MR.perfusion

  • MR.tractography

Radiofluoroscopy

RF

  • RF.angio

  • RF.video

  • RF.portable

Ultrasonography

US

  • US.densitometry

  • US.Doppler

  • US.portable

  • US.A-scan

  • US.elastography

Mammography

MG

  • MG.tomosynthesis

  • MG.stereotactic

Dual-energy x-ray absorptiometry

DXA

  • DXA.densitometry

Nuclear Medicine

NM

  • NM.dosimetry

  • NM.SPECT

  • NM.SPECT+CT

Berikut merupakan contoh pemetaan kode LOINC ke dalam 6 komponennya

Tabel 9. Pemetaan Kode LOINC 36442-2 MR Chest WO Contrast Dalam 6 Komponennya
36442-2 MR Chest WO Contrast

1

Component/Analyte

Multisection^WO contrast

2

Property

Find

3

Time

Pt (Point in time)

4

System/Specimen

Chest

5

Scale

Doc (Document)

6

Method

MR

Tabel 10. Pemetaan Kode LOINC 39051-8 XR Thorax Lateral Dalam 6 Komponennya
39051-8 XR Thorax Lateral

1

Component/Analyte

View Lateral

2

Property

Find

3

Time

Pt (Point in time)

4

System/Specimen

Thorax

5

Scale

Doc (Document)

6

Method

XR (X-ray)

Pengenalan Kode Pemeriksaan Penunjang Nasional

Pada proses melakukan pemetaan terminologi radiologi terdapat 2 kondisi yang mungkin terjadi:

  1. Pemetaan berhasil, terdapat kode LOINC untuk terminologi radiologi yang dipetakan;

  2. Pemetaan tidak berhasil, kode LOINC untuk terminologi radiologi yang ingin dipetakan belum tersedia di LOINC.

Oleh karenanya kementerian kesehatan menyediakan kode khusus sementara untuk mewadahi parameter yang kodenya belum tersedia di LOINC, yang disebut dengan Kode Pemeriksaan Penunjang Nasional. Adapun struktur kode untuk Kode Pemeriksaan Penunjang Nasional adalah sebagai berikut:

  1. Kode dengan prefix “X” diikuti dengan 6 digit;

  2. Dimulai dari X099242;

  3. Kode ini akan diganti dengan kode LOINC ketika sudah tersedia.

X099242 CT urografi non kontras
Gambar 1. X099242 CT Urografi Non Kontras

Pemetaan Spesifik BodySite

Pada proses pemetaan terminologi radiologi, terdapat beberapa kode LOINC yang kurang spesifik menyatakan lokasi anatomis dari pencitraan yang diambil. Untuk menspesifikkan lokasi anatomis tersebut, digunakan kode SNOMED CT yang termasuk turunan dari top level concept yaitu Body Structure. Contoh parameter radiologi yang membutuhkan tambahan pemetaan spesifik untuk lokasi anatomis/BodySite yaitu

Tabel 11. Pemetaan Spesifik untuk Lokasi Anatomis/BodySite
Nama PemeriksaanCodeDisplayBody Site CodeBody Site Display

US abdomen atas

24558-9

US Abdomen

80581009

Upper abdomen structure

US ankle

30709-0

US Lower extremity

344001

Ankle region structure

XR caput femur kanan

26122-2

XR Femur - right Views

2812003

Structure of head of femur

XR occlusal rahang atas

95611-0

XR Teeth Occlusal Views

39481002

Upper dental arch structure

Langkah Pemetaan LOINC

Dalam rangka mendukung proses pertukaran data pada SATUSEHAT, pemetaan pemeriksaan radiologi berbasis LOINC menjadi penting. Berikut beberapa langkah dalam melakukan pemetaan LOINC:

  1. Siapkan daftar pemeriksaan radiologi dengan rincian data yang disarankan seperti pada tabel di bawah ini. Tabel ini dapat di download pada halaman terminology browser https://dto.kemkes.go.id/terminology/loinc dengan menekan tombol “Download Template/Unduh Template” pada bagian LOINC Radiologi.

