Rujukan Spesimen

Riwayat Perubahan

Details
Tabel 1. Riwayat Perubahanan Rujukan Spesimen
VersiTanggal PembaruanDeskripsi PerubahanPenanggung Jawab

v1.0

Rilis dokumen awal

Luthfi Nabilah Qonitah

Silakan klik setiap teks yang berwarna biru muda, untuk membaca panduan lebih detail/lanjut ke bagian yang direferensikan.

POSTMAN SATUSEHAT

Kami menyediakan Postman SATUSEHAT yang berisi Environment dan Postman Collection SATUSEHAT. Anda dapat menggunakan Postman SATUSEHAT tersebut untuk mempermudah proses pemaham alur/skema dari pengiriman data SATUSEHAT pada modul ini ketika melakukan workshop secara mandiri.

Silakan terlebih dahulu men-download/mengunduh/froking environment dan Postman Collection SATUSEHAT sebelum mempelajari modul ini lebih dalam:

  1. Postman SATUSEHAT Public klik di sini.

  2. Environment dan Postman Collection SATUSEHAT s.link By ©Kemenkes klik di sini.

    • Sesuaikan environment yang digunakan, apabila masih dalam proses workshop secara mandiri (uji coba) maka download/unduh dan gunakan environment Sandbox.

    • Pastikan men-download/mengunduh Postman Collection SATUSEHAT sesuai dengan modul yang saat ini Anda pelajari.

  1. Postman SATUSEHAT Public klik di sini.

  2. Environment SATUSEHAT s.link By ©Kemenkes klik di sini.

  3. Postman Collection SATUSEHAT s.link By ©Kemenkes terkait Modul Penerapan (Use Case)-Registrasi Jantung klik di sini.

PREREQUISITES

Sebelum melakukan pengiriman data SATUSEHAT, terdapat 4 langkah yang perlu dilakukan yaitu:

  1. Autentikasi ke SATUSEHAT,

  2. Registrasi Struktur Organisasi,

  3. Registrasi Struktur Lokasi,

  4. Menyimpan Nomor IHS untuk Tenaga Kesehatan (Practitioner).

Autentikasi

Informasi autentikasi atau pertukaran/transaksi data akan dibahas lebih lanjut pada Autentikasi

Registrasi Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi dari Rujukan Spesimen

Registrasi Struktur Organisasi
Gambar 1. Registrasi Struktur Organisasi
  • Informasi terkait pemetaan nilai, penjelasan tipe mandatoris, deskripsi dan format pengisian dari setiap elemen data/path di dalam resource Organization (data suborganisasi), dapat dilihat di sini.

  • Dapat dilihat juga pada Postman SATUSEHAT, silakan klik di sini.

  • Dokumentasi ReST API SATUSEHAT (Katalog ReST API SATUSEHAT) dapat dilihat di sini.

  • Silahkan tonton video tutorial di sini untuk mendapatkan informasi tambahan terkait POST Organization.

Registrasi Struktur Lokasi

Berikut ini adalah struktur lokasi dari Rujukan Spesimen

Registrasi Struktur Lokasi
Gambar 2. Registrasi Struktur Lokasi
  • Informasi terkait pemetaan nilai, penjelasan tipe mandatoris, deskripsi dan format pengisian dari setiap elemen data/path di dalam resource Location (data sublokasi), dapat dilihat di sini.

  • Dapat dilihat juga pada Postman SATUSEHAT, silakan klik di sini.

  • Dokumentasi ReST API SATUSEHAT (Katalog ReST API SATUSEHAT) dapat dilihat di sini.

  • Silahkan tonton video tutorial di sini untuk mendapatkan informasi tambahan terkait POST Location.

Variabel/parameter/element FHIR Location.type pada resource Location bersifat WAJIB/Mandatories dimana harus ada, atau pasti selalu ada.

Nomor IHS untuk Tenaga Kesehatan

Proses pencarian SATUSEHAT ID dari tenaga kesehatan {practitioner-ihs-number} dapat dilakukan melalui FHIR API dengan metode GET.

  • Penjelasan tipe mandatoris, deskripsi dan format pengisian dari setiap elemen data/path di dalam resource Practitioner dapat dilihat di sini.

  • Dapat dilihat juga pada Postman SATUSEHAT, silakan klik di sini.

  • Dokumentasi ReST API SATUSEHAT (Katalog ReST API SATUSEHAT) dapat dilihat di sini.

  • Silahkan tonton video tutorial di sini untuk mendapatkan informasi tambahan terkait GET Practitioner.

INTEGRASI

Rujukan spesimen adalah proses pengiriman atau pemindahan bahan biologis (spesimen) dari satu fasilitas kesehatan ke fasilitas kesehatan lain yang memiliki kemampuan pemeriksaan lebih lengkap. Spesimen ini biasanya diambil dari tubuh manusia dan dapat berupa darah, urine, jaringan, atau cairan tubuh lainnya.

Rujukan spesimen merupakan bagian penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Dengan adanya rujukan spesimen, pasien dapat mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. Selain itu, rujukan spesimen juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Playbook Rujukan Spesimen adalah dokumen komprehensif yang berisi langkah-langkah terperinci, prosedur, dan pedoman yang harus diikuti dalam proses pengiriman spesimen medis dari satu fasilitas kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya. Dokumen ini berfungsi sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam proses rujukan spesimen.

Playbook Rujukan Spesimen dibuat sebagai panduan teknis untuk fasilitas pelayanan kesehatan atau pengembang rekam medis elektronik lainnya dalam melakukan proses integrasi dan interoperabilitas di dalam SATUSEHAT Platform, khususnya informasi terkait proses rujukan spesimen. Playbook ini menjelaskan secara detail mengenai standar tahapan alur integrasi dan format pengiriman data, mulai dari:

  1. Pendaftaran Pasien (Fasyankes Perujuk)

  2. Pendaftaran Kunjungan Pasien (Fasyankes Perujuk)

  3. Pengiriman Data Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Perujuk)

  4. Pengiriman Data Spesimen (Fasyankes Perujuk)

  5. Pencarian Data Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Perujuk)

  6. Pencarian Data Specimen (Fasyankes Perujuk)

  7. Pembaharuan Data Kunjungan Pasien (Fasyankes Perujuk)

  8. Pencarian Data Permintaan Rujukan Beserta Data Spesimen dan Data Penunjang Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

  9. Pembaharuan Data Spesimen Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

  10. Pengiriman Pemberitahuan Status Pengerjaan Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

  11. Pengiriman Data Kunjungan Spesimen (Fasyankes Rujukan)

  12. Pengiriman Data Pemeriksaan dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

  13. Pengiriman Data Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

  14. Pembaharuan Status Pengerjaan Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

  15. Pembaharuan Data Kunjungan Spesimen (Fasyankes Rujukan)

  16. Pencarian Data Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Perujuk)

  17. Pencarian Data Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Perujuk)

  18. Pembaharuan Data Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

Resource FHIR yang digunakan pada use case ini yaitu:

  1. Condition

  2. DiagnosticReport

  3. Encounter

  4. MedicationStatement

  5. Observation

  6. Patient

  7. Procedure

  8. ServiceRequest

  9. Specimen

  10. Substance

  11. Task

Tahapan alur integrasi dan resource yang digunakan untuk Rujukan Spesimen dapat dilihat pada Gambar 3.

Diagram Resume Medis Rawat Jalan
Gambar 3. Alur Integrasi Rujukan Spesimen

Dari sisi regulasi, terkait rujukan spesimen atau dalam hal ini pengiriman spesimen termuat dalam Permenhub nomor PM 32 Tahun 2022 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara. Variabel terkait pelayanan untuk Modul Rujukan Spesimen, seperti pendaftaran pasien dan kunjungan, pemeriksaan penunjang, diagnosis, dan tindakan/prosedur medis dapat merujuk ke modul pelayanan yang terkait, baik Modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.