    Tabel 12. Pemetaan LOINC
    KategoriKode LokalNama PemeriksaanPermintaan/ HasilMetode

    (a)

    (b)

    (c)

    (d)

    (e)

    Radiologi dan Kedokteran Nuklir

    A001

    Cervical AP

    Permintaan/ Hasil

    XR

    Berikut merupakan keterangan pengisian tabel di atas:

    1. Kategori (a): Tuliskan kelompok/kategori pemeriksaan radiologi pada sistem lokal

    2. Kode Lokal (b): Tuliskan kode pemeriksaan radiologi pada sistem lokal

    3. Nama Pemeriksaan (c): Tuliskan nama pemeriksaan radiologi pada sistem lokal

    4. Permintaan/Hasil (d): Isikan salah satu dari 3 pilihan berikut:

      • Permintaan: parameter permintaan atau pemesanan pemeriksaan radiologi

      • Hasil: parameter hasil pemeriksaan radiologi

      • Permintaan & Hasil: parameter permintaan dan hasil radiologi

    5. Metode (e): Tuliskan metode analisis yang digunakan dalam pemeriksaan radiologi. Contoh: CT scan, X-ray, MRI, Fluoroskopi, USG dsb

  2. Buka hasil pemetaan paramater radiologi pada tautan berikut ini: https://dto.kemkes.go.id/terminology/loinc . Download hasil pemetaan dengan menekan tombol (“Download Terminology/Unduk Terminologi) pada bagian LOINC Radiologi.

  3. Struktur hasil pemetaan parameter radiologi dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:

    • No
      Tipe: Nomor
      Kolom pertama (A), merupakan nomor urut dari terminologi radiologi.

    • Kategori/Kelompok Pemeriksaan
      Tipe: Text
      Kolom kedua (B), kategori/kelompok pemeriksaan merupakan pengkategorian pemeriksaan radiologi menjadi beberapa kelompok berdasarkan komponen yang diuji antara lain Radiologi dan Kedokteran Nuklir dll.

    • Nama Pemeriksaan
      Tipe: Text
      Kolom ketiga ©, merupakan nama pemeriksaan radiologi yang terdapat di Indonesia.

    • Permintaan/Hasil
      Tipe: Text
      Kolom keempat (D), Pada kolom ini terdapat 3 kemungkinan isian yaitu:

      1. Permintaan mewakili pemesanan pemeriksaan radiologi (order), sehingga untuk Hasilnya dibutuhkan kode tambahan lainnya.

      2. Hasil mewakili hasil uji atau observasi dari sebuah pencitraan. Untuk Permintaannya dibutuhkan kode tambahan lainnya.

      3. Permintaan dan Hasil mewakili pemesanan pemeriksaan dan hasil uji/observasi sebuah pencitraan, sehingga kode dapat digunakan untuk melaporkan order maupun hasil pencitraan.

    • Code
      Tipe: Text
      Kolom kelima (E), berisi Kode LOINC maupun kode pemeriksaan penunjang nasional.

    • Display
      Tipe: Text
      Kolom keenam (F), berisi display dari kode hasil pemetaan yaitu LOINC Long Common Name atau deskripsi kode pemeriksaan penunjang nasional.

    • Component
      Tipe: Text
      Kolom ketujuh (G), Component merupakan bagian LOINC yang mewakili suatu hal yang sedang diukur, diuji atau diobservasi. Sebagai contoh: view AP, views for scoliosis with standing, dll.

    • Property
      Tipe: Text
      Kolom kedelapan (H), Property merupakan atribut atau karakteristik yang dapat diukur yang melekat pada suatu component sehingga membedakan suatu component dengan component lain. Sebagai contoh: Finding, area,dll.

    • Timing
      Tipe: Text
      Kolom kesembilan (I), Timing merupakan komponen LOINC yang menjelaskan terkait interval waktu pengamatan atau pengukuran dilakukan. Sebagai contoh: 12H, 24H, Pt (Point in Time), dll. Pada kebanyakan terminologi radiologi timing yang digunakan adalah Point in Time

    • System
      Tipe: Text
      Kolom kesepuluh (J), System merupakan komponen LOINC yang menunjukkan jenis bagian tubuh atau organ di mana observasi dilakukan. Sebagai contoh: femur, tuba falopi, ginjal, ureter, dll.

    • Scale
      Tipe: Text
      Kolom kesebelas (K), Scale merupakan komponen LOINC yang menunjukkan bagaimana sebuah observasi dinilai. Scale yang biasa terdapat pada LOINC antara lain, Narrative (Narr), Nominal (Nom), Ordinal (Ord), OrdQn, Quantitative, Document (Doc), Multi, Set.

    • Method
      Tipe: Text
      Kolom kedua belas (L), Method merupakan komponen LOINC yang menunjukkan teknik yang digunakan pada sebuah pemeriksaan radiologi. Pada LOINC metode bersifat opsional sehingga akan ditemukan beberapa kode LOINC yang tanpa informasi metode. Sebagai contoh: XR, CT, MR, MRA, dll.