Informasi Variabel

Adapun variabel yang diperlukan untuk Modul Rujukan Spesimen secara khusus dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Informasi Variabel
No.VariabelResource FHIRPath FHIR

1

Data Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

a

Nomor Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

ServiceRequest

ServiceRequest.identifier

b

Status Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

ServiceRequest

ServiceRequest.status

ServiceRequest.intent

c

Prioritas Pemeriksaan

ServiceRequest

ServiceRequest.priority

d

Kategori Pemeriksaan Rujukan

ServiceRequest

ServiceRequest.category.coding

e

Nama Pemeriksaan Laboratorium

ServiceRequest

ServiceRequest.code.coding

f

Waktu Permintaan

ServiceRequest

ServiceRequest.authoredOn

g

Dokter Pengirim

ServiceRequest

ServiceRequest.requester

h

Nomor Telepon Dokter Pengirim

ServiceRequest

ServiceRequest.requester

i

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Mengirim Spesimen Klinis

ServiceRequest

ServiceRequest.encounter

j

Unit Pengirim

ServiceRequest

ServiceRequest.encounter

k

Tujuan Pemeriksaan Spesimen Klinis

ServiceRequest

ServiceRequest.reasonReference

Observation

Observation.category.coding

Observation.code.coding

Observation.valueCodeableConcept.coding

l

Diagnosa Klinis (Alasan Pemeriksaan Spesimen Klinis)

ServiceRequest

ServiceRequest.reasonReference

Condition

Condition.category.coding

Condition.code.coding

m

Data Pasien

ServiceRequest

ServiceRequest.subject

n

Nama Rumah Sakit Tujuan Rujukan

ServiceRequest

ServiceRequest.performer

o

Data Spesimen Yang Akan Digunakan

ServiceRequest

ServiceRequest.specimen

p

Data Riwayat Konsumsi Obat

ServiceRequest

ServiceRequest.supportingInfo

MedicationStatement

MedicationStatement.medicationCodeableConcept.coding

MedicationStatement.note.text

MedicationStatement.status

q

Data Riwayat Tindakan/ Prosedur Medis

ServiceRequest

ServiceRequest.supportingInfo

Procedure

Procedure.category.coding

Procedure.code.coding

Procedure.status.coding

Procedure.performedDateTime

r

Data Status Puasa Pasien

ServiceRequest

ServiceRequest.supportingInfo

Procedure

Procedure.category.coding

Procedure.code.coding

Procedure.status.coding

Procedure.performedDateTime

s

Catatan Permintaan

ServiceRequest

ServiceRequest.note.text

2

Data Spesimen

Saat Dikirim

a

Nomor Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.identifier

b

Status Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.status

c

Data Pasien Pemilik Spesimen

Specimen

Specimen.subject

d

Data Permintaan Pemeriksaan Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.request

e

Status Puasa Pasien

Specimen

Specimen.collection.fastingStatusCodeableConcept.coding

f

Asal Sumber Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.type.coding

g

Lokasi Pengambilan Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.collection.bodySite.coding

h

Cara/ Metode Pengambilan Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.collection.method.coding

i

Jumlah atau Besaran Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.collection.quantity

j

Volume Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.collection.quantity

k

Waktu Pengambilan Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.collection.collectedDateTime

l

Kondisi Spesimen Klinis Pada Saat Pengambilan

Specimen

Specimen.condition.text

m

Nama Petugas Yang Mengambil Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.collection.collector

n

Nama Fasilitas Yang Mengambil Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.collection.extension:collectorOrganization

o

Kondisi Spesimen Klinis Pada Saat Dikirim

1)

Histori Status Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.extension.conditionHistory.status

2)

Histori Kondisi Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.extension.conditionHistory.condition.valueCodeableConcept

3)

Histori Waktu Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.extension.conditionHistory.period.valuePeriod

p

Nama Petugas yang Mengantarkan Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.extension.transportedPerson

q

Waktu Pengiriman Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.extension.transportedTime

Saat Diterima

a

Nama Petugas yang Menerima Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.extension.receivedPerson

b

Tanggal Spesimen Klinis Diterima

Specimen

Specimen.receivedTime

c

Spesimen Klinis Memenuhi Persyaratan

Specimen

Specimen.status

d

Kondisi Spesimen Klinis Pada Saat Diterima

1)

Histori Status Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.extension.conditionHistory.status

2)

Histori Kondisi Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.extension.conditionHistory.condition.valueCodeableConcept

3)

Histori Waktu Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.extension.conditionHistory.period.valuePeriod

3

Data Pengerjaan Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

a

Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

Task

Task.basedOn

b

Status Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task

Task.status

Task.intent

c

Prioritas Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task

Task.priority

d

Tipe Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task

Task.code.coding.system

Task.code.coding.code

Task.code.coding.display

e

Jenis Tugas Yang Dilaksanakan (Pemeriksaan Laboratorium)

Task

Task.focus

f

Data Pasien Penerima Layanan

Task

Task.for

g

Waktu Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task

Task.executionPeriod

h

Waktu Pembuatan Tugas Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task

Task.authoredOn

i

Waktu Pembaharuan Perubahan Tugas Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task

Task.lastModified

j

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pengirim Permintaan Rujukan

Task

Task.requester

k

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penerima Permintaan Rujukan

Task

Task.owner

l

Alasan Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task

Task.reasonReference

m

Catatan Terkait Pengerjaan Permintaan Rujukan Task.note

Task

Task.note

Data Pemeriksaan dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

a

Fiksasi Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.processing.procedure.coding

1)

Waktu Fiksasi Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.processing.time[x]

2)

Jenis Cairan Fiksasi Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.processing.additive

Substance

Substance.code.coding

3)

Volume Cairan Fiksasi Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.processing.additive

Substance

Substance.instance.quantity

b

Jenis Pemeriksaan/ Pengujian dan Pengolahan Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.processing.procedure.coding

c

Waktu Pemeriksaan/Pengujian dan Pengolahan Spesimen Klinis

Specimen

Specimen.processing.time[x]

d

Hasil Pemeriksaan Spesimen Klinis

a)

Nilai Hasil Pemeriksaan

Observation

Observation.category.coding

Observation.code.coding

1)

Nilai Hasil Pemeriksaan Numerik

Observation

Observation.valueQuantity

2)

Nilai Hasil Pemeriksaan Kategorik

Observation

Observation.valueCodeableConcept.coding

b)

Nilai Rujukan atau Nilai Kritis

1)

Nilai Batas Atas

Observation

Observation.referenceRange.high.quantity

2)

Nilai Batas Bawah

Observation

Observation.referenceRange.low.quantity

3)

Kategori Nilai Rujukan

Observation

Observation.referenceRange.type.coding

4)

Jenis Populasi Nilai Rujukan

Observation

Observation.referenceRange.appliesTo.coding

5)

Kategori Usia Nilai Rujukan

5a)

* Batas Atas Usia

Observation

Observation.referenceRange.age.low.quantity

5b)

* Batas Bawah Usia

Observation

Observation.referenceRange.age.high.quantity

e

Interpretasi Hasil Pemeriksaan Spesimen Klinis

Observation

Observation.interpretation.coding

f

Nama Petugas yang Menganalisis Spesimen Klinis

Observation

Observation.performer.type

Observation.performer.identifier

g

Nama Dokter/Quality Validator yang Memvalidasi/ Memverifikasi Hasil Pemeriksaan Spesimen Klinis

Observation

Observation.performer.type

Observation.performer.identifier

h

Nama Dokter yang Menginterpretasi Hasil Pemeriksaan Spesimen Klinis

Observation

Observation.performer.type

Observation.performer.identifier

i

Waktu Hasil Pemeriksaan Keluar dari Laboratorium

Observation

Observation.issued

j

Nama Fasilitas Kesehatan yang Melakukan Pemeriksaan Spesimen Klinis

Observation

Observation.performer.type

4

Data Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

a

Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

DiagnosticReport

DiagnosticReport.category.coding

DiagnosticReport.code.coding

DiagnosticReport.conclusion

1. Pendaftaran Pasien (Fasyankes Perujuk)

Apabila melakukan pengiriman data kesehatan melalui SATUSEHAT yang memiliki elemen data terkait resource Patient, maka diperlukan informasi {patient-ihs-number} dari pasien yang bersangkutan. {patient-ihs-number} seorang pasien didapatkan dari Master Patient Index (MPI) Kementerian Kesehatan. MPI menyimpan data-data demografi pasien berskala nasional, mulai dari nama, tanggal lahir, alamat, identitas resmi yang diterbitkan pemerintah, dan lain lain. Setelah mendapatkan {patient-ihs-number}, ID dapat disimpan secara di masing-masing sistem internal fasyankes maupun partner non-fasyankes. {patient-ihs-number} akan mempermudah pelaporan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan pasien, karena partner tidak diwajibkan menyertakan data diri setiap ada pengiriman data {patient-ihs-number} juga dapat digunakan untuk melihat data diri pasien secara menyeluruh.

Proses pencarian {patient-ihs-number} dari resource Patient dapat dilakukan melalui FHIR API dengan metode GET.

  • Penjelasan tipe mandatoris, deskripsi dan format pengisian dari setiap elemen data/path di dalam resource Patient dapat dilihat di sini.

  • Metode pencarian data pasien di SATUSEHAT secara detail dapat dilihat pada panduan/playbook Master Patient Index (MPI), silakan klik di sini.

  • Dapat dilihat juga pada Postman SATUSEHAT, silakan klik di sini.

  • Dokumentasi ReST API SATUSEHAT (Katalog ReST API SATUSEHAT) dapat dilihat di sini.

2. Pendaftaran Kunjungan Pasien (Fasyankes Perujuk)

Kunjungan pasien dapat didefinisikan sebagai interaksi pasien terhadap suatu layanan fasyankes. Sebagai contoh, dalam satu rangkaian rawat jalan, seluruh rangkaian dapat didefinisikan sebagai satu Encounter. Data-data kunjungan pasien yang direkam meliputi kapan pertemuan tersebut mulai dan selesai, siapa tenaga kesehatan yang melayani, siapa subjek dari pelayanannya, dan informasi pendukung lainnya.

Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.

3. Pengiriman Data Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (fasyankes Perujuk)

Sebelum melakukan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, diperlukan langkah permintaan pemeriksaan penunjang. Pengiriman data terkait permintaan pemeriksaan penunjang dapat dilakukan menggunakan resource ServiceRequest.

Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.

Ketentuan khusus pada pengiriman Permintaan Rujukan Pemeriksaan Spesimen, yaitu:

  1. Pada ServiceRequest.supportingInfo digunakan untuk menambahkan data tambahan yang diperlukan untuk mendukung pemeriksaan, ServiceRequest.supportingInfo merujuk (reference) pada resource lain seperti MedicationStatement dan Procedure yang berisikan informasi pendukung tersebut sebagai contoh yaitu informasi tambahan terkait informasi riwayat konsumsi obat, riwayat tindakan/ prosedur medis, dan status puasa pasien.

Pengiriman data permintaan rujukan pemeriksaan spesimen melalui resource ServiceRequest harus dilakukan melalui metode Bundle dengan resource Specimen dan real time atau dikirimkan langsung saat transaksi dilakukan.

Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data permintaan rujukan pemeriksaan spesimen melalui resource ServiceRequest, Observation, dan Condition dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel Resource ServiceRequest, Observation, Condition

Elemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Nomor Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

ServiceRequest.identifier.system

http://sys-ids.kemkes.go.id/servicerequest/{{organization-satusehat-id}}

ServiceRequest.identifier.value

Nomor Permintaan Pemeriksaan Lokal di Fasyankes

2. Status Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

ServiceRequest.status

active

ServiceRequest.intent

original-order

3. Prioritas Pemeriksaan

ServiceRequest.priority

stat

routine

Keterangan

CITO

Non CITO

4. Kategori Pemeriksaan Rujukan

ServiceRequest.category.coding.system

http://snomed.info/sct

ServiceRequest.category.coding.code

108252007

ServiceRequest.category.coding.display

Laboratory procedure

ServiceRequest.category.coding.system

http://snomed.info/sct

ServiceRequest.category.coding.code

266753000

ServiceRequest.category.coding.display

Referral for laboratory tests

5. Nama Pemeriksaan Laboratorium

ServiceRequest.code.coding.system

http://loinc.org

ServiceRequest.code.coding.code

Kode LOINC

ServiceRequest.code.coding.display

Deskripsi Kode LOINC

6. Waktu Permintaan

ServiceRequest.authoredOn

(Tipe data dateTime)

7. Dokter Pengirim

ServiceRequest.requester

Reference ke resource Practitioner - ID SATUSEHAT Practitioner

8. Nomor Telepon Dokter Pengirim

ServiceRequest.requester

Reference ke resource Practitioner - ID SATUSEHAT Practitioner

9. Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Mengirim Spesimen Klinis

ServiceRequest.encounter

Reference ke resource Encounter

10. Unit Pengirim

ServiceRequest.encounter

Reference ke resource Encounter

11. Tujuan Pemeriksaan Spesimen Klinis

ServiceRequest.reasonReference

Reference ke resource Observation

Observation.category.coding.system

http://terminology.hl7.org/CodeSystem/observation-category

Observation.category.coding.code

social-history

Observation.category.coding.display

Social History

Observation.code.coding.system

http://terminology.kemkes.go.id

Observation.code.coding.code

TK000026

Observation.code.coding.display

Tujuan pemeriksaan spesimen

Observation.valueCodeableConcept.coding.system

http://snomed.info/sct

http://terminology.kemkes.go.id

Observation.valueCodeableConcept.coding.code

225419007

TK000027

Observation.valueCodeableConcept.coding.display

Surveillance

Bukan Surveilans

Keterangan

Surveilans

Bukan Surveilans

12. Diagnosa Klinis (Alasan Pemeriksaan Spesimen Klinis)

ServiceRequest.reasonReference

Reference ke resource Condition

Condition.category.coding.system

http://terminology.hl7.org/CodeSystem/condition-category

Condition.category.coding.code

encounter-diagnosis

Condition.category.coding.display

Encounter Diagnosis

Condition.code.coding.system

http://hl7.org/fhir/sid/icd-10

Condition.code.coding.code

Kode ICD-10

Condition.code.coding.display

Deskripsi Kode ICD-10

13. Data Pasien

ServiceRequest.subject

Reference ke resource Patient - ID SATUSEHAT Patient

14. Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tujuan Rujukan

ServiceRequest.performer

Reference ke resource Organization - ID SATUSEHAT Organization

Keterangan

Berisi ID SATUSEHAT Organization Fasyankes Rujukan

15. Data Spesimen Yang Akan Digunakan

ServiceRequest.specimen

Reference ke resource Specimen

16. Data Riwayat Konsumsi Obat

ServiceRequest.supportingInfo

Reference ke resource MedicationStatement

17. Data Riwayat Tindakan/Prosedur Medis

ServiceRequest.supportingInfo

Reference ke resource Procedure

18. Data Status Puasa Pasien

ServiceRequest.supportingInfo

Reference ke resource Procedure

19. Catatan Permintaan

ServiceRequest.note

(Tipe data string)

Pada permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium, data pendukung seperti riwayat konsumsi obat, riwayat tindakan/prosedur medis, dan status puasa pasien dapat dikirimkan melalui resource Procedure dan MedicationStatement yang akan direferensikan pada path ServiceRequest.supportingInfo.

Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data pendukung permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium melalui resource Procedure dan MedicationStatement dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel resource Procedure dan MedicationStatement

Elemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Riwayat Konsumsi Obat

MedicationStatement.medicationCodeableConcept.coding.system

http://sys-ids.kemkes.go.id/kfa

MedicationStatement.medicationCodeableConcept.coding.code

Kode KFA

MedicationStatement.medicationCodeableConcept.coding.display

Deksripsi Kode KFA

MedicationStatement.note.text

(Tipe data string)

MedicationStatement.status

active

Keterangan

Obat yang sedang dikonsumsi saat dilakukan pengambilan spesimen klinis

2. Riwayat Tindakan/Prosedur Medis

Procedure.category.coding.system

http://snomed.info/sct

Procedure.category.coding.code

416940007

Procedure.category.coding.display

Past history of procedure

Procedure.code.coding.system

http://snomed.info/sct

Procedure.code.coding.code

Ruang lingkup kode SNOMED CT yang dapat dipakai:

Expression Constraint Language (ECL) Query : (< 416940007 | Past history of procedure (situation) |)

(Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT)

Procedure.code.coding.display

Deskripsi Kode SNOMED

Procedure.status

completed

not-done

Keterangan

Selesai

Tidak dilakukan

Procedure.performedDateTime

(Tipe data dateTime)

3. Status Puasa Pasien

Procedure.category.coding.system

http://terminology.kemkes.go.id

Procedure.category.coding.code

TK000028

Procedure.category.coding.display

Diagnostic procedure

Procedure.code.coding.system

http://snomed.info/sct

Procedure.code.coding.code

792805006

Procedure.code.coding.display

Fasting

Procedure.status

completed

not-done

unknown

Keterangan

Pasien puasa sebelum prosedur

Pasien tidak puasa sebelum prosedur

Pasien tidak ditanyakan status puasa saat prosedur

Procedure.performedDateTime

(Tipe data dateTime)

Keterangan

Status Puasa Pasien dikirimkan dengan dua resource yaitu Procedure dan Specimen, dan kedua resource tersebut harus dikirimkan.

4. Pengiriman Data Spesimen (Fasyankes Perujuk)

Pengiriman data spesimen yang digunakan pada pemeriksaan laboratorium dapat dikirimkan menggunakan resource Specimen.

Pemetaan nilai, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.

Pengiriman data spesimen pemeriksaan laboratorium melalui resource Specimen harus dilakukan melalui metode Bundle dengan resource ServiceRequest dan real time.

Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data spesimen oleh fasyankes perujuk melalui resource Specimen dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel Resource Specimen

Elemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Nomor Spesimen Klinis

Specimen.identifier.system

http://sys-ids.kemkes.go.id/specimen/{{organization-satusehat-id}}

Specimen.identifier.value

Nomor Spesimen Klinis Lokal di Fasyankes

2. Status Spesimen Klinis

Specimen.status

available

unsatisfactory

Keterangan

Layak

Tidak Layak

3. Data Pasien Pemilik Spesimen

Specimen.subject

Reference ke resource Patient - ID SATUSEHAT Pasien

4. Data Permintaan Pemeriksaan Spesimen Klinis

Specimen.request

Reference ke resource ServiceRequest

5. Status Puasa Pasien

Specimen.collection.fastingStatusCodeableConcept.coding.system

http://terminology.hl7.org/CodeSystem/v2-0916

Specimen.collection.fastingStatusCodeableConcept.coding.code

F

NF

NG

Specimen.collection.fastingStatusCodeableConcept.coding.display

Patient was fasting prior to the procedure.

The patient indicated they did not fast prior to the procedure.

Not Given - Patient was not asked at the time of the procedure.

Keterangan

Pasien puasa sebelum prosedur

Pasien tidak puasa sebelum prosedur

Pasien tidak ditanyakan status puasa saat prosedur

6. Asal Sumber Spesimen Klinis

Specimen.type.coding

Lihat Lampiran 1

7. Lokasi Pengambilan Spesimen Klinis

Specimen.collection.bodySite.coding.system

http://snomed.info/sct

Specimen.collection.bodySite.coding.code

Ruang lingkup kode SNOMED CT yang dapat dipakai:

Expression Constraint Language (ECL) Query : ( < 123037004 | Body structure (body structure) |)

(Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT)

Specimen.collection.bodySite.coding.display

Deskripsi Kode SNOMED

8. Cara/ Metode Pengambilan Spesimen Klinis

Specimen.collection.method.coding

Lihat Lampiran 2

9. Jumlah atau Besaran Spesimen Klinis

Specimen.collection.quantity.value

(Tipe data decimal)

Specimen.collection.quantity.unit

Unit Ucum

Specimen.collection.quantity.system

http://unitsofmeasure.org

Specimen.collection.quantity.code

Kode Ucum

Keterangan

Digunakan apabila spesimen berbentuk padat, dapat dihitung dalam satuan jumlah (seperti jumlah jaringan tubuh) atau dalam besaran tertentu (seperti gram) atau satuan lainnya

10. Volume Spesimen Klinis

Specimen.collection.quantity.value

(Tipe data decimal)

Specimen.collection.quantity.code

mL

Specimen.collection.quantity.unit

mL

Specimen.collection.quantity.system

http://unitsofmeasure.org

Keterangan

Digunakan apabila spesimen berbentuk cair, adapun satuan cairan dapat disesuaikan kembali dengan kondisi spesimen klinis aktual, adapun satuan yang digunakan mengacu pada kode UCUM

11. Waktu Pengambilan Spesimen Klinis

Specimen.collection.collectedDateTime

(Tipe data dateTime)

12. Kondisi Spesimen Klinis Pada Saat Pengambilan

Specimen.condition.text

(Tipe data string)

13. Nama Petugas Yang Mengambil Spesimen Klinis

Specimen.collection.collector

Reference ke resource Practitioner - ID SATUSEHAT Practitioner

14. Nama Fasilitas Yang Mengambil Spesimen Klinis

Specimen.collection.extension:collectorOrganization

Reference ke resource Organization - ID SATUSEHAT Organization

15. Kondisi Spesimen Klinis Pada Saat Dikirim

a. Histori Status Spesimen Klinis

Specimen.extension.conditionHistory.extension.status

sent

b. Histori Kondisi Spesimen Klinis

Specimen.extension.conditionHistory.extension.condition.valueCodeableConcept.text

(Tipe data string)

c. Histori Waktu Spesimen Klinis

Specimen.extension.conditionHistory.extension.period.valuePeriod

(Tipe data Period)

16. Nama Petugas yang Mengantarkan Spesimen Klinis

Specimen.extension.transportedPerson

(Tipe data ContactDetail)

17. Waktu Pengiriman Spesimen Klinis

Specimen.extension.transportedTime

(Tipe data dateTime)

5. Pencarian Data Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Perujuk)

Setelah data permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dilakukan, SATUSEHAT akan memberikan balikan data berupa Nomor Rujukan Nasional yang akan tersedia pada ServiceRequest.identifier dengan format sebagai berikut:

Tabel 6. Terminologi Spesifik
Format Balikan Nomor Rujukan Nasional

ServiceRequest.identifier.system

http://sys-ids.kemkes.go.id/referral-number

ServiceRequest.identifier.value

(Tipe data string)

Untuk mendapatkan nomor rujukan nasional ini, fasyankes perujuk juga dapat melakukan GET ServiceRequest menggunakan parameter ServiceRequest.id. Nomor rujukan nasional tersebut kemudian disimpan di dalam database dan dituliskan pada dokumen yang dikirimkan ketika melakukan rujukan spesimen ke fasyankes rujukan.

6. Pencarian Data Specimen (Fasyankes Perujuk)

Setelah data permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dilakukan, SATUSEHAT akan memberikan balikan data berupa Nomor Spesimen Nasional yang akan tersedia pada Specimen.identifier dengan format sebagai berikut.

Tabel 7. Terminologi Spesifik
Format Balikan Nomor Spesimen Nasional

Specimen.identifier.system

http://sys-ids.kemkes.go.id/specimen-acsn

Specimen.identifier.value

(Tipe data string)

Specimen.identifier.type

ACSN

Untuk mendapatkan Nomor Spesimen Nasional ini, fasyankes perujuk juga dapat melakukan GET Specimen menggunakan parameter Specimen.id. Nomor Spesimen Nasional tersebut kemudian disimpan di dalam database dan dituliskan pada spesimen yang dikirimkan ketika melakukan rujukan sampel ke fasyankes rujukan.