    • Unit of Measure
      Tipe: Text
      Kolom ketiga belas (M), Unit of Measure merupakan Satuan hasil pemeriksaan mewakili unit/satuan pengukuran hasil pemeriksaan radiologi yang telah distandarkan oleh LOINC.

    • Code System
      Tipe: Text
      Kolom keempat belas (N), Code System merupakan url yang mendefinisikan keberadaan kode dan bagaimana kode tersebut dimengerti. Untuk kode LOINC akan menggunakan http://loinc.org. Sedangkan untuk kode pemeriksaan penunjang nasional akan menggunakan http://terminology.kemkes.go.id/CodeSystem/examination.

    • BodySite Code
      Tipe: Text
      Kolom kelima belas (O), BodySite Code menunjukkan kode lokasi anatomis yang tersedia pada SNOMED CT.

    • BodySite Display
      Tipe: Text
      Kolom keenam belas (P), BodySite Display menunjukkan display dari kode lokasi anatomis yang tersedia pada SNOMED CT.

    • BodySite CodeSystem
      Tipe: Text
      Kolom ketujuh belas (Q), BodySite CodeSystem menunjukkan url dari SNOMED CT yaitu http://snomed.info/sct.

    • Version First Released
      Tipe: Text
      Kolom kedelapan belas ®, Version First Release merupakan keterangan versi sebuah terminologi/kode di release pertama kali.

    • Version Last Changed
      Tipe: Text
      Kolom kesembilan belas (S), Version Last Changed merupakan keterangan versi sebuah terminologi/kode terakhir diperbaharui.

    • First Released Date
      Tipe: Text
      Kolom kedua puluh (T), First Release Date merupakan tanggal sebuah terminologi/kode di release pertama kali.

    • Last Changed Date
      Tipe: Text
      Kolom kedua puluh satu (S), Last Changed Date merupakan tanggal sebuah terminologi/kode terakhir diperbaharui.

  4. Terdapat dua prinsip utama dalam melakukan pemetaan terminologi radiologi, adapun prinsip tersebut diantaranya:

    1. Petakan ke kode LOINC yang paling spesifik berdasarkan informasi yang tersedia, sebagai contoh (CT Kidney Bilateral W Contrast IV):

      Prinsip pertama
      Gambar 2. Contoh Prinsip Pertama dalam Pemetaan LOINC

      Ketika melakukan pemetaan LOINC sebaiknya dilakukan pengecekan terkait ke enam komponen LOINC yang ada. Pada contoh di atas, terlihat bahwa pemeriksaan CT scan untuk ginjal bilateral terdapat 3 kemungkinan kode LOINC yaitu:

      • 43767-3 untuk CT Kidney Bilateral dengan tidak adanya informasi mengenai penggunaan cairan kontras.

      • 36503-1 untuk CT Kidney Bilateral tanpa kontras

      • 43766-5 untuk CT Kidney Bilateral dengan penggunaan cairan kontras yang dimasukkan melalui intravena.

      Kasus ini menspesifikkan pemeriksaan tersebut dengan memberikan keterangan penggunaan cairan kontras yang dimasukkan secara intravena. Oleh karena nya kode LOINC yang tepat untuk digunakan adalah 43766-5. Sehingga dapat diambil kesimpulan, jika parameter yang akan dipetakan memberikan keterangan spesifik, cari kode LOINC sesuai tingkat ke spesifikkan parameter tersebut.

    2. Jangan overspesifik dengan mengasumsikan informasi yang tidak diketahui, sebagai contoh (CT Kidney Bilateral, Contrast ?):

      Prinsip kedua
      Gambar 3. Contoh Prinsip Kedua dalam Pemetaan LOINC

      Ketika melakukan pemetaan LOINC sebaiknya dilakukan pengecekan terkait ke enam komponen LOINC yang ada. Pada contoh di atas, terlihat bahwa pemeriksaan CT scan untuk ginjal bilateral terdapat 3 kemungkinan kode LOINC yaitu:

      • 43767-3 untuk CT Kidney Bilateral dengan tidak adanya informasi mengenai penggunaan cairan kontras.

      • 36503-1 untuk CT Kidney Bilateral tanpa kontras

      • 43766-5 untuk CT Kidney Bilateral dengan penggunaan cairan kontras yang dimasukkan melalui intravena.