7. Pembaharuan Data Kunjungan Pasien (Fasyankes Perujuk)

Setelah pasien selesai melakukan kunjungan ke fasyankes, maka perlu dilakukan pembaharuan data kunjungan dengan menambahkan informasi seperti keluhan utama, lama perawatan (menit/jam/hari), diagnosis primer, diagnosa sekunder, periode kunjungan selesai, kondisi saat meninggalkan rumah sakit, rencana tindak lanjut, cara keluar dari rumah sakit, atau informasi lainnya yang belum tersedia di awal kunjungan dengan metode PUT. Pastikan dalam payload yang akan dilakukan pembaharuan, dimasukkan elemen Encounter.id yang berisi ID balikan dari SATUSEHAT setelah pengiriman data kunjungan di awal.

Penjelasan tipe mandatoris, deskripsi dan format pengisian dari setiap elemen data/path di dalam resource tersebut, dapat dilihat dalam Resources - Interoperability. Contoh pengiriman data atau payload dari pengiriman data sesuai dengan resource atau use case tersebut dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT

8. Pencarian Data Permintaan Rujukan Beserta Data Spesimen dan Data Penunjang Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

Setelah fasyankes perujuk mengirimkan data rujukan ke SATUSEHAT maka SATUSEHAT akan meneruskan data permintaan rujukan tersebut kepada fasyankes rujukan beserta dengan Nomor Rujukan Nasional permintaan rujukan tersebut. Fasyankes rujukan juga dapat melakukan pencarian data permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat informasi permintaan rujukan spesimen yang dikirimkan oleh fasyankes perujuk melalui FHIR API dengan metode GET ServiceRequest menggunakan parameter pencarian yaitu Nomor Rujukan Nasional berupa identifier (http://sys-ids.kemkes.go.id/referral-number\|<Nomor Rujukan Nasional>) dan informasi pendukung berupa include (ServiceRequest:specimen dan ServiceRequest:supportingInfo). ServiceRequest.id yang didapat lalu disimpan untuk nantinya dikirimkan pada Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Dengan metode GET tersebut, fasyankes perujuk dapat mendapatkan seluruh data yang terhubung dengan data permintaan rujukan (ServiceRequest) sehingga data spesimen dan data pendukung lainnya dapat diketahui secara langsung.

Contoh pencarian data permintaan rujukan pemeriksaan spesimen dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT.

9. Pembaharuan Data Spesimen Pemeriksaan Laboratorium (fasyankes Rujukan)

Fasyankes rujukan melakukan pembaharuan data spesimen untuk melengkapi data spesimen ketika spesimen tersebut diterima oleh fasyankes rujukan. Metode pembaharuan data spesimen melalui FHIR API dengan metode PATCH.

Contoh pembaharuan data specimen dengan metode PATCH dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT.

Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data pembaharuan data spesimen oleh fasyankes rujukan melalui resource Specimen dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 8. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel Resource Specimen

Elemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Nama Petugas yang Menerima Spesimen Klinis

Specimen.extension.receivedPerson

Reference ke resource Practitioner - ID SATUSEHAT Practitioner

2. Tanggal Spesimen Klinis Diterima

Specimen.receivedTime

(Tipe data dateTime)

3. Spesimen Klinis Memenuhi Persyaratan

Specimen.status

available

unavailable

unsatisfactory

Keterangan Specimen.status

Layak

Tidak tersedia

Tidak Layak

4. Kondisi Spesimen Klinis Pada Saat Diterima

a. Histori Status Spesimen Klinis

Specimen.extension.conditionHistory.extension.status

arrived

b. Histori Kondisi Spesimen Klinis

Specimen.extension.conditionHistory.extension.condition.valueCodeableConcept.coding.system

http://snomed.info/sct

http://snomed.info/sct

http://terminology.kemkes.go.id

Specimen.extension.conditionHistory.extension.condition.valueCodeableConcept.coding.code

263922001

371757000

TK000029

Specimen.extension.conditionHistory.extension.condition.valueCodeableConcept.coding.display

Unstable status

Lysis

Volume sampel tidak sesuai

Pilihan Jawaban Yang Divisualisasikan

Stabilitas spesimen tidak memenuhi kriteria

Lisis

Volume sampel tidak sesuai

Specimen.extension.conditionHistory.extension.condition.valueCodeableConcept.text

(Tipe data string)

c. Histori Waktu Spesimen Klinis

Specimen.extension.conditionHistory.extension.period.valuePeriod

(Tipe data Period)

10. Pengiriman Pemberitahuan Status Pengerjaan Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

Fasyankes rujukan setelah melakukan pembaharuan data spesimen untuk melengkapi data spesimen ketika spesimen tersebut diterima oleh fasyankes rujukan selanjutnya fasyankes rujukan mengirimkan pemberitahuan terkait status pengerjaan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium ke fasyankes perujuk dengan menggunakan resource Task. Resource Task digunakan untuk menggambarkan suatu tugas yang dapat dilakukan dan untuk melacak status penyelesaian tugas tersebut serta merupakan representasi bahwa suatu tugas harus dilakukan atau telah dimulai, dan pada akhirnya, mewakili penyelesaian tugas tersebut apakah berhasil atau tidak berhasil.

Pemetaan Nilai

Berikut pemetaan nilai untuk Task yang direpresentasikan dalam peta referensi (path) ke properti (element id) terkait, untuk mengirimkan representasi status tugas tertentu:

  1. Setiap terdapat simbol asterik * sebelum nama variabel/parameter/element FHIR yang disebutkan, maka variabel/parameter/element FHIR tersebut bersifat WAJIB, harus ada, atau pasti selalu ada, contoh: *Location.identifier.

  2. Standar format Waktu yang digunakan dalam pengiriman data adalah UTC +00. Misalnya waktu WIB, maka format yang digunakan adalah waktu sekarang dikurangi 7, jika WITA, maka waktu sekarang dikurangi 8, dan Jika WIT, maka waktu sekarang dikurangi 9.

    Contoh: Pukul 17.35 WIB tanggal 23 Agustus 2023 maka yang dikirimkan adalah waktunya perlu diubah ke UTC +00 menjadi 10.35, berarti menjadi 2023-08-23T10:35:00+00:00.

  3. Standar format pengiriman Tanggal tidak bisa kurang dari 03 Juni 2014.

Silakan klik setiap teks variabel/parameter/element FHIR pada daftar pemetaan nilai di bawah ini (berwarna merah), untuk membaca panduan lebih detail/lanjut ke bagian yang direferensikan.

Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data pemberitahuan status pengerjaan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium melalui resource Task dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 9. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel Resource Task

Elemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

Task.basedOn

Reference ke resource ServiceRequest

Keterangan

Task.basedOn direferensikan pada ServiceRequest yang menjadi permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium

2. Status Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.status

accepted

rejected

Keterangan

Status pengerjaan apabila permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium diterima

Status pengerjaan apabila permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium ditolak

Task.intent

instance-order

3. Prioritas Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.priority

stat

routine

Keterangan

CITO

Non CITO

*Catatan : *
Prioritas pengerjaan permintaan pemeriksaan rujukan pada Task.priority disamakan dengan prioritas pemeriksaan pada ServiceRequest.priority yang tercantum pada permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium

4. Tipe Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.code.coding.system

http://hl7.org/fhir/CodeSystem/task-code

Task.code.coding.code

fulfill

Task.code.coding.display

Fulfill the focal request

Keterangan

Memenuhi permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium

5. Jenis Tugas Yang Dilaksanakan (Pemeriksaan Laboratorium)

Task.focus

Reference ke resource Specimen

Keterangan

Task.focus direferensikan pada id Specimen yang didapatkan pada ServiceRequest.specimen permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium

6. Data Pasien Penerima Layanan

Task.for

Reference ke resource Patient - ID SATUSEHAT Pasien

Keterangan

Task.for direferensikan pada ID SATUSEHAT Patient yang didapatkan pada ServiceRequest.subject permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium atau Specimen.subject pada data spesimen pasien

7. Waktu Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.executionPeriod

(Tipe data Period)

8. Waktu Pembuatan Tugas Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.authoredOn

(Tipe data dateTime)

9. Waktu Pembaharuan Perubahan Tugas Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.lastModified

(Tipe data dateTime)

10. Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pengirim Permintaan Rujukan

Task.requester

Reference ke resource Organization - ID SATUSEHAT Organization

Keterangan

Berisi ID SATUSEHAT Organization Fasyankes Perujuk

11. Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penerima Permintaan Rujukan

Task.owner

Reference ke resource Organization - ID SATUSEHAT Organization

Keterangan

Berisi ID SATUSEHAT Organization Fasyankes Rujukan

12. Alasan Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.reasonReference

Reference ke resource Condition

Keterangan

Task.reasonReference direferensikan pada id Condition yang didapatkan pada ServiceRequest.reasonReference permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium

13. Catatan Terkait Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.note

(Tipe data string)

11. Pengiriman Data Kunjungan Spesimen (Fasyankes Rujukan)

Setelah spesimen pasien sampai dan siap dilakukan pemeriksaan maka perlu dilakukan pengiriman data kunjungan dengan metode POST dengan status berupa in-progress.

Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data kunjungan spesimen melalui resource Encounter dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 10. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel Resource EncounterElemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Pendaftaran Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

Encounter.class.system

http://terminology.kemkes.go.id/CodeSystem/encounter-class

Encounter.class.code

referred-procedure

Encounter.class.display

Prosedur yang Dirujuk

12. Pengiriman Data Pemeriksaan dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

Data pemeriksaan spesimen klinis dapat kirimkan menggunakan resource Specimen dan hasil pemeriksaan penunjang laboratorium dapat dikirimkan menggunakan resource Observation.

Ketentuan pengiriman beserta pemetaan nilai resource tersebut, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.

Adapun pada saat pemeriksaan spesimen klinis dengan proses fiksasi maka data mengenai zat fiksasi yang digunakan dapat dikirimkan dengan resource Substance.

Pemetaan Nilai

Berikut pemetaan nilai untuk Substance yang direpresentasikan dalam peta referensi (path) ke properti (element id) terkait, untuk mengirimkan representasi data material atau zat homogen dengan komposisi tertentu:

  1. Setiap terdapat simbol asterik * sebelum nama variabel/parameter/element FHIR yang disebutkan, maka variabel/parameter/element FHIR tersebut bersifat WAJIB, harus ada, atau pasti selalu ada, contoh: *Location.identifier.

  2. Standar format Waktu yang digunakan dalam pengiriman data adalah UTC +00. Misalnya waktu WIB, maka format yang digunakan adalah waktu sekarang dikurangi 7, jika WITA, maka waktu sekarang dikurangi 8, dan Jika WIT, maka waktu sekarang dikurangi 9.

    Contoh: Pukul 17.35 WIB tanggal 23 Agustus 2023 maka yang dikirimkan adalah waktunya perlu diubah ke UTC +00 menjadi 10.35, berarti menjadi 2023-08-23T10:35:00+00:00.

  3. Standar format pengiriman Tanggal tidak bisa kurang dari 03 Juni 2014.

Silakan klik setiap teks variabel/parameter/element FHIR pada daftar pemetaan nilai di bawah ini (berwarna merah), untuk membaca panduan lebih detail/lanjut ke bagian yang direferensikan.

Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium melalui resource Specimen, Substance, dan Observation dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 11. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel Resource Specimen, Substance, Observation

Elemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Fiksasi Spesimen Klinis

Specimen.processing.procedure.coding.system

http://snomed.info/sct

Specimen.processing.procedure.coding.code

787378005

Specimen.processing.procedure.coding.value

Fixation of specimen

a. Waktu Fiksasi Spesimen Klinis

Specimen.processing.timeDateTime

(Tipe data dateTime)

atau

Specimen.processing.timePeriod

(Tipe data Period)

Keterangan

Specimen.processing.time[x] dikirimkan dengan tipe data DateTime apabila terdapat keterbatasan pada alat pemeriksaan spesimen sehingga tidak diketahui periode waktu yang pasti antara waktu dimulainya pemeriksaan hingga berakhir. Apabila periode waktu dapat diketahui dengan pasti maka perlu dikirimkan dengan tipe data Period

b. Jenis Cairan Fiksasi Spesimen Klinis

Specimen.processing.additive

Contained Substance

Substance.code.coding.system

http://sys-ids.kemkes.go.id/kfa

Substance.code.coding.code

Kode Alat Kesehatan KFA

Substance.code.coding.display

Deskripsi Alat Kesehatan KFA

Keterangan:
* Penggunaan kode KFA terkait alat kesehatan untuk sementara dapat menggunakan kode khusus yaitu kode 32999999 (Kode Produk Virtual) dan 33999999 (Kode Produk Aktual) dengan menggunakan display sesuai dengan nama alat kesehatan yang digunakan pada pelayanan yang diberikan kepada pasien. Penggunaan kode yang sesungguhnya akan diinformasikan lebih lanjut ketika sudah dapat dipublikasikan.

c. Volume Cairan Fiksasi Spesimen Klinis

Specimen.processing.additive

Contained Substance

Substance.instance.quantity.unit

mL

Substance.instance.quantity.system

http://unitsofmeasure.org

Substance.instance.quantity.code

mL

Substance.instance.quantity.value

(Tipe data decimal)

2. Jenis Pemeriksaan/ Pengujian dan Pengolahan Spesimen Klinis

Specimen.processing.procedure.coding.system

http://snomed.info/sct

Specimen.processing.procedure.coding.code

Ruang lingkup kode SNOMED CT yang dapat dipakai:

Expression Constraint Language (ECL) Query : (<< 9265001 | Specimen processing (procedure) |)

(Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT)

Specimen.processing.procedure.coding.value

Deskripsi Kode SNOMED

3. Waktu Pemeriksaan/Pengujian dan Pengolahan Spesimen Klinis

Specimen.processing.timeDateTime

(Tipe data dateTime)

atau

Specimen.processing.timePeriod

(Tipe data Period)

Keterangan

Specimen.processing.time[x] dikirimkan dengan tipe data DateTime apabila terdapat keterbatasan pada alat pemeriksaan spesimen sehingga tidak diketahui periode waktu yang pasti antara waktu dimulainya pemeriksaan hingga berakhir. Apabila periode waktu dapat diketahui dengan pasti maka perlu dikirimkan dengan tipe data Period

4. Hasil Pemeriksaan Spesimen Klinis

a. Nilai Hasil Pemeriksaan

Observation.category.coding.system

http://terminology.hl7.org/CodeSystem/observation-category

Observation.category.coding.code

laboratory

Observation.category.coding.display

Laboratory

Observation.code.coding.system

http://loinc.org

Observation.code.coding.code

Kode LOINC

Observation.code.coding.display

Deskripsi Kode LOINC

Nilai Hasil Pemeriksaan Numerik

Observation.valueQuantity.value

(Tipe data decimal)

Observation.valueQuantity.unit

Unit Ucum

Observation.valueQuantity.system

http://unitsofmeasure.org

Observation.valueQuantity.code

Kode Ucum

Nilai Hasil Pemeriksaan Kategorik

Observation.valueCodeableConcept

(Tipe data CodeableConcept)

b. Nilai Rujukan atau Nilai Kritis

Nilai Batas Atas

Observation.referenceRange.high.quantity.unit

Unit Ucum

Observation.referenceRange.high.quantity.system

http://unitsofmeasure.org

Observation.referenceRange.high.quantity.code

Kode Ucum

Observation.referenceRange.high.quantity.value

(Tipe data decimal)

Nilai Batas Bawah

Observation.referenceRange.low.quantity.unit

Unit Ucum

Observation.referenceRange.low.quantity.system

http://unitsofmeasure.org

Observation.referenceRange.low.quantity.code

Kode Ucum

Observation.referenceRange.low.quantity.value

(Tipe data decimal)

Kategori Nilai Rujukan

Observation.referenceRange.type.coding.system

http://terminology.hl7.org/CodeSystem/referencerange-meaning

Observation.referenceRange.type.coding.code

Kode FHIR Terminology

(Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT)

Observation.referenceRange.type.coding.display

Deskripsi Kode FHIR Terminology

Observation.referenceRange.type.text

(Tipe data string)