      Oleh karena nya kode LOINC yang tepat untuk digunakan adalah 43767-3. Sehingga dapat diambil kesimpulan, jika terdapat informasi yang tidak diketahui/tersedia pada parameter yang akan dipetakan, jangan memberikan keterangan tambahan atau menebak nebak. Sebaiknya dilakukan konfirmasi terkait metode yang digunakan kepada petugas institusi yang berwenang untuk pelaksanaan layanan radiologi (dokter Sp.Rad) atau memetakan sesuai informasi yang ada.

  5. Langkah Pemetaan

    1. Petakan pemeriksaan radiologi menggunakan browser tersebut dengan mencari kata kunci dari nama pemeriksaan radiologi ini pada kolom C.

    2. Pertimbangan pemilihan kode LOINC yang digunakan:

      • Setelah menemukan nama pemeriksaan radiologi, periksa pada kolom D Permintaan/Hasil untuk memilih apakah parameter yang akan dipetakan merupakan Permintaan, Hasil atau Permintaan & Hasil.

      • Pastikan apakah metode atau modalitas serta lokasi anatomis sudah sesuai dengan parameter yang dipetakan.

      • Dan terakhir, silakan pilih kode LOINC atau Kode Pemeriksaan Penunjang Nasional pada kolom D yang sudah sesuai dengan parameter yang dicari.

      Berikut merupakan contoh tabel yang akan dilihat pada terminologi browser:

      Tabel terminologi _browser_ radiologi
      Gambar 4. Contoh Tabel Terminologi Browser untuk Radiologi
    3. Jika sudah dilakukan langkah (1) hingga (3) namun kode LOINC masih belum ditemukan dan pemetaan belum berhasil, maka silakan melakukan permintaan kode LOINC radiologi sesuai dengan prosedur yang dijelaskan pada Bab 8 Buku Panduan ini.

Prosedur untuk Kode LOINC yang tidak ditemukan

Apabila terdapat kode yang belum tersedia pada master data LOINC SATUSEHAT silakan melakukan permintaan kepada Kementerian Kesehatan melalui formulir permintaan yang dapat di download di https://dto.kemkes.go.id/terminology/loinc dengan menekan tombol “Download Request” pada bagian Radiologi. Kirimkan formulir tersebut kepada tim kementerian kesehatan melalui email ihs@dto.kemkes.go.id dengan subjek “Permintaan Terminologi Radiologi”. Pada formulir permintaan terdapat dua bagian utama yaitu data kontak requester dan terminologi berikut merupakan cara pengisian formulir permintaan kode LOINC:

Tampilan Bagian Data Kontak pada Formulir Permintaan Kode LOINC
Gambar 5. Tampilan Bagian Data Kontak pada Formulir Permintaan Kode LOINC
Terminologi pada Formulir Permintaan Kode LOINC
Gambar 6. Tampilan Bagian Data Terminologi pada Formulir Permintaan Kode LOINC
  1. Data kontak

    • No. HP
      Silahkan isi dengan membubuhkan nomor HP aktif requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi radiologi).

    • Email
      Silahkan isi dengan membubuhkan email aktif requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi radiologi).

    • Nama Lengkap
      Silahkan isi dengan membubuhkan nama lengkap requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi radiologi).

    • Nama Instansi
      Silahkan isi dengan nama instansi di mana requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi radiologi) bekerja.

    • Tipe Instansi
      Silahkan pilih tipe instansi di mana requester (petugas yang melakukan permintaan terminologi radiologi) bekerja. Adapun tipe instansi tersebut antara lain:

      • Rumah Sakit

      • Apotik / Farmasi

      • Radiologi

      • Puskesmas

      • Posyandu

      • Klinik

      • Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan

      • Industri kesehatan/ digital kesehatan (Health-tech)

      • Industri farmasi/ alat kesehatan

      • Akademik

      • Media

      • Asosiasi

      • Others

    • Apakah Anda tergabung dalam asosiasi / ikatan profesi tertentu (misal: Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, dll.)?
      Silahkan isi dengan ya atau tidak.

  2. Terminologi

    • No
      Silakan isi dengan nomor urut parameter radiologi yang diminta.

    • Kategori Pemeriksaan
      Silahkan isi dengan kategori/ kelompok pemeriksaan radiologi yang ingin diminta, sebagai contoh:Radiologi dan Kedokteran Nuklir, dll.

    • Nama Pemeriksaan
      Silahkan isi dengan nama pemeriksaan radiologi yang ingin diminta.

    • Deskripsi Pemeriksaan
      Silahkan isi dengan penjelasan singkat mengenai pemeriksaan radiologi yang ingin diminta.

    • Reference info/ URL
      Silahkan isi dengan referensi atau URL (link) informasi mendetail mengenai pemeriksaan radiologi yang ingin diminta.