Jenis Populasi Nilai Rujukan

Observation.referenceRange.appliesTo.coding.system

http://snomed.info/sct

Observation.referenceRange.appliesTo.coding.code

339947000

224526002

255409004

Observation.referenceRange.appliesTo.coding.display

Man

Woman

Pregnant woman

Keterangan

Laki-laki

Perempuan

Ibu Hamil

Observation.referenceRange.appliesTo.text

(Tipe data string)

Kategori Usia Nilai Rujukan

* Batas Atas Usia

Observation.referenceRange.age.low.quantity.unit

Unit Ucum

Observation.referenceRange.age.low.quantity.system

http://unitsofmeasure.org

Observation.referenceRange.age.low.quantity.code

Kode Ucum

Observation.referenceRange.age.low.quantity.value

(Tipe data decimal)

* Batas Bawah Usia

Observation.referenceRange.age.high.quantity.unit

Unit Ucum

Observation.referenceRange.age.high.quantity.system

http://unitsofmeasure.org

Observation.referenceRange.age.high.quantity.code

Kode Ucum

Observation.referenceRange.age.high.quantity.value

(Tipe data decimal)

5. Interpretasi Hasil Pemeriksaan Spesimen Klinis

Observation.interpretation.coding.system

http://terminology.hl7.org/CodeSystem/v3-ObservationInterpretation

Observation.interpretation.coding.code

Kode FHIR Terminology

(Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT)

Observation.interpretation.coding.display

Deskripsi Kode FHIR Terminology

6. Nama Petugas yang Menganalisis Spesimen Klinis

Observation.performer.type

Reference ke resource Practitioner - ID SATUSEHAT Practitioner

Observation.performer.identifier.system

http://terminology.kemkes.go.id/practitioner-type

Observation.performer.identifier.value

petugas-lab

Keterangan

Petugas Laboratorium/ Analis

7. Nama Dokter/Quality Validator yang Memvalidasi/ Memverifikasi Hasil Pemeriksaan Spesimen Klinis

Observation.performer.type

Reference ke resource Practitioner - ID SATUSEHAT Practitioner

Observation.performer.identifier.system

http://terminology.kemkes.go.id/practitioner-type

Observation.performer.identifier.value

quality-validator

Keterangan

Quality Validator

8. Nama Dokter yang Menginterpretasi Hasil Pemeriksaan Spesimen Klinis

Observation.performer.type

Reference ke resource Practitioner - ID SATUSEHAT Practitioner

Observation.performer.identifier.system

http://terminology.kemkes.go.id/practitioner-type

Observation.performer.identifier.value

dpjp-lab

Keterangan

Dokter/Penanggung Jawab Laboratorium

9. Waktu Hasil Pemeriksaan Keluar dari Laboratorium

Observation.issued

(Tipe data dateTime)

10. Nama Fasilitas Kesehatan yang Melakukan Pemeriksaan Spesimen Klinis

Observation.performer.type

Reference ke resource Organization - ID SATUSEHAT Organization

13. Pengiriman Data Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

Laporan hasil pemeriksaan akan dikirimkan melalui resource DiagnosticReport.

Ketentuan pengiriman beserta pemetaan nilai resource tersebut, tipe mandatoris, deskripsi, dan format pengisian dari setiap elemen data/path terkait dapat merujuk ke pemetaan nilai resource tersebut di modul pelayanan yang terkait, baik modul Resume Medis - Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun Rawat Inap di SATUSEHAT.

Pemetaan Variabel dan Terminologi Spesifik

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data laporan pemeriksaan laboratorium melalui resource DiagnosticReport dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 12. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel Resource DiagnosticReport

Elemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

DiagnosticReport.category.coding.system

http://terminology.hl7.org/CodeSystem/v2-0074

DiagnosticReport.category.coding.code

Kode FHIR Terminology

(Untuk Kode Lengkapnya dapat dilihat di Dokumen Lampiran Standar Terminologi SATUSEHAT)

DiagnosticReport.category.coding.display

Deskripsi Kode FHIR Terminology

DiagnosticReport.code.coding.system[0]

http://loinc.org

DiagnosticReport.code.coding.code

Kode LOINC

DiagnosticReport.code.coding.display

Deskripsi Kode LOINC

14. Pembaharuan Status Pengerjaan Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Rujukan)

Fasyankes rujukan setelah melakukan pemeriksaan laboratorium dan mengirimkan hasil serta laporan hasil pemeriksaan laboratorium kepada fasyankes perujuk selanjutnya dilakukan pembaharuan status pengerjaan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dalam resource Task. Metode pembaharuan status pengerjaan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium melalui FHIR API dengan metode PATCH.

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data pembaharuan status pengerjaan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium oleh fasyankes rujukan melalui resource Task dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 13. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel Resource Task

Elemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Status Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.status

completed

Keterangan

Status pengerjaan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium selesai

2. Laporan Hasil Pengerjaan Permintaan Rujukan

Task.output.valueReference

Reference ke resource DiagnosticReport

Keterangan

Berisi DiagnosticReport Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

15. Pembaharuan Data Kunjungan Spesimen (Fasyankes Rujukan)

Setelah spesimen pasien selesai dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan hasil, maka perlu dilakukan pembaharuan data kunjungan dengan menambahkan informasi seperti diagnosis primer, diagnosis sekunder, periode kunjungan selesai, atau informasi lainnya yang belum tersedia di awal kunjungan dengan metode PUT. Pastikan dalam payload yang akan dilakukan pembaharuan, dimasukkan elemen Encounter.id yang berisi UUID balikan dari SATUSEHAT setelah pengiriman data kunjungan di awal.

16. Pencarian Data Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Perujuk)

Setelah fasyankes rujukan mengirimkan hasil dan laporan hasil pemeriksaan laboratorium serta memperbaharui status permintaan rujukan spesimen ke SATUSEHAT maka SATUSEHAT akan meneruskan informasi tersebut ke fasyankes perujuk melakukan pencarian data hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode GET hasil dengan menggunakan Nomor Rujukan Nasional yang didapatkan di awal untuk melihat hasil pemeriksaan yang dikirimkan oleh fasyankes rujukan.

Contoh pencarian data hasil pemeriksaan laboratorium dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT.

17. Pencarian Data Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Perujuk)

Fasyankes perujuk melakukan pencarian data laporan hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode GET menggunakan Nomor Rujukan Nasional untuk melihat laporan hasil pemeriksaan yang dikirimkan oleh fasyankes rujukan.

Contoh pencarian data laporan hasil pemeriksaan laboratorium dapat dilihat dalam Postman SATUSEHAT.

18. Pembaharuan Data Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (Fasyankes Perujuk)

Fasyankes perujuk setelah mendapatkan hasil dan laporan hasil pemeriksaan laboratorium dari fasyankes rujukan maka selanjutnya dilakukan pembaharuan data permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dalam resource ServiceRequest oleh fasyankes perujuk untuk menandakan bahwa proses rujukan telah selesai. Metode pembaharuan data permintaan pemeriksaan rujukan melalui FHIR API dengan metode PATCH.

Terminologi spesifik yang digunakan dalam pengiriman data pembaharuan data permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium melalui resource ServiceRequest oleh fasyankes perujuk dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 14. Terminologi Spesifik
Pemetaan Variabel Resource ServiceRequest

Elemen/Path FHIR

Terminologi/Format Pengisian

1. Status Data Permintaan Rujukan

ServiceRequest.status

completed

VARIASI KASUS RUJUKAN SPESIMEN

Pada pelayanan rujukan spesimen ada beberapa variasi umum yang dapat terjadi di selama proses pelayanan di lapangan. Pemeriksaan laboratorium di fasyankes rujukan dapat dilakukan apabila data yang dikirimkan ke fasyankes rujukan sudah lengkap; spesimen yang dikirimkan layak untuk diperiksa; serta fasyankes rujukan memiliki kemampuan, sumber daya, dan sarana prasarana yang memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium atau spesimen.

Berikut adalah variasi kasus rujukan spesimen yang dapat ditemui selama proses pelayanan di lapangan.

  1. Ketentuan Pengiriman Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Baru Setelah Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Sebelumnya Ditolak

  2. Ketentuan Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Oleh Fasyankes Rujukan Kepada Fasyankes Rujukan ke-2

19. Ketentuan Pengiriman Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Baru Setelah Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Sebelumnya Ditolak

Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Baru
Gambar 4. Ketentuan Pengiriman Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Baru Setelah Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Sebelumnya Ditolak

Permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dapat ditolak oleh fasyankes rujukan dengan beberapa alasan. Apabila permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium ditolak maka fasyankes rujukan akan mengirimkan informasi kepada fasyankes perujuk bahwa pengerjaan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan.

Berikut adalah tanggapan dari fasyankes rujukan ketika menolak permintaan pemeriksaan rujukan laboratorium:

  1. Fasyankes rujukan melakukan POST Task di mana Task.status diisi dengan value rejected

Adapun alasan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium ditolak dapat terjadi dengan berbagai alasan. Berikut adalah kemungkinan alasan permintaan pemeriksaan rujukan laboratorium ditolak.

  1. Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Ditolak Karena Spesimen Ditolak (Rusak atau Hilang)

Syarat permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium di fasyankes rujukan dapat dilakukan salah satunya adalah spesimen yang dikirimkan dapat diterima oleh fasyankes rujukan dalam kondisi yang layak untuk diperiksa. Saat spesimen diterima, fasyankes rujukan perlu memperbaharui data Spesimen berupa Specimen.receivedTime, Specimen.extension.receivedPerson, Specimen.extension.conditionHistory dengan metode PATCH.

Apabila spesimen yang dikirimkan oleh fasyankes perujuk tidak layak dan ditolak oleh fasyankes rujukan, maka fasyankes rujukan akan mengirimkan keterangan bahwa spesimen ditolak kepada fasyankes perujuk. Selanjutnya, fasyankes perujuk perlu mengirimkan kembali spesimen terkait.

Berikut adalah tanggapan dari fasyankes rujukan ketika menolak spesimen:

  1. Fasyankes rujukan melakukan PATCH pada data Spesimen berupa Specimen.status dengan value unavailable/unsatisfactory

  2. Fasyankes rujukan juga perlu menyertakan alasan spesimen ditolak dalam hal ini kondisi spesimen saat diterima yang membuatnya tidak layak untuk diperiksa menggunakan metode PATCH

    1. Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Ditolak Karena Alasan Lain Selain Spesimen Ditolak

Apabila spesimen diterima oleh fasyankes rujukan dengan kondisi yang layak untuk diperiksa namun terjadi kendala yang menyebabkan spesimen tidak bisa diperiksa seperti kerusakan alat, reagen yang habis, atau ketidakhadirannya sumber daya lain untuk melakukan pemeriksaan laboratorium maka salah satu kemungkinan penyelesaian yang dilakukan oleh fasyankes rujukan sebagai berikut.

Fasyankes Rujukan Menolak Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium dan Mengembalikan Spesimen Kepada Fasyankes Perujuk

Apabila permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium ditolak dengan alasan lain selain spesimen rusak, maka fasyankes rujukan perlu memberikan tanggapan mengenai alasan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium ditolak sebagai berikut.

  1. Fasyankes rujukan perlu menyertakan Task.note yang berisikan alasan permintaan rujukan ditolak saat melakukan POST Task dengan status *rejected*

Apabila fasyankes perujuk sudah menerima respon tanggapan dari fasyankes perujuk, maka tahapan pengiriman ulang spesimen, data spesimen, dan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium oleh fasyankes perujuk sebagai berikut:

  1. Fasyankes perujuk perlu mengambil ulang spesimen pasien sehingga proses rujukan kembali ke awal

  2. Fasyankes perujuk mengirimkan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium yang baru (POST ServiceRequest) dengan ServiceRequest.replaces terisi id ServiceRequest sebelumnya*

  3. Fasyankes perujuk mengirimkan data spesimen baru yang baru diambil (POST Specimen) dengan Specimen.request berisi id ServiceRequest permintaan pemeriksaan rujukan laboratorium yang baru

Keterangan:
* ServiceRequest.replaces hanya disertakan dalam pengiriman ServiceRequest permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium yang baru apabila fasyankes rujukan tujuan merupakan fasyankes rujukan sebelumnya yang menolak permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium awal

20. Ketentuan Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Oleh Fasyankes Rujukan Kepada Fasyankes Rujukan ke-2

Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium
Gambar 5. Ketentuan Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Oleh Fasyankes Rujukan Kepada Fasyankes Rujukan ke-2

Selain kemungkinan penyelesaian menolak permintaan rujukan dan mengembalikan spesimen oleh faskes rujukan saat menemui kendala yang menyebabkan spesimen tidak dapat diperiksa, terdapat kemungkinan lain yang dapat dilakukan oleh fasyankes rujukan (fasyankes rujukan ke-1) yaitu dengan merujuk kembali spesimen kepada fasyankes rujukan ke-2.

Tahapan pengiriman permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dari fasyankes rujukan ke-1 kepada fasyankes rujukan ke-2 masih mengikuti alur pengiriman permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium yang tertera pada setiap sub-bab utama modul ini di mana fasyankes rujukan ke-1 berperan sebagai perujuk dan fasyankes rujukan ke-2 berperan sebagai fasyankes perujuk.

Adapun ketentuan tambahan yang perlu diperhatikan saat melakukan permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dari fasyankes rujukan ke-1 kepada fasyankes rujukan ke-2 sebagai berikut.

  1. Fasyankes rujukan ke-1 melakukan pengiriman permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium baru (POST ServiceRequest) dengan menyertakan ServiceRequest.basedOn yang berisikan id ServiceRequest permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dari fasyankes perujuk awal dengan fasyankes rujukan ke-1

  2. Fasyankes rujukan ke-1 melakukan pengiriman data spesimen baru (POST Specimen) dengan menyertakan Specimen.parent yang berisikan id Specimen yang tercantum dalam ServiceRequest.specimen permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dari fasyankes perujuk awal dengan fasyankes rujukan ke-1

Apabila permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dari fasyankes rujukan ke-1 kepada fasyankes rujukan ke-2 berhasil diproses dan mendapatkan hasil, maka hasil dan laporan hasil tersebut dikirimkan oleh fasyankes rujukan ke-2 kepada fasyankes rujukan ke-1 sebagai mana mestinya fasyankes rujukan ke-2 sebagai fasyankes rujukan dan fasyankes rujukan ke-1 sebagai fasyankes perujuk.

Pengiriman Hasil dan Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Gambar 6. Ketentuan Pengiriman Hasil dan Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Oleh Fasyankes Rujukan ke-1 Kepada Fasyankes Perujuk

Adapun setelah fasyankes rujukan ke-1 menerima hasil dan laporan hasil yang dikirimkan oleh fasyankes rujukan ke-2 maka fasyankes rujukan ke-1 bertanggung jawab memberikan informasi tersebut kepada fasyankes perujuk awal dengan ketentuan sebagai berikut.

  1. Fasyankes rujukan ke-1 mengirimkan data hasil pemeriksaan (POST Observation) dengan menyertakan Observation.derivedForm yang berisikan id Observation hasil pemeriksaan laboratorium yang dikirimkan oleh fasyankes rujukan ke-2 kepada fasyankes rujukan ke-1

  2. Fasyankes rujukan ke-1 mengirimkan data laporan hasil pemeriksaan baru (POST DiagnosticReport) dimana DiagnosticReport.basedOn berisi id ServiceRequest permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dari fasyankes perujuk awal ke fasyankes rujukan ke-1, DiagnosticReport.specimen berisi id Specimen yang tercantum dalam ServiceRequest.specimen permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dari fasyankes perujuk awal dengan fasyankes rujukan ke-1, dan DiagnosticReport.result berisi id Observation yang sebelumnya sudah dibuat pada poin sebelumnya