    • Permintaan/ Hasil
      Silakan isi dengan tiga pilihan di bawah ini:

      • Permintaan: mewakili pemesanan pemeriksaan radiologi (order).

      • Hasil: mewakili hasil uji atau observasi sebuah spesimen (observation).

      • Permintaan & Hasil: mewakili pemesanan pemeriksaan dan hasil uji/observasi sebuah system.

    • System
      Silakan isi dengan system organ yang diuji pada pemeriksaan radiologi yang ingin diminta.

    • Tipe Hasil Pemeriksaan
      Silakan pilih tipe hasil pemeriksaan pada pemeriksaan radiologi yang ingin diminta. Adapun pilihannya antara lain: Narrative, Nominal, Ordinal, Document dan Quantitative

    • Satuan Hasil Pemeriksaan
      Silakan isi dengan satuan hasil pemeriksaan pada pemeriksaan radiologi yang ingin diminta. Sebagai contoh: Tscore, dll.

    • Metode Analisis
      Silakan isi dengan teknik apa yang digunakan dalam mengukur, menguji atau mengobservasi sebuah system organ pada pemeriksaan radiologi. Sebagai contoh: MRI, CT,dll.

Frequently Asked Questions (FAQ)

LOINC Secara Umum

  1. Apakah ada translasi LOINC?
    Kementerian kesehatan tidak melakukan translasi LOINC, namun kami membantu melakukan pemetaan antara parameter radiologi di Indonesia kedalam standar internasional LOINC.

  2. Apakah LOINC berbayar?
    Untuk saat ini terminologi LOINC gratis tidak dipungut biaya apapun.

  3. Kapan terminologi LOINC akan diperbaharui?
    Pembaruan terminologi LOINC akan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Tata Cara Pemetaan LOINC

  1. Bagaimana jika kode LOINC tidak ditemukan?
    Jika kode LOINC tidak ditemukan silakan tanyakan kendala anda ke tim DTO melalui email ihs@dto.kemkes.go.id atau silakan buat copy dan isi formulir permintaan terminologi radiologi dari template: link berikut kemudian kirimkan melalui email ke ihs@dto.kemkes.go.id dengan subjek “Permintaan Terminologi Radiologi.

  2. Kapan kita menggunakan kode LOINC yang tidak terdapat metode pemeriksaannya?
    Anda dapat menggunakan kode LOINC tanpa metode pemeriksaan jika anda tidak memiliki cukup informasi terkait metode yang digunakan dalam pemeriksaan radiologi tersebut atau LOINC hanya menyediakan kode yang tidak menspesifikkan metode pemeriksaannya.

  3. Bagaimana jika saya memiliki pemeriksaan yang hanya berlaku sebagai permintaan, hanya hasil, atau dapat digunakan sebagai pemeriksaan dan hasil?
    Jika parameter radiologi yang dipetakan memiliki kode LOINC dengan tipe “hasil” , maka silakan cari hasil pemetaan dengan kode LOINC maupun kode penunjang nasional dengan klasifikasi “permintaan” Hal ini berlaku sebaliknya.

Keterkaitan LOINC dengan Standar Terminologi Lain

  1. Bagaimana perbedaan LOINC dengan ICD 10?
    ICD-10 digunakan sebagai standar terminologi untuk penyakit sedangkan LOINC merupakan standar terminologi untuk observasi dan pengujian pada radiologi.

  2. Bagaimana perbedaan LOINC dengan SNOMED CT?
    SNOMED CT adalah standar internasional terkait terminologi klinis yang luas dan komprehensif yang mencakup data klinis untuk penyakit, temuan klinis, dan prosedur. Dalam proses pertukaran data radiologi, LOINC menyediakan terminologi untuk pertanyaan observasi/uji sedangkan SNOMED CT menyediakan jawaban atau hasil dari pemeriksaan radiologi.

  3. Bagaimana perbedaan LOINC dengan ICD-9 CM?
    ICD-9 CM digunakan sebagai standar terminologi untuk prosedur klinis dan khususnya untuk proses billing/pembiayaan sedangkan LOINC merupakan standar terminologi untuk permintaan dan pelaporan hasil pemeriksaan radiologi.

Tata Cara Melakukan Permohonan Pemetaan Kode LOINC

  1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga parameter yang diminta tersedia di terminologi browser LOINC?
    Parameter yang diminta akan diproses selama kurang lebih 1 bulan hingga tersedia di terminologi browser LOINC

Unduh Dokumen LOINC Radiologi v1.0